Setelah mendengar semua kejadiannya dari Fanya tadi dan melihat kondisinya sudah membaik Clara dan Tania berpamitan untuk pulang.
"Tante pamit dulu ya makasih buat brownies nya itu so yummy"
Clara menghampiri bunda Anna yang sedang duduk di sofa ruang tamu"Gimana Fanya udah membaik?"
Tanya bunda Anna"Udah kok tante Fanya ngga ada kenapa cuman lecet dikit doang"
Jelas Tania"Ohh yaudah kalo gitu lain kali mampir aja kesini biar tante bisa buatin brownies atau kue gitu buat kalian"
"Iya tante lain kali kita mampir kesini"
"Kita pamit dulu ya tante"
"Iya hati-hati ya"
Clara dan Tania lalu pergi melangkahkan kakinya meninggalkan rumah megah milik ketua geng Vandalas itu.Setelah melihat kedua sahabat Fanya pergi kini giliran bunda Anna untuk melihat kondisi Fanya.
"Fanya sayang gimana udah membaik?"
Bunda Anna duduk di pinggiran kasur lalu membeli lembut pipi Fanya"Udah kok bunda cuman lecet dikit aja"
Jawab Fanya meyakinkan kepada bunda Anna bahwa dirinya tidak oerlu dikhawatirkan"Bunda mau telfon mamah kamu dulu ya biar tau kondisi kamu"
"Ngga usah bunda nanti takutnya mereka khawatir"
Fanya menolak saran dari bunda Anna,ia takut saat mamahnya mendengar bahwa ia mengalami kejadian seperti tadi pasti sangat panik."Beneran bunda ngga telfon?"
"Iya bunda"
Fanya meyakinkan bunda Anna dengan menunjukkan senyumannya"Ngomong-ngomong Aga dimana kok ngga temenin kamu disini?"
"Ngga tau bun tadi waktu dia pergi buat panggilin Clara sama Tania terus Fanya ngga liat lagi dia kemana"
"AGA...AGA SAYANG SINI DULU"
Bunda Anna terus memanggil nama putra kesayangannya itu"Iya bunda kenapa?"
Tak beberapa lama kemudian Aga datang lalu menghampiri bunda Anna dan Fanya"Kamu kemana dari tadi kenapa nggak jagain Fanya disini?"
Tanya bunda Anna"Habis bantu kucing tetangga melahirkan bun"
Ucap Aga tanpa dosa"Gimana cowok atau cewek kucingnya?"
"Waria bunda"
"Pinter...pinter banget kamu ya"
Bunda Anna langsung memelintir telinga Aga hingga memerah"Aduh sakit bun"
Aga meringis kesakitan sambil memegang telinganya yang memerahFanya hanya menahan tawanya melihat aksi ibu dan anak yang satu ini,ia menyimpulkan bahwa Aga mau dimanapun sikap tengilnya akan selalu ada.
"Sekarang kamu ke supermarket beliin bunda bahan-bahan masakan"
Bunda Anna menyerahkan daftar belanjaan kepada Aga"Yahh bun ngapain suruh Aga kan ada asisten rumah tangga yang bisa beli"keluhh Aga
"Bunda kan juga tau Aga ngga ngerti bahan-bahan masakan"
Lanjutnya"Biar Fanya aja bunda yang beli bahan-bahannya"
Celetuk Fanya"Ngga usah sayang kamu kan masih lemes"
"Gapapa kok bunda biar Fanya aja yang beli"
"Yaudah kalo gitu Aga temenin Fanya ya beli bahan-bahannya,Kalo kamu beli sendiri bukannya ke supermarket buat beki bahan-bahan malah beli oli buat motor jelek kamu"
Bunda Anna melirik sinis kearah Aga
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHIAS
Teen FictionAgathias Gernald Wijaya ketua dari geng Vandalas si penguasa jalanan.Seorang laki-laki yang memiliki mata coklat,dengan postur tubuh tegar dan tinggi.Agathias atau kerap dipanggil Aga memiliki sikap yang terkenal tidak punya hati tapi dikalangan ora...