25 | CYSWIS

544 100 37
                                    

Ketika aku menutup mataku

Dalam kegelapan ada cahaya darimu

Karena kamu menerangiku

Kita berjalan tanpa rasa takut, kamu dan aku...

Light - BTS

.

.

.

________________

****

'Semua hal menyakitkan pada akhirnya akan berganti menjadi suka, tidak peduli seperti apa bentuknya, semua akan menjadi baik-baik saja kan?'

Seorang wanita terduduk lemas, bertumpu pada kedua lutut, memandangi kegelapan seperti tak berujung. Namun perlahan menerang, memperlihatkan redup tiga warna lampu lalu lintas, dipersimpangan empat jalan, mata milik wanita itu menatap lemas pemandangan yang tengah terlihat, waktu telah kembali ke awal, ke tempat dimana dia tidak ingin pernah kembali.

Mimpi ini lagi.

Sudah lama dia, wanita itu tidak bermimpi tempat ini lagi. Walaupun tahu hanya mimpi, namun kenapa dia tetap merasakan sakit, perasaannya ini, kekalutan yang membuncah. Semuanya berputar bak kaset film lama, semuanya masih terekam jelas seperti baru terjadi kemarin.

Angin berhembus pelan menyapu pipi putihnya yang pucat, surai hitamnya melambai-lambai tak bernyawa, sebentar lagi akan dimulai, mimpi terburuk, waktu dimana dia dipaksa bangkit dari kematiannya. Jika itu menyakitkan untuk dilihat, kenapa wanita itu tidak memutuskan untuk pergi, berlari dari mimpi buruk menyedihkan ini.

Bukan tidak mau, tapi dia tidak bisa. Bahkan hanya sekedar untuk berdiri, dia tidak bisa.

Di ujung sudut mata kirinya, sebuah cahaya terang mendekat cepat seperti bintang jatuh, menerobos kegelapan jalan persimpangan, dan dari arah sebaliknya, juga cahaya perlahan mendekat, tidak secepat yang tadi, hanya perlahan mendekat penuh kedamaian.

Semuanya terjadi begitu saja, dan wanita itu yang terduduk lemas diantaranya tidak bisa berbuat apapun. Ini hanya mimpi, tentu saja, tapi entah terasa begitu nyata, rasa sakitnya masih terasa seperti mencabik-cabik akal sehat.

"Hentikan....aku mohon hentikan..."

Di persimpangan empat jalan itu, sebuah truk besar berkecepatan tinggi menerobos lampu lalulintas yang memerah, terus melaju cepat tak terkendali.

"Sudah cukup...hentikan!"

Sampai akhirnya, menabrak keras sebuah mobil pribadi yang melaju sedang dari arah berlawanan. Sebuah tabrakan yang tak terelakan lagi, truk itu menyeret mobil pribadi bersama tiga orang didalamnya beberapa meter kedepan, tanpa tahu apakah masih ada nyawa yang terselamatkan.

Suara dentuman yang keras, gesekan besi yang saling beradu, dan pekikan yang memilukan. Wanita itu menutup rapat-rapat telinganya dengan kedua tangan, tidak membiarkan suara-suara itu membunuhnya lagi, beruang kali.

Setelah beberapa detik berlalu, muncul siluet percikapan api diantara dua kendaraan itu, yang telah hancur tak berbentuk lagi. Terus membesar dan memerah, "Aku tidak mau melihatnya lagi, kumohon hentikan ini...." sambil terisak pelan, wanita itu tetap menutup kedua telinganya gemetar.

Tepat dihadapannya, dua kendaraan yang saling bertabrakan itu berhenti, dengan jelas, dengan amat jelas, wanita itu bisa melihat seseorang didalamnya, didalam mobil pribadi hitam yang telah hancur itu, seorang anak kecil berusaha menggerakkan tangannya yang lemah, meraih-raih apapun yang bisa diraih, anak kecil itu ternyata masih hidup karena terselamatkan oleh kekuatan pelukan seorang ibu, dia wanita dewasa yang melindunginya dari benturan keras yang terjadi. "Ibu...ayahh..." rintihan pelan terdengar dari mulut kecilnya.

Can You Saw What I See ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang