•Flower of Underworld•
~Newborn Flowers~
"Bunga-bunga cantik bermekaran, satu persatu mulai menampakkan kelopaknya yang cantik. Sayangnya, semua perlu pengorbanan, bukan?"
|__________________________|
Cahaya redup tiga buah lentera mengisi kegelapan pintu masuk di dalam rumah hanya yang berukuran 4x 6 meter tersebut. Sang malam telah menampakkan jubah hitamnya dihadapan penduduk negara bagian Timur. Ia telah lama menunggu waktunya untuk menjadi pusat perhatian para makhluk yang menetap.
Sebuah rumah yang dibuat dari bahan baku bata ringan tersebut berdiri sendirian diantara megahnya hutan gelap misterius. Sesuai dengan nama desa yang bernama Loneville, rumah yang hanya dihuni oleh lima orang anggota keluarga tersebut nampak sangat kesepian. Di sekitarnya tak ada bangunan selain sebuah lumbung dan sebuah kandang sapi ternak.
Keheningan menyambut rumah yang terletak di entah berantah tersebut dengan senang hati. Malam itu tak terdengar suara apapun selain basahnya tetes gerimis yang mengenai atap rumah bertingkat dua.
Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 namun tak seorangpun anak yang tinggal disana bersiap beranjak tidur. Kedua anak perempuan dan seorang anak laki-laki masih asyik bermain dengan boneka Zoi kesukaan mereka, maka dari itu sang nenek yang telah lama menjadi kepala keluarga pun berinisiatif untuk memberikan dongeng.
Pada awalnya ketiga anak tersebut menolak ajakan sang nenek, namun pada akhirnya mereka terbuai oleh godaan dongeng sang raja. Ketiga anak yang belum genap berumur sepuluh tahun itupun dengan semangat mengikuti dan nenek dan duduk di atas sebuah bangku lembut.
"Nenek cepatlah ceritakan pada kami dongeng sang raja! Kami mohon nek!" Ujar salah satunya dengan bola mata yang bersemangat.
"Dahulu kala hidup seorang raja bernama Astrophel Von Razaviel, ia merupakan raja yang sangat kuat dengan tubuh yang kekar pula. Kulit wajahnya sepucat mayat, tatapan matanya sedingin es, bahkan tubuhnya pun sedingin salju pada bulan Januari." Ucap sang nenek dengan penuh penghayatan. Ia membelalakkan matanya, menggunakan ekspresi wajah yang tepat, dan gerakan tangan yang sedikit didramatisir.
"Lalu bagaimana, Nek?" Tanya si bocah lelaki dengan rasa penasaran yang sangat besar.
"Sebenarnya kita, para rakyat biasa tidak boleh membicarakan para Raja sesuka hati karena bila ketahuan, kepala kita semua dapat dipenggal... Akan tetapi nenek tetap memberitahukan ini kepada kalian karena cucuku ini terlihat sangat penasaran yaa. Maka dari itu, kalian jangan berani-berani memberitahukan ini kepada seluruh teman-temanmu, paham?" Peringat sang nenek yang dibalas dengan anggukan mantap.
"Raja Astrophel Von Razaviel, dia biasa dijuluki oleh para musuhnya dengan sebutan, si Api Berjalan. Mengapa? Karena Raja Astrophel memiliki aura yang sangat mengerikan setiap kali bertarung melawan musuh-"
"Tunggu nenek, katanya Raja Astrophel-" Si bocah lelaki yang memotong pembicaraan neneknya itu dipukul sekali oleh sang kakak perempuannya.
"Husht! Suaramu pelan-pelan! Nanti kalau ketahuan gimana? Kamu mau dipenggal?!" Bisiknya dengan ketakutan.
"Iya-iya... Maaf... Nah, itu mengapa aura Raja Astrophel seram? Bukankah kata nenek, ia memiliki sifat yang sangat dingin?" Lanjut bocah lelaki tersebut.
Sang nenek tersenyum dan menjentikkan jarinya tepat di hadapan sang bocah lelaki. "Seperti yang nenek katakan tadi, sang Raja memiliki aura dingin dihadapan orang, namun ia sangat menyeramkan di hadapan para musuh yang hendak mengambil kerajaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Of Underworld
FantasyJuvelint Asmodiel Razaviel, anak dari Xaberus Asmodiel de Razaviel, sang penguasa kerajaan Batieroz Sovian berusaha untuk bertahan di antara kerasnya kehidupan sebagai salah satu Anak Agung Razaviel. Kehidupan yang terlalu keras dan penuh tekanan m...