PART 4

952 51 0
                                    


"sebaiknya jangan kemana-mana dulu ya, Irie-Sensei... kita akan melihat perkembangannya nanti di bulan ke 4" jelas Fukugawa-Sensei. Raut wajah Kotoko menjadi cemberut, kemudian bergumam "padahal aku sudah membayangkan liburan bersama" dan gumam Kotoko pun terdengar jelas oleh Naoki namun dihiraukan.

Dimobil tiba-tiba saja Kotoko berteriak, "aku ingin liburaaannn" kemudian melihat ke arah Naoki yang memandangnya tajam. "a-aku Cuma ingin berteriak saja... Gomenasai..." ujar Kotoko dan menundukkan kepala berkali-kali. Kotoko menciut dengan tatapan tajam Naoki. Kotoko mulai mencari-cari sesuatu di dekatnya, tapi ia tidak menemukannya. Kemudian Naoki menyerahkan kotak bekal buah yang sudah ia siapkan. "aaaa... Irie-kuunn..... Arigatoooo" dengan cepat Kotoko memeluk Naoki dan mencium pipinya,"Kotoko...aku sedang membawa mobil" ujar Naoki. Kotoko cuek dan langsung membuka kotak bekal buahnya, kemudian memakannya dengan lahap. Naoki yang melihat itupun tersenyum. Kotoko sesekali menyuapi Naoki yang membawa kendaraan.

Dirumah, keluarga yang menanti untuk liburan pun juga tampak kecewa, namun mereka dengan cepat menyembunyikan kekecewaan mereka. "aahh... Kotoko, kita akan jalan-jalan, pasti... Ayah berjanji" ujar Mertua Kotoko.

Keesokan harinya, Rumah sakit kedatangan salah satu pejabat penting yang menempati posisi strategis di Rumah Sakit. Sebuah pesta penyambutan pun dilaksanakan, namun Naoki tidak menghadiri acara itu karena dia lebih memilih melayani pasien. Kotoko yang berada di pesta itu pun sangat senang dengan makanan yang banyak terhampar di hadapannya. Kotoko mencomot setiap jenis makanan yang disediakan. "Kotoko-san... jaga makan mu..." ujar perawat Hosoi. "aahh... haaiikk..." Kotoko pun mengangguk. Kemudian tak lama Naoki pun bergabung, "oohh Irie-Sensei" kehadiran Naoki tetap menarik perhatian perawat disana.

"Irie-Sensei perkenalkan Tanaka Setsuna-Sama, komisaris II di Rumah Sakit ini, Nona Tanaka-Sama, perkenalkan, Dokter muda terkenal dan berbakat di Rumah Sakit ini. Irie Sensei" ujar Dokter Kepala. Mereka saling menunduk dan berkenalan. Kemudian mereka makan di satu meja yang sama, mata Naoki menangkap Kotoko yang sedang makan dengan Kikyo. "aahh, sebentar..." Naoki pun izin meninggalkan meja kemudian menghampiri Kotoko. "Kotoko... cukup, makan lah buah" ujar Naoki yang membuat Kotoko kaget dan tersedak. Naoki pun segera memberi segelas air yang berada didekat Kotoko, "aku sudah melarangnya" Kikyo pun memberikan laporan. Naoki menganti piring Kotoko yang dipenuhi cake dan sushi menjadi piring berisi potongan buah.

"kenapa Irie Sensei sangat perhatian dengan perawat itu?" Tanya Tanaka

"aahh, Irie-Kotoko adalah istrinya" ujar Dokter Funatsu. Dan tak lama Naoki pun kembali bergabung. "oh, jadi Irie-Sensei sudah menikah?" Tanaka memastikan. "haikk... banyak perawat dan pasien disini kecewa... hahahaha" sambung Dokter Kepala

Setelah acara berlangsung, Kotoko merasa perutnya begah dan duduk di salah satu kursi yang ada diruang tunggu. "Irie-San, tolong kau ambilkan handuk untuk pasien nanti sore" ujar Yamamoto, salah satu perawat senior di Rumah Sakit. "ooh, haiik..." Kotoko berdiri dan berjalan menuju gudang penyimpanan. Kotoko sudah menyusun handuk di troli pembawa, kemudian ketika ia membuka pintu ternyata pintu itu tidak bisa dibuka. "loh..loh... ada apa ini?!" Kotoko memukul pintu gudang penyimpanan, ternyata pintu itu masih tidak bisa dibuka. "bagaimana ini..." ujar Kotoko. Dan ia baru ingat untuk menelpon Naoki, dan Kotoko tidak bisa menelpon untuk ke 3 kalinya karena batrai hp ditangannya sudah kehabisan daya.

Sementara itu Naoki sedang melakukan operasi kecil. Setelah melakukan operasi kecil dan membersihkan badan, Tanaka menghampirinya. "Irie-Sensei.." ujar Tanaka.

"oh, Tanaka-Sama.." Naoki memberi hormat.

"kau sudah selesai bertugas?" Tanya Tanaka

"oh sudah, ada apa Tanaka-Sama?" Tanya Naoki

From Itazura na Kiss (Playful Kiss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang