''Kalau kataku sih kita harus membunuh Jisung''
Chenle berkeras hati memilih Jisung sebagai mafia.
Saat ini kedua puluh satu member NCT tengah sibuk bermain mafia di aula asrama. Selama permainan berlangsung, mereka tidak henti-hentinya tertawa dan saling menuduh satu sama lain, bahkan Doyoung dan Xiaojun yang berperan sebagai moderator sampai kesulitan mengatur jalannya permainan. Dua manusia ini sengaja tidak diikut sertakan dalam permainan karena ya... Kalian tau sendiri mereka bagaimana. Doyoung instingnya terlalu kuat untuk menuduh mafia sementara Xiaojun terlalu pintar untuk menemukan mafia nya. Kalau mereka berdua ikut, permainan akan selesai dalam satu ronde.
"Okey. Okey. Hold on! Wahhh sejauh ini mafia belum ada yang mati" keluh Mark sambIl menarik rambutnya frustasi.
"Siapa saja sih yang Sudah mati?'
"Aku!" kesal Taeil yang selalu ternistakan. Memang kalau apa-apa, member tertua NCT ini pasti tumbalnya. Padahal tadi permainan baru dimulai dan Taeil hanya mendapat peran warga biasa. Tapi semua member menuduhnya sebagai mafia dan akhirnya Taeil mati. Sungguh miris kakak kandung Moon Yangyang ini.
"Yang sudah mati Taeil, Taeyong, Lucas, dan Jaemin. Kalian Sudah kehilangan tiga warga biasa dan satu guard"
"Ahhh meresahkan!!" celetuk Haechan saat mendengar penjelasan Xiaojun.
"Oke waktunya vote! Silahkan"
"Jisung!" Tegas Chenle yang kemudian mendapat pelototan dari sang empu. "Kamu ini punya dendam tersendiri denganku atau bagaimana sih?" ketus Jisung tak terima.
"Aku juga jisung"
"Jisung"
"Aku Jisung"
Johnny, Yuta, dan Kun mengikuti jejak Chenle.
"Aku Mark"
"Loh Haechan? kok aku?"
"Habis dari tadi kamu diam saja"
"Aku Kun hyung"
"Kun hyung juga"
"Aku juga Kun hyung"
"Kun deh"
"Sama Kun juga"
Semua member memberi vote untuk ketua asrama Grenly itu.
"Kenapa selalu aku yang menjadi tumbal?"
"Setidaknya tidak selalu menjadi tumbal pertama selagi masih ada aku" balas Taeil yang membuat Kun sedikit percaya diri. Benar juga kata teman se-asramnya, tidak perlu khawatir selama masih ada Taeil.
"Okeh! Sisanya?" Doyoung menatap Mark, Renjun, Jeno, Haechan, dan Jisung yang belum memilih.
"Aku Kun juga deh" celetuk Jaehyun yang mendapat anggukan setuju dari Jeno, "aku juga"
"Yang lain tidak mau memilih?"
Mark, Renjun, Haechan, dan Jisung menagngguk setuju. "Kami juga Kun hyung" kata Mark mewakili.
"Okeh! Kun. Keluar. Silahkan beri tahu siapa kamu?"
"Warga biasa"
"TUH KAN BENAR! Sudah ku bilang pasti Jisung!!!"
"Mana ada?!!! ak—"
"AAAAAAA!"
Teriakan menggelegar dari sudut ruangan membuat seluruh penjuru mata melirik titik itu secara bersamaan termasuk Mark dan teman-temannya.
Mina, itu Mina.
Tanpa sadar, Mark langsung beranjak mendekati gadis tersebut tanpa peduli permainan masih berlanjut atau tidak. Ia menerobos kasar dari kerumunan siswa yang ada dan mendekati Mina tanpa ragu, "Ada apa?" tanya Mark khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The N: 7 secret room's [Mark Lee] ✔
FantasySemua akan kembali pada konflik yang sama dengan pejuang yang berbeda. "Aku siap, sekalipun nyawa taruhan nya." -Mark Lee ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Anda suka yang bikin mikir? Ayo mampir! XIUZHI 2O2O