Chapter 15: Crime ²/⁴

3 1 0
                                    

My Best Brother❤ Calling~~

Yena
"Ha-hallo, Ki-kiyoung oppa." Yena berusaha menelepon Kiyoung dengan tangan dan suara yang begemetar.

Kiyoung
"Hallo Yena, kenapa?"

Yena
"O-oppa"

Kiyoung
"Yena kamu kenapa? Kok suaranya kek gitu. Kakak kesana sekarang, kamu di kampusakan."

Yena menangis dengan kuat, membuat Kiyoung yang mendengarnya  sangat cemas.

Kiyoung
"Yena kamu kenapa??!! Jawab Kakak, jangan bikin Kak Kiyoung khwatir Yena."

Yena
"Kak, a-aku liat mayat, Kak" ucapnya sambil menahan isakan, dadanya terasa sangat sakit. Entaah mengapa dia tidak bisa berteriak.

Kiyoung
"Apa?! Kamu liat mayat??"

Teman-teman Kiyoung yang mendengarnya bertelfon terkejut saat dia mengatakan Mayat.

"Kiyoung, Kiyoung kenapa?? Mayat apaan?" Ucap Yeonhee.

Kiyoung
"Tenang, tenang Yena Kakak kesana sekarang jangan kasih tau kesiapa-siapa tetep disana."

end~

"Yena liat mayat dikampusnya."

"Apa?" Semua teman-teman Kiyoung terkejut mendengarnya. Merekapun langsung bergegas menuju TKP.

"Yena Han Yena. Kamu dimana??" Panggil Sungchan. Sambil mencari dimana keberadaan Yena.

Sungchan sepertinya, melihat Yena, ta-tapi kok "Bau apaan nih" ucap Sungchan yang mencium bau amis seperti Yena.

Sungchanpun berjalan mendekati Yena. Sama seperti Yena, Sungchanpun terkejut melihat ada mayat  di dekat Yena, mayat itu sudah penuh dengan darah dan lumayan banyak luka sayatan di tangannya. Sungchan lebih terkejut saat mengetahui bahwa mayat tersebut tidak mempunyanyi tangan kiri.

"Sungchan-a, tenang jangan panik." Bisa-bisanya seorang wanita yang mempunyanyi penyakit jantung berkata seperti itu dengan  tenang.

"Gi-gimana? Kok kok bisa ada mayat disini." Ucap Sungchan.

Untunglah perpustakaan tidak ramai dan hanya ada 1 2 orang, tempat pembunuhannya juga sangatlah stratergis berada di lantai paling atas dan sangat minim orang untuk mengunjungi tempat ini.

"Aku udah hubungin Kakak aku yang Detektif kata dia aku disuruh tunggu disini." Yena sangat tenang meskipun wajahnya sudah dibasahi oleh air mata tapi dia terlihat baik-baik saja untung seorang yang mempunyanyi penyakit Jantung.

Perlahan-lahan sakit Yena kambuh, tidak langsung, dia masih bisa menahannya.


Kiyoung sudah sampai dengan Timnya. Tapi Kiyoung menyuruh agar Timnya itu jangan masuk secara berombongan agar tidak  menarik perhatian orang-orang, dia memberi aba-aba kepada mereka jika nanti dia menyuruhnya masuk, barulah mereka masuk.

"Mohon maaf Pak, anda tidak bisa masuk sembarangan." Ucap wanita tadi  yang menjadi penjaga perpustakaan.

"Saya Polisi." Kiyoung menunjukan Id Cardnya "Mohon tenang saja, jangan membuat keributan."

Kiyoung berjalan menaiki tangga, sesuai dengan arahan Yena, bahwa mayatnya ada dilantai atas.

"Akkk." Rasa nyerinya, makin terasa.

"Yena, kamu nggak papa." Ucap Sungchan. Baru kali ini dia berada di posisi ini, bingung. Diantara panik dan takut.

"Iyaa aku nggak papa, aku masih bisa nahan kok. Kita tunggu kakak aku."

Faith Over Fear(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang