Prolog

3.8K 412 36
                                    

Bintang bertabur menghiasi gelapnya malam hari, ditemani cahaya rembulan membantu bintang menerangi alam semesta nya.

Seorang pria melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan di Ibu kota.

Membuat pengendara lain protes agar si pengemudi mengurangi kecepatannya, namun hal itu tidak menggubris laki laki dibalik helm fullface itu.

Ia masih tetap melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi, seperti akan ada bahaya yang mengintai keselamatannya.

Tanpa dirinya sadari, jika dari arah berlawanan ada seseorang yang sudah menyiapkan jebakan.

Sebuah minibus dari arah berlawanan melaju sangat kencang ke arah laki laki itu.

BRAKK!

Laki laki tadi terpental sangat jauh dari posisi motornya. Sembari merintih kesakitan.

"ARGH,"teriak nya.

Pandangan nya mulai kabur, tidak terlihat objek satu pun. Rasa sakit di sekujur tubuhnya membuat dia tidak bisa bergerak sama sekali.

Sementara itu, di sebuah Rumah Sakit  Harmoni seorang wanita berjuang mati matian untuk melahirkan buah hati yang berada dalam kandungannya.

Di ruang bersalin, tak hanya ditemani oleh perawat dan dokter. Ia juga ditemani oleh suami nya yang setia menemani istri tercintanya.

Bersamaan dengan jeritan wanita ini, laki laki tadi tak kuasa menahan rasa sakitnya. Tidak ada warga yang menolong, bahkan si penabrak tadi kabur dengan wajah yang terlihat bahagia.

Kecelakaan ini seperti sudah direncanakan oleh nya.

Semesta melihat ke arah langit yang banyak bertabur bintang itu. Sembari mencoba mengucap satu kalimat yang  pertama dan terakhir ia katakan.

"S-Selamat ulang tahun Mertha,"ucap laki laki itu terbata bata.

Sebelum Semesta menghembuskan nafas terakhirnya.

Wanita ini telah berhasil melahirkan bayi berjenis kelamin perempuan yang sangat cantik. Kini mereka memiliki anak kedua, mereka berharap akan bahagia dengan keluarga kecil nya ini.

Dean menggendong putri kecil nya dengan penuh kasih sayang. Ia sudah memiliki nama yang indah untuk putrinya ini.

"Seraphina Amertha Dharma"
26 Januari 2005

___

Dean pergi meninggalkan istrinya, untuk pulang kerumah mengambil beberapa pakaian ganti.

Saat diperjalanan pulang Dean melihat beberapa warga yang berkumpul di jalanan.

Terdapat satu mobil ambulan yang menarik perhatian Dean. Pikirnya pasti ada kecelakaan. 

Ia melihat ke sebuah kanan terdapat sebuah motor yang bentuknya cukup hancur bagian depan.

Dean merasa tak asing dengan motor itu, muncul rasa penasaran akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dan keluar dari mobil pribadinya.

Baru saja ia menghampiri beberapa langkah, alangkah terkejutnya Dean

melihat mayat yang akan dikantongi oleh para petugas rumah sakit itu.

Lutut nya melemas saat ia melihat di hadapannya, putra nya sudah terbaring kaku tak bernyawa.

Padahal Dean baru saja bahagia karena putri kecilnya telah lahir, tetapi kebahagiaan itu seketika sirna saat duka datang. Menerima kenyataan jika putra kesayangannya harus meninggalkan dunia ini selamanya.

-26 Januari 2005 ditetapkan sebagai hari kelahiran bagi Seraphina Amertha Dharma namun hari kematian bagi Semesta Aksara Dharma-

____

Aku mau ngucapin terimakasih yang banyak buat kalian yang selalu nunggu update cerita ini<3.


KALOPSIA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang