Cahpter 10: Nggak Jelas (?)

7 0 0
                                    

"Yena-aa! Han Yena!! Buka pintunya, Kakak minta maaf. Han Yena Kakak mohon" Kiyong berteriak kencang di diepan pintu kamar Yena. Dia merasa bersalah karena sudah mengungkit suatu hal yang seharusnya tidak dia ungkit.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar.

Yena mungkn saat ini sangat dalam keadaan kesal.

"Yaudah, kalau kamu nggak mau maafin Kakak" ucap akhirnya dan beranjak dari sana. Berjalan menuruni tangga sambil memikirkan kembali kata-kata yang sudah dia ucapkan sampai membuat Yena jadi seperti ini.

"Kiyong-aa" panggil Mama Anna.

"Iya Ma" balasnya.

"Ada yang ingin Mama bicarakan sama kamu. Duduk sini dekat Mama" panggil Mama Anna mengajak Kiyong untuk duduk disebelahnya "Bukan cuman Mamakan yang berpikiran seperti ini?? Entah kenapa sikapnya bisa berubah jauh sekali."

"Iya, Ma aku juga berpikir seperti itu."

"Sepertinya, kita sebaiknya tidak udah mengungkit hal-hal yang lalu di depan Yena, apalagi tentang dirinya yang dulu. Dia sepertinya tidak suka bila menceritakan tentang dirinya yang dulu."

"Iya Ma. Aku nggak habis piker dengan tingkahnya yang seperti ini. Aku nggak terbiasa."

"Sama Mama juga. Mamapun sampe kaget liat dia teriakn kek gitu di depan kamu. Seumur hidup baru kali ini Mama liat dia kek gitu."

"Aku tuh kek berasa. Yena tubuhnya dirasuk sama roh lain hehehe." Kiyong..kiyong bisa-bisanya dia becanda di saat serius seperti ini.

"Ishh kamu nih. Ehh tapi Mama juga pernah kepikiran kek gitu. Waktu kita pulang, dia nanya dimana kamarnya, kan Mama rasa aneh gitu."

"Gimana yah, kalo Jaemin tau??"

"Jaemin? Keknya akhir-akhir ini hubungan mereka berdua lagi nggak baik." ucap Mama Anna "Soalnya beberapa minggu terakhir, Mama sering denger Yena nangis malam-malam."

"Apa? Nangis? Jaemin bikin Yena nangis??" ucapnya dengan sangat kesal.

"Udah Kiyong. Sekarang kamu pulang aja deh, yah. Besok balik lagu coba bujukin Yena."

"Iya Ma. Kalo gitu aku pulang dulu." ucap akhirnya.

...

Setelah hampir seminggu matahari bergantian dengan bulan menerangi bumi akhirnya Matahari dapat memasuki Kamar Yena eh Maaf bukan mataharinya maksudnya cahayanya.

Yena terdengar seperti bebicara dengan seseorang di seberang telepon sana.

Yena
"Apa? Saat ini aku lagi males keluar Kak"

Ahh ternyata orang yang ada disebrang sana adalah Kakaknya, tapi tidak tau Kakak yang mana karna dia memiliki dua orang Kakak. Meskipun tidak Kandung.

Kiyong
"Maafin Kakak yah?? Kakak mohon, Kakak nggk bisa berantem lama-lama sama kamu Na. Kakak janji nggak bakalan ngulangin hal itu lagi."

Ohh ternyata Kakaknya yang Detektive. Yena masih saja marah pada Kiyong. Selama seminggu ini setiap hari Kiyong mengajak Yena untuk jalan-jalan tapi dia terus menolaknya ahh ada satu kali waktu itu Kiyong ingin mengajak Yena pergi makan ke Restoran Bibi Heemin entah mengapa dia ingin sekali pegi kesana saat Kiyong menceritakan betapa enaknya Dumpling disana, tapi ajakan itu kalah dari kegengsiannya.

Yena
"Auuahh pokoknya aku males banget keluar rumah sekarang."

Kiyong
"Yena-aa Kakak mohon yahh please-"

Faith Over Fear(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang