4) Last Petal

5 4 0
                                    

•Flower of Underworld•

"Sang iblis bertanya-tanya, apakah mungkin bunga terakhir lenyap tanpa sedikitpun debu? Selanjutnya ia bertanya sekali lagi, apakah kehendak sang perangkai kehidupan?"

|_________________________________|

Xaberus Asmodiel Vonstantine bergegas menuju pintu masuk kastil dan menghampiri kuda dunia bawah miliknya yang telah dipersiapkan si tangan kanan. Sang raja selalu terlihat begitu menawan dan gagah saat mengenakan pakaian formal kerajaan. Para pelayan senior yang telah lama menjadi bagian dari keluarga eksternal kastil menatap dengan penuh kebanggan dan duka di saat yang sama.

"Saya merasa sangat lancang telah tersenyum menatap betapa sang raja menampakkan kehebatannya di saat penuh duka seperti ini. Selain seorang raja yang hebat, Yang Mulia tentu saja seorang suami yang hebat bagi sang ratu," Ucap para pelayan senior dalam hati masing-masing, tak berani menampakkan ekspresi.

Yang Mulia Xaberus berjalan dengan langkah tegap dan menampakkan aura kehebatan di tubuhnya. Seolah mengatakan bahwa selama dirinya masih berkuasa, Kerajaan Barat tidak akan tunduk pada kerajaan lainnya, tak peduli insiden seburuk apapun yang terjadi.

Derap langkahnya yang tegas terdengar di sekeliling area pintu masuk kastil. Para ksatria yang menyadari langkah kaki sang raja pun dengan cekatan bersiap pada posisi masing-masing lalu menundukkan tubuh guna menunjukkan hormat.

Nampak raut wajah sang raja menjadi sedikit kebingungan, ia lalu menatap tajam ke arah Ivel. "Tidakkah aku bilang kepadamu bahwa aku ingin menemui sang dewi sendirian? Mengapa kau menyiapkan para ksatria ini?" Ia bertanya dengan suaranya yang berat.

"Yang terhormat raja Xaberus, saya memohon maaf atas kelancangan saya. Akan tetapi sebagai tangan kanan Anda, izinkanlah para ksatria menemani Anda." Ivel menunduk dan meletakkan tangan kanannya di dada kiri.

"Berikan aku jawaban yang masuk akal untuk mengizinkan para ksatria bersama denganku!" Perintah Yang Mulia.

"Seperti yang Anda ketahui, perjalanan pulang dan pergi menuju Ishergh akan memakan sedikitnya dua hari waktu dunia bawah. Selain itu, pergi bersama para ksatria akan membuat semua penduduk kastil yakin akan keselamatan Anda."

"Baiklah jika itu keinginan kalian, akan tetapi aku ingin ksatria yang paling aku percayai untuk tetap menjaga kastil ini. Dapat kulihat daftar ksatria yang kau harapkan untuk menemaniku, mereka semua adalah ksatria yang paling aku percayai. Sebagai raja kerajaan Barat, aku lebih menyukai mereka untuk menjaga kastil."

"Tentu saja, sesuai keinginan Yang Mulia." Ivel lantas memperbaiki daftar ksatria yang akan menemani sang raja.

Beberapa waktu setelah pengaturan kembali, sang raja dan para ksatria pun siap untuk melakukan perjalanan menuju Ishergh.

Xaberus menaiki kuda iblisnya yang berwarna hitam dan memiliki ukuran tubuh dan kekuatan dua kali lipat dari kuda iblis lainnya. Namun sesaat sebelum berangkat, sang raja hendak bertanya pada Ivel.

"Bagaimana kabar anak- ah, tidak perlu. Lagipula aku tidak peduli." Segera setelahnya, Xaberus beserta sembilan ksatria lainnya mulai meninggalkan kastil. Tak berselang lama, suara yang ditimbulkan oleh para kuda iblis mulai samar dan tak lagi terdengar di kedua telinga.

Ivel menghela napasnya lega, ia pikir sang raja hampir saja menghukumnya karena tidak melakukan sesuai perintah. Beruntunglah Ivel yang cerdik dapat memikirkan solusi agar tak mendapat hukuman membersihkan taman kastil.

"Ziesha, bagaimana dengan kedua kembar pangeran dan putri? Apakah mereka menangis lagi? Lalu bagaimana dengan makanan?" Ivel bertanya terhadap pelayan yang sejak semalam mengasuh kedua putra dan putri kerajaan dengan semangat.

Flower Of UnderworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang