Taeyong berlari seorang diri karena berpencar dengan Kun yang tiba-tiba berbelok entah kemana. Ia berlari sejauh mungkin menghindari anggota ordilus yang kini mengejarnya dari belakang. Kaki jenjang laki-laki itu mulai goyah karena sudah terlalu jauh ia melangkah, semakin jauh hingga mendekati hutan terlarang yang jelas-jelas tidak boleh ia datangi.
"Taeyong!!! Jangan kesana!" Tetiba suara Doyoung berhasil membuat langkah Taeyong terhenti. Ketua asrama Drevygor ini menoleh kesana kemari mencari pemilik suara yang terasa begitu jelas di telinganya.
"Lari ke arah kiri, cepat.....!"
"Kau dimana bodoh?!"
"Aku di markas, aku menggunakan sukma ku! Cepat lari ke sisi kiri dan geret mereka ke penjara bawah tanah"
Merasa sang musuh semakin dekat, Taeyong kembali berlari sesuai intruksi Doyoung dan mengerahkan seluruh tenaganya melewati ladang hijau hingga beralih kesebuah Lorong gelap yang tak pernah didatangi siapapun kecuali pak Kwang Soo
Sambil berlari ia kembali berbicara, "Doyoung-aaa... dimana penjara yang kamu maksud? Aku sudah di lorong"
"Terus berlari, Haechan, Winwin dan Yangyang sudah menunggu disana"
"Hah?!" Dengan nafas terengah-engah ia memelankan langkahnya dan berusaha mencerna setiap perkataan Doyoung. "Maksudmu? Kalian berpencar? Sudah ku bilang untuk sembunyi saja dan—"
"Kita dibentuk untuk berjuang bersama. Tolong jangan berjuang sendiri Taeyong-aa... Perintahkan kami sesuatu maka kami akan bergerak." Potong Kim Doyoung dari sebrang sana. Ia berhasil membuat Taeyong bergeming tanpa alasan dan laki-laki berparas tampan itu seakan tersentuh dengan ucapan sahabatnya sendiri.
Seraya tersenyum manis Taeyong membalas ucapan Doyoung, "kalau begitu pimpin bagian internal dan monitor hingga aku memberi arahan selanjutnya, bisa?"
"Tentu, Aku dan Xiaojun akan berjaga. Yang lain bersiap membantu Johnny, Kun dan Sehun hyung"
"Jangan lupa kawal Mark jika dia sudah keluar dari misi sebelumnya"
"Siap"
DARRRR!
Taeyong reflek menoleh kebelakang dimana pasukan ordilus tengah mengejutkan tongkat kearahnya. Untung meleset, jadi Taeyong bisa kembali kabur hingga ujung koridor mengarahkannya untuk belok kearah kiri.
"Taeyong hyung?!" Haechan menangkap tubuh Taeyong tepat setelah sang ketua asrama berbelok.
"Lariiiii! Pancing mereka ke penjara bawah tanah!"
Haechan dan Yangyang mengangguk setuju mengikuti sang pemimpin dari belakang. Sesekali mereka mengejutkan tongkat kearah pasukan ordilus yang sudah muak mengejar.
"Winwin hyung ada di tikungan terakhir" info Yangyang.
"Kalau begitu bawa mereka ke sana dan biarkan Winwin yang menyelesaikan sisanya"
Untuk kesekian kalinya kedua laki-laki sebaya itu patuh akan arahan Taeyong dan memancig pasukan ordilus ke tempat yang dimaksud. Mereka berlari ke lorong terakhir dimana penjara bawah tanah berada.
"SEKARANG!"
Taeyong, Haechan dan Yangyang langsung berpencar di lorong terakhir membiarkan Winwin muncul dari tempat tak terduga. Anak sulung Chanyeol dan Wendy itu melompat layaknya film laga dan mengarahkan tongkatnya tepat pada pasukan ordilus.
"Demontra!"
Jauh dari belakang, Yangyang juga ikut andil membantu Winwin dengan mantra khususnya, "pidivic!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The N: 7 secret room's [Mark Lee] ✔
FantasySemua akan kembali pada konflik yang sama dengan pejuang yang berbeda. "Aku siap, sekalipun nyawa taruhan nya." -Mark Lee ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Anda suka yang bikin mikir? Ayo mampir! XIUZHI 2O2O