(suara gaduh)
"hufft ada masalah apa lagi kali ini" keluh James.
"Ah, hiraukan saja mereka. Aku tak peduli lagi dengan mereka" saut Nike.
"Hey, bodoh. Apa maksud mu? Apa kau sudah gila?" Sam kesal atas ucapan Nike, si bungsu.
"Kau yang bodoh, untuk apa kita pertahankan hal ini? Sedangkan yang memegang kendali saja sudah tak peduli dengan penumpang nya?"
Nike sepertinya sudah lelah dengan semua kegaduhan yang terjadi.
"Nike, hentikan!! Dia kakak kita, apa kau tak bisa menjaga cara bicaramu?" ujar James.
"ah sudahlah, aku tak mengerti lagi dengan apa yang kau pikirkan Nike" Sam kesal dan pergi meninggalkan kamar itu.Suasana menjadi tegang, James mulai menatap Nike dengan tajam. Nike yang bertindak seolah tidak terjadi apa-apa kembali memainkan game di telepon genggam nya.
Malam pun berlalu, dengan ketegangan diantara 3 bersaudara dan kemarahan atar kedua orangtua mereka.
(pagi hari di ruang makan)
Ibu : "dimana Nike, kenapa dia tidak ada di sini?" sambil mengoleskan selai cokelat di atas roti tawar Nike.
James : "seperti nya dia kesiangan lagi hari ini, tadi malam dia main game hingga larut"
Sam : "aku akan membangunkan nya"
Baru saja Sam hendak beranjak dari kursi nya, Nike datang ke ruang makan dengan kantong mata dan bengkak pada wajahnya.Nike : "dimana ayah?"
Ibu : "dia ada di... "
Nike : "apa kau mengusir nya lagi" Nike menyela.
Sam : "Nike.. " sambil menatap Nike.
Ibu : "tidak, tidak. Akan ku jelaskan pada kalian"
Nike : "Cihh, tidak perlu. Aku tidak peduli"
James : "Nike, apa maksud mu?"
Nike : "Apa? Bukankah ini yang kalian inginkan? Berpisah? Lalu untuk apa di jelaskan, aku sudah mengerti"
Nike langsung pergi meninggalkan ruang makan dengan menatap miris ibunya.Suasana pagi itu sudah menjadi familiar sejak Nike duduk di bangku kelas 4 SD. Nike bahkan tak pernah menyentuh sarapan yang sudah ibunya siapkan untuk dirinya.
Berbeda dengan kedua kakak nya, Nike sudah hilang rasa hormat kepada kedua orang tua nya.Setelah Sam dan James menghabiskan sarapan nya, mereka langsung bergegas menuju mobil mewah didepan rumah nya.
Ya, mereka berasal dari keluarga kaya raya. Ayah nya adalah seorang wakil ketua mafia dan ibunya adalah seorang pengacara terkenal.Seperti biasa, Nike sudah duduk di mobil menunggu kedua kakak nya sambil bermain game di telepon genggam milik nya.
Akhirnya, mereka pun berangkat ke sekolah bersama. Nike baru duduk di kelas 8 SMP, James kelas 11 SMA, dan Sam kelas 12 SMA.
Masa sekolah Nike adalah yang terburuk diantara mereka. Ia sudah berkali-kali di keluarkan dari sekolah karena kasus pembulian.Hari ini adalah hari pertama Nike masuk ke sekolah baru nya. Ini adalah sekolah ke-4 Nike. Selama di perjalanan tidak terlihat kecemasan di wajah Nike mengenai sekolah barunya, padahal kedua kakaknya sangat khawatir Nike akan membuat masalah lagi di sekolah baru nya.
Sampai di sekolah. Nike langsung bergegas mengambil tas di sebelah nya dan pergi meninggalkan kedua kakaknya tanpa mengatakan satu hal pun.
Nike berjalan masuk menuju gerbang dengan langkah yang pasti. Ia menggunakan hoodie kesayangan pemberian ayahnya.Sam dan James hanya bisa melihat adik kecilnya dari mobil. Bola mata mereka berbinar, melihat adik kecil mereka hancur karena lingkungan yang mereka anggap "rumah".
(derap langkah bersautan)
Semua mata tertuju pada sosok siswa baru menggunakan hoodie abu-abu yang berjalan di lorong menuju ruang guru.
Ya, siswa itu adalah Nike. Ia tampak misterius dengan hoodie dan topi yang ia gunakan."wah siapa anak itu, aku baru melihatnya" bisik salah satu siswi kepada gerombolan nya.
"sepertinya dia anak baru"
"aku dengar, ayahnya adalah seorang mafia dan dia pindah ke sekolah ini karena di keluarkan dari sekolah lamanya"
"kenapa dia di keluarkan?"
"katanya karena kasus pembulian"
"cihh, pantas saja dasar anak tak tahu malu. Masuk ke sekolah ini aku yakin dia gak akan punya teman"
(hahaha) *gelak tawa gerombolan siswi tersebut.*brruukkk
Nike, melemparkan tas nya ke lantai. Sepertinya ia mendengar obrolan siswi tersebut.
Nike : "woii, apa maksud lu bilang gitu"
Siswi A : "Loh.. Kenapa? Bener kan? Lu itu gak tau malu" sambil menunjuk Nike.
(Nike menepis tangannya)
Nike : "diem lu!! Jangan sok tau tentang gue" (perlahan jalan menjauh)
Siswi B : "Cihh.. Pantes aja di keluarkan dari sekolah, orang nya gak tau diri gini" (smirk)Mendengar hal itu Nike semakin kesal, ia melemparkan pot bunga kecil kepada gerombolan siswi tersebut.
Nike : "woii, nyari ribut lu yaa ama gue!!"
(melempar pot bunga)*akhh..
Pot mengenai salah satu siswi di gerombolan tersebut. Siswi itu jatuh kelantai dengan kondisi kepalanya yang berdarah.
Suasana menjadi mencekam, semua mata tertuju pada keributan itu, dan amarah Nike semakin meledak.Siswa pria mencoba menahan Nike dan beberapa siswa lainnya menolong siswi yang terluka tersebut.
Tiba-tiba beberapa guru dan kepala sekolah datang melerai keributan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Ready
Truyện NgắnSam, James, dan Nike adalah tiga orang bersaudara. Awalnya mereka mencoba mempertahankan keutuhan keluarga yang hampir hancur karena keegoisan orang tua. Namun, Nike ternyata tidak sejalan dengan kedua kakak nya seiring berjalannya waktu. Ia justru...