03-Minta maaf tapi gengsi

75 8 0
                                    

Kring...kring...kring ⏰
Suara jam alarm berdering menggema di seluruh ruanangn

"Jam sialan kalok mau bunyi bilang dulu"
Aga mendengus kesal karena tidurnya terganggu karena bunyi jam yang berdering,setelah itu aga duduk di atas kasur untuk mengumpulkan nyawanya

Aga langsung pergi ke kamar mandi setelah nyawanya terkumpul,setelah mandi dan memakai seragam Aga pergi menyisir rambutnya sambil berkaca.

"Cakep amat gue pantesan gue punya banyak fans, cabe-cabean di sekolah juga histeris kalo gue lewat depan mereka
Ucap Aga dengan pede saat melihat pantulannya di kaca.Tidak lupa ia memakai parfum berbau maskulin yang menambah kesan cool pada dirinya

Aga memakai jaket kebanggaannya bertuliskan VANDALAS yang bergambar tengkorak di bagian belakangnya lalu ia mengambil tas dan kunci motornya yang berbeda diatas meja.Aga turun kebawah dan dihampiri oleh pembantu yang ada di rumahnya

"Den ini bibi buat nas goreng ngga di makan dulu den?"
Tanya seorang pembantu di rumah Aga Bik ijah namanya, Aga hanya tinggal berdua di rumah bersama pembantunya karena kedua orang tuanya tinggal di luar negeri.Walau Aga masih duduk di bangku SMA ia lah yang mengurus beberapa perusahaan kedua orangtuanya yang ada di Indonesia.

"Nggak usah bik Aga langsung berangkat aja"

"Yaudah den hati-hati ya"

Aga pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai kuda besi kesayangannya yang dibelikan oleh ayahnya,ia memberi nama motor kesayangannya itu jojon Aga langsung melesat meninggalkan rumah mewahnya.

Disisi lain Fanya dan abangnya sedang makan nasi goreng yang Fanya tadi buat,bunyi dentingan sendok memenuhi ruangan tersebut.

"Nanti gue yang anter lo"
Alvaro membuka suara

"Ngga ah nanti malah ribet urusannya"

"Pokoknya gue yang anter,kalo nanti ada yg nanya-nanya gue gak usah lo peduliin"

"Iya"
Fanya lanjut memakan nasi gorengnya

Selesai makan dan mencuci piring Fanya langsung berlari ke luar rumah untuk menyusul abangnya yang sudah menunggunya di depan rumah

"Ayo buruan berangkat"
Fanya menepuk-nepuk pundak Alvaro saat sudah berada diatas motor

"Pegangan nanti lo jatuh"

"Ogah banget gue pegangan sama lo"

"Yaudah kalo lo jatuh jangan salahin gue"

Alvaro menjalankan motornya untuk mengantar adik kesayangannya itu kesekolah sebenarnya ia bisa menyuruh supir dirumahnya untuk mengantar Fanya kesekolah namun.

20 menit kemudian mereka sampai di sekolah Fanya,Fanya langsung turun dari motor dan berlari meninggalkan abangnya tanpa berpamitan.

"Woi salim dulu ngga mau jadi adek durhaka kan lo"
Teriak Alvaro membuat beberapa siswa yang ada didepan gerbang menatap kearah mereka berdua

Fanya mendengus kesal lalu berbalik badan dan menyalimi tangan Alvaro
"Gue sekolah dulu ya abang gue yang paling ganteng"
Fanya menunjukkan senyum terpaksanya kearah Alvaro

"Ngga usah dipaksain gitu makin jelek mukak lo"
Alvaro langsung pergi meninggalkan Fanya.

Setelah melihat abangnya pergi Fanya langsung memasuki sekolah,disana sudah banyak murid yang membicarakannya,sudah ia duga pasti kejadiannya akan seperti ini mereka pasti tidak menyangka Fanya adalah adik dari Alvaro mantan ketua dari Vandalas yang pernah menjadi primadona hingga keluar SMA Antariksa.

"Wah si Fanya ternyata adiknya Alvaro"

"Adek mantan ketua geng Vandalas tuh"

"Gue ngk mau macem-macem deh sama dia nanti remuk tulang gue sama abangnya"
Begitulah beberapa celotehan dari beberapa murid saat melihat Fanya yang lewat didepan mereka.Fanya langsung berjalan masuk ke dalam kelasnya dan menghampiri Clara dan Tania.

AGATHIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang