Chapter 2

661 38 8
                                    

"Woyyyyyy!!!"

Hee Na membalikkan badannya dan tampaklah Chanyeol.

"Ada apa lagi yoda?!" Tanya Hee Na
"Kau mau kemana?"
"Mau pulang laaa, jadi mau ngapain lagi bodoh?! Masa mau mangkal ama baekki tjabe?!" Ucap Hee na kesal
"Yak!! Baekki itu gak tjabe tau!! Dia itu cowok!" Teriak Chanyeol
"Terserahmu~~" ucap Hee Na malas.

Chanyeol berjalan maju sehingga ia berada disamping Hee Na.

"Oh iya, tumben kau gak naik motormu" ujar Hee Na
"Hehehe~ Iya, motor aku rusak" ucap chanyeol setelah menunjukkan rentenan gigi putihnya
"Kau bawa kemana makanya bisa rusak lagi?"
"Yak~ kali ini bukan aku yang ngerusakin, tapi namjachingu-nya Yura noona"
"Lho, kok bisa??" Tanya Hee Na heran
"Gak tau tuh~ waktu bangun, aku udah liat motorku udah lecet lecet"
"Kasihan sekali nasibmu ya yoda~" ucap Hee na dengan nada yang dibuat buat sedih
"Gausah segitunya kali"ujar chanyeol

Tak terasa mereka sudah sampai di tempat penungguan bus. Hee na duduk dikursi panjang, begitu juga dengan chanyeol.

"Eh keriting, kau hari ini sibuk gak??" tanya chanyeol
"Enggak. Emang kenapa yoda?" Tanya Hee na
"Mau gak kawanin aku pergi ke toko buku? Aku mau beli edisi komik one piece yang baru" ucap chanyeol
"Mau~ lagian aku juga mau beli pulpen sama stabilo baru" ucap Hee Na

>>Fast Foward
"Mana komik yang kau cari itu?" Tanya Hee Na
"Ini" ucap Chanyeol sambil menunjukkannya kedepan muka Hee Na
"Okay~ Eh, bisa bantuin aku?? Aku gak tau warna mana yang lebih bagus" ucap Hee Na sambil menarik lengan Chanyeol
"Lebih cantik yang mana?" Tanya Hee Na sambil menunjukkan pulpen berwarna pink dan biru
"Tintanya warna apa?" Tanya chanyeol
"Dua duanya hitam. Yak ,Park Yoda, aku menyuruhmu tadi untuk memilih pulpen ini bukan nanya warna tintanya" ucap Hee Na
"Kau ambil yang warna pink aja, biar aku yang warna biru" ucap chanyeol dan mengambil pulpen yang berwarna biru tersebut.
"Yak, apa kau mau memakai pulpen seperti itu?? Bermotif polkadot dan berwarna biru?" Tanya Hee Na
"Yang penting bisa dipakai. Stabilonya sudah?"
"Sudah. Ayo kita kekasir sekarang"ucap Hee Na

Chanyeol meraih tangan Hee Na dan menggenggamnya. Sesampai dikasir mereka menyerahkan semua belanjaan mereka.

"Semuanya 30 ribu won" ucap pegawainya
"Biar aku saja yang bayar" ucap Chanyeol
"Wah, kalian sangat cocok. Kencan di toko buku" ucap pegawai itu
"Kami tidak berpacaran" ucap Hee Na
"Jadi kenapa kalian berpegangan tangan?" Heran pegawai

Mendengar kalimat itu, Hee Na melihat tangannya. Ia melepaskan tautan jari jemari mereka. Ia mengutuk dirinya sendiri. Kenapa ia bisa tidak sadar kalau ia sedang menggenggam tangan chanyeol?

"Ini kembaliannya. Terima kasih sudah berkunjung" ucap pegawai itu.

>> FAST FOWARD
Sekarang Hee Na dan Chanyeol sudah berada dipinggir sungai Han dengan sebuah es krim. Mereka berjalan menikmati pemandangan sungai Han dan juga es krim.

"Yak park dobi, apa kau tidak ada les atau semacamnya hari ini?" Tanya Hee Na
"Eobseo. Aku selalu belajar sendiri dirumah. Aku malas pergi ke tempat seperti itu. Sudah cukup disekolah saja aku belajar dan dirumah. Jangan pernah suruh aku les" ucap Chanyeol
"Siapa juga yang mau menyuruhmu pergi ketempat les? Aku bukan eomma mu" ucap Hee Na

Langkah mereka terhenti. Mereka mengutuskan untuk duduk dibangku.

"Sudah lama aku tidak kesini" ucap Hee Na dan Chanyeol hanya menatap Hee Na bertanya.

Akhirnya Chanyeol teringat akan sesuatu.

"Mianhae, Hee Na. Aku tidak berniat un-"
"Gwenchana, Chanyeol-ah. Itu kan masa lalu. Masa lalu kok di ingat ingat. Ya kan?" Ucap Hee Na sambil tersenyum kearah Chanyeol

Chanyeol merasa bersalah karena membawa Hee Na kesini. Ia merasa bersalah karena membuat yeoja itu mengingat masa lalunya yang sangat menyakitkan hatinya.

"Kau tahu tidak?" Ucap Hee Na

Chanyeol hanya bisa menatap Hee Na dengan tatapan bertanya.

"Kau tahu tidak? Kalau ini adalah tempat favoritnya" ucap Hee Na

Chanyeol mengangguk karena ia sudah tahu itu dari lama.

"Apa kau juga tahu? Kalau sebelum kepergiannya, ia  memintaku untuk membawanya kesini?"

Mendengar ucapan Hee Na mata Chanyeol otomatis membulat.

"Awalnya aku menolaknya. Tetapi ia terus memohon untuk kesini. Akhirnya aku membawanya kesini" ucap Hee Na dengan suara yang mulai bergetar
"Aku bodoh. Seharusnya aku tetap saja menolaknya. Kalau aku menolaknya pasti dia masih ada disampingku sampai sekarang" ucap Hee na sambil menangis.

Chanyeok terdiam melihat Hee Na yang menangis. Perlahan-lahan ia mendekatkan dirinya dengan yeoja tersebut dan mengelus punggungnya. Tiba-tiba Hee Na memeluknya erat. Syok, itu yang dirasakan Chanyeol. Detak jantungnya menjadi tidak terkendali. Dengan kaku ia mulai membalas pelukan yeoja tersebut.

"Uljimayo, Hee Na-ya. Dia sudah tenang disana" ucap Chanyeol dan terus mengelus punggung yeoja tersebut
"Aku sangat merindukannya chanyeol-ah. Sangat merindukannya" ucap Hee Na

Chanyeol hanya terdiam. Ia tidak tahu harus menyatakan apa lagi. Ia hanya menunggu yeoja itu melepaskan pelukannya. Ia mulai membalas pelukan Hee Na . Ia bisa merasakan wangi cokelat dari rambut Hee Na. Pelukan mereka terlepas.

"Jadi, kita mau kemana?" Tanya Chanyeol
"Apa kau tidak keberatan jika kita pergi ketempatnya?" Tanya Hee na

Chanyeol berpikir sejenak. Apakan ia harus mau atau tidak?

"Bagaimana?" Tanya Hee Na
"Tidak. Aku tidak keberatan sama sekali" ucap Chanyeol setelah berpikir lama

>SKIP
Hee na berlutut dan mengelus pelan batu nisan dihadapannya.

'In memoriam, Kris Wu 06, november 1990  - 14 Februari 2012'

Hee Na hanya diam dan terus mengelua batu nisan itu. Chanyeol melihat Hee Na dan terus mengelus punggung Hee Na. Ia menjadi khawatir ketika Hee Na mulai menangis.

"Bagaimana kabarmu sekarang disana, oppa?" Ucap Hee Na
"Aku baik baik saja disini" ucap Hee Na lagi
"Maaf aku tidak membawa apapun kesini" ucap Hee Na sambil tersenyum
"Bogoshipta" ucap Hee Na
"Wah, tak terasa udah 2 tahun lewat oppa pergi" ucap Hee Na
"Oh iya, ini chanyeol. Masih ingatkan?" Ucap Hee Na
"Ini Chanyeol yang selalu oppa gangguin. Oppa juga sering cemburu kalau bersama dia" ucap Hee na
"Hahaha~ aku ingat waktu kita berantam karna oppa kira chanyeol itu selingkuhanku" tawa Hee na dan membuat Chanyeol semakin khawatir.
"Neomu bogoshipta" ucap Hee Na.
"Sudahlah,Hee Na. Jangan menangis lagi. Aku yakin kris hyung sudah tenang disana dan ia juga tidak mau melihatmu menangis sekarang" ucap Chanyeol

Mendengar ucapan Chanyeol, Hee Na langsung menghapus air matanya dan melihat kearah Chanyeol dengan senyuman manis.

"Araseo chanyeol-ah" ucap Hee na sambil menatap mata chanyeol
"Oppa, aku pergi dulu ya.Saranghae" ucap Hee Na.

___________________________________________________________

Bagaimana?? Ada yang kurang tidak?? Kasih tau laxy dongg!! Ingat vote and comment!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Admire (Exo Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang