24 | CYSWIS

474 88 69
                                    

// Aku akan menjadi penopangmu, pelindungmu, dan harapanmu atas semua kelemahan yang kau miliki.

.

.

.

________________

****

00:15 (15 Menit sebelum waktu Evakuasi)

Langit hitam yang kelam, waktu seperti berhenti berputar dari waktu ke waktu, angin yang berhembus kencang, dan suara kicauan burung berhasutan dikejauhan. Taehyung mengepalkan kedua tangannya kuat, tengah meunggu waktu yang tepat untuk mereka berdua bisa menyusup dengan selamat ke dalam bangunan tua itu.

Pengintaian mereka beberapa jam kebelakang tidak membantu banyak, seolah para komplotan itu sudah menyiapkan diri dengan teramat sangat baik jika saja terjadi penyerangan mendadak dari siapapun, tanpa cela untuk membiarkan masuk.

"Kau masih ingat rencananya kan?" tanya laki-laki bersama Taehyung itu sekali lagi.

"Tentu saja, aku tidak akan lupa"

"Bagus, tetap dibelakangku apapun yang terjadi"

Mereka berdua kemudian terdiam kembali, beberapa menit terbuang, dan mulai nampak ada pergerakan tidak biasa dari beberapa anggota kelompok penjaga itu yang berada di luar bangunan. Sehingga mereka memutuskan untuk mengambil kesempatan itu, mulai perlahan-lahan berjalan membungkuk dari satu semak ke semak lain, semakin mendekat ke area luar bangunan.

Laki-laki itu terus memimpin penyusupan, berjalan tanpa suara mendekat pada dinding bangunan, sampai pada jendela yang tidak memiliki kacanya lagi. Samar-samar mereka bisa mendengar percakapan antara orang-orang yang ada didalam, terdengar tidak tenang, ada nada-nada yang mengindikasikan mereka tengah mencemaskan sesuatu.

Taehyung mengikuti dari belakang ketika laki-laki itu mulai bertindak untuk memanjat jendela yang ada didekat mereka, terus memberi tanda untuk tidak menimbulkan suara, dan akhirnya mereka berdua berhasil masuk kedalam bangunan itu.

Menyusuri jalan yang ada, lorong-lorong yang sunyi terus terlewati, semakin dalam memasuki ruangan demi ruangan. Terkadang ada suara-suara asing menemani, seperti derit jendela yang bertabrakan karena angin, atau cicit tikus di sudut-sudut ruangan.

Tepat sebelum sampai di persimpangan lorong yang terlihat di depan mereka, laki-laki itu memberi isyarat pada Taehyung untuk berhenti. Menepi pada dinding yang lusuh, sedikit terkejut Taehyung sampai menahan nafasnya yang tercekat. "Apa yang terjadi?" tanyanya berbisik

Laki-laki itu menempelkan jari telunjuknya di depan bibir, menyuruh Taehyung tetap diam. Mereka dengan jelas bisa mendengar percakapan yang tengah terjadi, terdengar seperti adu argumen yang panas.

"Kita harus segera cepat pergi! Prajurit militer tengah menuju tempat ini!"

"Bagaimana dengan tahanannya?!"

"Ketua bilang bawa saja yang bisa dibawa, tinggalkan yang tidak berguna"

"Kita akan pergi lima menit lagi, cepat bergerak!"

Taehyung dan laki-laki itu saling tatap untuk beberapa saat, tengah memikirkan rencana mereka yang sepertinya keluar dari dugaan. Tidak menyangka tentara militer India juga telah menemukan tempat ini, bahkan telah menyiapkan rencana penyerangan beserta evakuasi korban penculikan.

Seperti telah mengetahui isi pikiran Taehyung dengan sangat baik, laki-laki itu tetap akan melanjutkan rencana, tidak peduli jika bantuan akan segera menyusul, lagi pula ketua dari kelompok itu memerintahkan anggotanya untuk membawa beberapa tahanan mereka untuk dibawa kabur bersama, Jisoo bisa saja jadi bagian dari salah satunya kan.

Can You Saw What I See ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang