BAB 13

141 26 8
                                    

01.04 AM

Mark yang haus terbangun dari tidurnya. Perlahan, laki-laki berkaca mata bulat itu menuruni tangga dan beralih ke dapur Drevygor.

Tok Tok Tok

Uhukkk Uhukkkk!!!

Mark terbatuk-batuk saat mendengar pintu utama asrama diketuk dari luar.

Laki-laki ini mengerutkan alisnya bingung 'bagaimana bisa seseorang mengetuk pintu itu dari luar?' batin Mark tak yakin.

Dari yang kita tau pintu depan asrama Mark hanyalah Cermin kecil berbentuk oval yang tidak terlihat seperti pintu. Bahkan hanya murid Drevygor dan guru Lenzburg saja yang bisa menembus kaca itu.

Tok Tok Tok!!!
Sekali lagi pintu itu di ketuk. Tapi kali ini kutukan nya terdengar lebih kasar hingga membuat Mark bergidik ngeri.

"Sss-siapa?"

"Manusia! Cepat buka!"

Mark juga tau kalau dia manusia!

Dengan sisa keberaniannya, Mark mendekati pintu utama sambil berdoa 'semoga bukan orang jahat. Aku masih mau hidup'

Klek!

"Lama sekali?! Aku kan gatau password asrama mu!" gerutu laki-laki tampan itu sambil membuka kancing jasnya.

Dilihat dari proporsi tubuh serta pakaian yang ia kenakan, laki-laki berkulit putih pucat ini bukanlah seorang pelajar.

"Siapa kamu?!! Bagaimana mana bisa masuk ke gedung asrama?"

Laki-laki itu memasang wajah tak percaya. "Kamu tidak mengenalku? Serius?? Coba.... Coba perhatikan baik-baik wajah tampan ku ini" katanya penuh percaya diri.

"Emmm..... Guru baru kah?"

"Ck!" Ia melipat kedua tangan nya di depan dada, "apa aku sudah terlihat se-tua itu?! Aku baru lulus tahun ini"

"Ahhhh! Kau kakak tingkat ku?"

"Sehun. Oh Sehun"

"Sehun?" Mark mengulangi nama tersebut sambil berpikir. "Ahhhhhh! Ketua ORLES sebelumnya?! Maaf hyung, aku murid tahun pertama disini jadi tak mengenal wajahmu"

"Tidak apa, tidak wajib juga kan? Oiya! Bisa tolong panggilkan Mark Lee? Tadi aku ke Flondris, katanya Mark Lee anak Drevygor"

"Aku Mark Lee"

Sehun menatap Mark lamat-lamat, "Hemm.... kacamata bulat, bibir tipis, wajah seperti burung camar.... Benar! Kau Mark Lee!" Laki-laki bertubuh tinggi itu mendeteksi wajah Mark secara detail dan tersenyum tipis. "Aku ingin mengajakmu ke markas. Mau ganti baju dulu atau langsung saja?"

Bola mata Mark hampir saja keluar, "Hah?!!!! Pergi dari kastil? Pagi-pagi buta begini? Apa boleh?"

"Selama kita keluar demi misi, sepertinya tidak masalah?" Sehun mengajukan pendapatnya.

"Aku takut di hukum, lagi pula besok masih-"

"Tidak lama, dan tidak akan yang tau kamu pergi. Cepat ganti bajumu aku akan menunggu disini"

Mark patuh. Ia segera lari ke kamarnya dan mengganti piyama Drevygor itu dengan celana Jaens serta Hoodie hitam.

🇨🇭

~

"Sehun jemput Mark di Lenzburg atau di Mesir sih?! Lama banget!" Gerutu laki-laki imut yang duduk di kursinya.

The N: 7 secret room's [Mark Lee] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang