// Berada didekatmu, disisimu, adalah suatu hal yang kadang kubenci tapi juga dinanti"
_________________
***
Keramaian ruas jalan, sepanjang mata memandang hanya disuguhkan deretan mesin berbalut besi yang mengeluarkan suara nyaring memekakan telinga. Seorang wanita cantik, bersurai panjang hitam legam yang ada didalam salah satu mobil dari ratusan mobil yang terjebak didalam lingkaran kemacetan hanya bisa menghelah nafas frustasi.
Tangannya tidak henti menekan klakson mobil, walau dia tahu itu percuma. Berulang kali juga matanya tidak henti melihat jam yang terlingkar di pergelangan tangan kirinya, seperti dikejar oleh waktu. "Sial, acara mungkin telah berakhir" umpatnya pelan.
Wanita itu kehabisan waktu, dia bergegas meraih tas yang berada di bangku penumpang, dan sebuah kamera DSLR keluaran terbaru. Lalu mencoba menghubungi seseorang lewat handphone yang telah digenggam erat.
"Halo? Oppa? Aku terjebak macet dan meninggalkan mobil di pinggiran jalan dekat lapangan Gwanghwamun, kau bisa mengambilnya nanti bukan?"
"Kenapa ditinggal? Kau sedang sibuk apa"
"Ayolah oppa, aku benar-benar sudah telat, aku janji akan menghubungimu lagi setelah selesai dengan urusanku"
Sambungan diputus sepihak, wanita itu kembali bergegas keluar dari mobilnya yang bahkan tidak bisa bergerak sama sekali oleh karena macet. Dia mengalungkan kamera dileher, dan berlari cepat kearah kerumunan masa di lapangan Gwanghwamun itu.
Ratusan mantan buruh kerja masa penjajahan jepang, yang didominasi umuran 50-60 tahunan, mengadakan aksi demo besar-besaran didepan gedung kebanggan masyrakat korea selatan itu. Menuntut kebijakan konpensasi yang ditunda oleh Mahkamah Konstitusi atas perusahan-perusahaan asal jepang, mereka tengah memperjuangkan keadilan yang tidak pernah mereka dapat selama hampir 70 tahun korea selatan merdeka.
Wanita itu bergabung dalam kerumunan masa, saling berdesakan dengan manusia lainnya. Berusaha untuk bisa mencapai garis terdepan, jika bisa itu akan mempermudahnya mencari seorang narasumber.
Matahari hampir mencapai singgah sananya, teriknya siang tidak menyurutkan semangat wanita itu untuk terus maju kedepan. Suara teriakan berhasut-sahutan, memecah belah keheningan. Jika mampu wanita tu ingin menurunkan hujan dari langit sekarang juga, tapi itu hanyalah angannya semata.
Tidak lupa dia mengabadikan setiap moment dengan kamera ditangan, semua hal yang terjadi tidak lepas dari pandangan. Sekecil apapun itu, mungkin bisa membantu. Seperti dia yang berhasil mengabadikan moment ketika seorang ibu-ibu yang menggendong anaknya diatas punggung dan anaknya tersebut mengangkat sebuah papan dengan tulisan 'Ketika perjuangan yang terus mengalir dalam darah'
Wanita itu menyinggungkan bibir, sedikit tertohok oleh kata demi kata yang bertebaran bebas dilangit biru seoul hari itu. Dan demi apapun, dia bertekad untuk menyudahi semua tangisan tak berair mata yang disebabkan oleh keserakan semasa manusia.
Akhirnya dia berhasil menyelinap kegaris terdepan, walaupun terlihat sudah cukup kelelahan. Lalu mengeluarkan cacatan kecil dan pena, tidak lupa alat perekam yang siap merekam kapanpun juga. "Permisi, apakah anda kenal dengan nyonya Lee-heerin?" tanya wanita itu pada salah satu ibu-ibu yang sibuk berteriak.
"Heerin? Aku tadi melihatnya belakang" jawab ibu itu yang sempat menoleh kebelakang, tapi kemduian sibuk lagi dengan teriakan.
Wanita itu membungkuk penuh, dengan senyuman kelegaan. "Terimakasih, terimakasih"
Cepat-cepat dia berjalan kembali kearah belakang, karena berlawanan arus dengan para pendemo jadi semakin sulit melewati, susah payah terjepit oleh kerumunan masa. Syukurnya menemukan ruang hanya sekedar untuk menghirup nafas, karena paru-paru sudah merasa sesak. Netra mata wanita itu jatuh pada seorang wanita tua, yang entah kenapa diyakininya sebagai orang yang dicari-cari, dengan keberanian penuh wanita itu menghampiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/216176326-288-k216864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Saw What I See ✔
Adventure[ACTION] ● [BLACKPINK JISOO X BTS V] Melihat yang tidak dapat dilihat orang lain adalah keahlian kita. Sekaligus bisa membuat kita hancur tak bersisa. Kami akan membawamu kedunia yang baru, dimana hanya ada tangis dan rintih yang tersisa. Jadi, bisa...