5🌺

269 46 27
                                    

Heechul masuk ke dalam mobil setelah berhasil mendapatkan sarapan.

"Bukalah... Bubur di sini enak. Aku suka bubur di sini" ucap Heechul yang membagikan bubur untuk dirinya juga Tia. Lalu membuka side dish meletakannya di dasbor mobil.

"Sungguh ini enak... Salah satu bubur favorit ku. Sayang saja karna tempatnya jauh, aku terlalu sibuk unuk datang jadi aku jarang sekali makan ini. Dalam tahun ini, ini bubur kedua ku" ucap Heechul.

Heechul sudah menyuapkan bubur ke mulutnya sendiri namun Tia masih hanya diam.

Heechul menoleh pada Tia. Ia menghela napasnya. Lalu mengambil makanan Tia. Membukanya dan memberikan sendok pada Tia.

"Cah... Makanlah"

"Terimakasih oppa"

Heechul mengangguk dan melanjutkan lagi.

"Waeee? Kenapa kau masih belum makan?"

"Euhmm... Aku tidak suka bubur"

"Ini bubur kim Heechul. Sangat amat jarang mendapatkan kesempatan makan bubur Kim Heechul langsung dengan kim Heechul. Jadi makanlah..."

Tia nampak bimbang. Ia punya kenangan buruk dengan bubur. Saat itu Ia sering sekali di bully oleh teman sekelas. Pernah suatu hari Ia membawa bubur dan dengan jahat temannya memberikan cicak ke atas bubur Tia. Cicak adalah hewan yang paling Tia takuti. Sejak saat itu Ia tak berani lagi makan bubur.

Heechul mendorong tangan Tia agar menyendokan bubur.

"Aku sudah beli loh"

Tia menghela napasnya. Lalu menganggukan kepalanya dengan memejamkan matanya Tia menyuapkan bubut ke dalam mulutnya.

Beberapa detik kemudian. Tia sungguh ingin sekali memuntahkannya. Namun melihat wajah Heechul yang nampak berharap bahwa Ia menyukainya. Tia berusaha menahannya dan menelan bubur itu.

"Bagaimana?" Tanya Heechul

Tia mengangguk. "Em.. enak"

"Sudah ku bilang. Bubur kim Heechul terbaik"

Tia tersenyum tipis. Sungguh bukan Ia tak bahagia bertemu dengan Heechul. Ia bahagia sangat amat bahagia. Siapa yang tak bahagia bertemu dengan sang idol. Sayangnya Ia harus pergi dalam ke adaan seperti ini.

Tia ingat hari itu Ia di ajak makan bubur oleh suaminya. Ia juga berpura-pura seperti. Bahkan sampai saat ini suaminya masih tak tau bahwa Ia tak suka bubur.

Bubur kim Heechul lebih dulu habis di bandingkan dengan Tia.

"Setelah ini ke apartemen ku dulu ya. Aku ingin mandi"

"Euhm.. aku tidak ikut ya oppa. Aku akan mencari hotel dekat sini saja"

"Aish.. sebenarnya kamu mau ngapain sih tia? Kamu tidak bisa bahasa Korea lalu datang ke sini sendiri pula dan aku lihat seperti tak ada persiapan apapun. Tujuan mu ke korea bertemu dengan ku bukan?" Tanya Heechul

Tia mengangguk. Ia tau itu alasan bodoh tapi Ia tak mau berbohong dengan Heechul 

"Lalu kenapa memilih tinggal di luar si bandingkan apartemen ku?"

"Kemarin aku terlalu konyol tidak banyak berfikir. Aku hanya menuruti keinginan ku saja. Tanpa memikirkan efeknya. Aku minta maaf... Seharusnya aku tidak menunggu oppa seperti itu  dan tidak setuju untuk tinggal di sana"

"Lalu kamu mau kemana? Pulang ya? Aku antar ke bandara?"

"Aku masih ingin di sini" ucap Tia.

Demi kepala botak taeyong yang baru saja berangkat wamil. Heechul benar-benar ingin membiarkan saja. Tia juga sudah besar dan sebenarnya nih sebenarnya ini bukan urusannya. Tia pasti bisa mengurus diri sendiri. Lagi juga ini pilihan Tia. Sekali lagi Tia bukan anak kecil.

RunLoveAwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang