Memasuki 1 tahun setelah kejadian Setsuna, Rumah Sakit pun dilanda isu yang membuat reputasi Rumah Sakit menurun. Para pejabat pun melakukan Rapat Luar Biasa untuk menentukan nasib Rumah Sakit kedepannya.
"jumlah pasien semakin menurun..." ujar salah satu Direksi. "Yaa.. kita tidak bisa mempertahankan status Putri Anda tetap berada dalam jajaran Rumah Sakit"
"Apa maksud Anda?!" Tanaka pun memajukan posisi duduknya. "Maafkan kami Tanaka-sama, kejadian ini juga menyangkut nasib karyawan disini"
Tuan Tanaka pun berdiri dan melangkah keluar ruang rapat sebelum rapat itu usai. Tanaka pun sebenarnya menyadari kasus putrinya benar-benar membuat banyak perubahan yang buruk. "apa kau tau, karena perbuatanmu, Ayah menjadi kesulitan memperbaiki keadaan" ujar Tanaka mengunjungi putrinya di penjara. "dan itu memang tugas Ayah untuk memperbaiki semua, bahkan membawa Naoki kesini pun Ayah tak bisa!!!" bentak Setsuna. Dan dengan cepat tangan sang ayah pun menampar pipi putrinya. "Dengar..!!! Seharusnya kau berterimakasih dengan keluarga Irie, mereka tidak memperpanjang kasusmu di Inggris. Kau pikir ayah tidak tau!!!" Tingginya suara Tanaka membuat Setsuna diam dan memegang pipinya yang perih. "aku mau kembali kedalam, Ayah pergilah, ini semua karena Ayah tidak memperhatikanku!!!"
Tanaka pun terdiam cukup lama disana, sampai petugas mengingatkan kalau waktu berkunjung sudah habis.
-----
"Syukurlah keadaan kita sekarang membaik" ujar Ibu Noriko sembari memberikan segelas teh hangat untuk Ayah Shigeki. "yaa... Ibu.. kemaren Oji-sama datang ke kantor" ujar Ayah Shigeki. "oh ya? Apa ada keperluan?" tanya Ibu. "yaa.. kondisi Rumah Sakit tempat Naoki dan Kotoko-can bekerja sedang mengalami masalah karena kasus Setsuna" ujar Ayah. "wanita itu memang jahat, bahkan setelah dipenjara saja, dia masih membayar orang lain untuk menyingkirkan Kotoko-can... aahh Kotoko, kasihan dia..." ujar Ibu.
"yaa... Ayah berharap Ibu akan menyetujui ideku untuk banyak orang" tambah Ayah. "Ibu pasti mendukungmu" ujar Ibu. Namun dibalik semua itu, ada Kotoko yang menguping pembicaraan mereka berdua. Kotoko terdiam dan menangis mendengar Alex adalah orang suruhan Setsuna untuk menyingkirkannya.
"Konomi.. apa kau bisa menjaga Kana sebentar? Aku ada urusan keluar... aku akan segera kembali" ujar Kotoko tidak lama, kemudian ia mencium putrinya dan memberikan Kana ke Konomi yang hanya mengangguk menatap Kotoko keluar rumah.
Kotoko berjalan menuju Kereta bawah tanah, kemudian ia naik kereta dan 10 menit kemudian turun kembali. Kotoko terus berjalan hingga ia berhenti disebuah gedung yang untuk pertama kalinya ia masuk kesana. Kotoko duduk disebuah kursi yang sudah disediakan, kemudian datang seorang wanita ditemani 2 pria wanita berseragam. "ada apa kau kemari?!" tanya Setsuna
"Setsuna, apa salahku?" tanya Kotoko memberanikan diri. "kau sudah tau, kau tidak pantas dengan Naoki" ujar Setsuna. "kau bisa mendapatkan laki-laki lain yang mencintaimu.." ujar Kotoko. "tidak!!! Hanya Naoki yang pantas denganku!! Kau tidak pantas sama sekali..!!!" bentak Setsuna. "tapi lihatlah kenyataannya, aku dan Irie-kun sudah memiliki anak, kami saling mencintai" jawab Kotoko.
"apa kau yakin, Naoki mencintaimu? Aku tidak melihat itu"
"yaa... dulu memang aku tidak yakin seseorang seperti Irie-kun tidak mungkin denganku, walaupun dulu aku sudah berusaha keras, dan akhirnya menyerah, tapi akhirnya Irie-Kun melihatku dan memilihku... sampai kami menikah pun, aku masih tidak percaya ia mencintaiku, tapi sejak kehadiran putri kecil kami, aku yakin Irie-kun mencintaiku"
"semua orang bisa melihat, Naoki tidak mencintaimu.."
"Tanaka-sama.. suatu saat kau akan melihat bagaimana bentuk dan rasa dicintai itu.. kau akan melihatnya, aku mohon berhentilah menganggu kami.. dan semoga setelah semua ini kau bisa menemukan laki-laki yang kau cintai dan mencintaimu"
Kotoko pun berdiri dan meninggalkan Setsuna yang tiba-tiba bersuara dan menghentikan langkah Kotoko. "Kotoko.... Bagaimana pun aku yang lebih pantas dengan Naoki". Tanpa membalikkan badan, Kotoko pun menjawab, "Jika Irie-kun memang memilihmu... dia pasti sudah mengunjungimu disini" ujar Kotoko dan meninggalkan gedung itu.
Kotoko pun berlari sembari menangis, kemudian ia berhenti disebuah taman, dan duduk disana. Kotoko terdiam sejenak, rasa takutnya muncul setelah mendatangi Setsuna, Kotoko pun kembali menangis ditengah cuaca yang dingin. Tangannya mulai kedinginan, kemudian sepasang tangan meraih tangan Kotoko dan menyerahkan sekaleng kopi hangat. "Irie-kunn...." Kotoko kaget ternyata itu adalah tangan Naoki.
Naoki yang masih berdiri, tiba-tiba langsung dipeluk oleh Kotoko yang menangis. "kenapa kau datang kesana...?" tanya Naoki. "Irie-kuunn... gomenasaiiii......" tangis Kotoko masih belum berhenti.
"a-aku tidak menyangka, Setsuna menyuruh seseorang mengikutiku hingga ke Inggris, dan di-dia juga yang menculikku" jawab Kotoko sembari sesegukan.
"lalu buat apa kau datang?!" tanya Naoki
"aku.... A-aku takut pada akhirnya Setsuna akan merebutmu.." tangis Kotoko kembali. "Bodoh!!!!" Naoki pun menjentikkan jarinya tepat di dahi Kotoko. "mana mungkin aku akan memilih Setsuna... PR ku masih banyak denganmu dan Kana" ujar Naoki. "Irie-kkuuunnnn...." Dan Kotoko kembali menangis. "Ayo pulang, bisa-bisanya kau meninggalkan Kana dirumah demi menemui wanita itu.." tambah Naoki. "Irie-kkuuunnn.... Gomenasaiii...." Kotoko pun menundukkan kepalanya. "Ayo pulang..." Naoki pun mengambil tangan Kotoko dan menariknya menuju area parkir.
"apa kau ingin membeli sesuatu? Aku ingin membeli cemilan kesukaan Kana" ujar Naoki sembari jalan, sementara Kotoko sudah mengandeng lengan Naoki. "Irie-kun... apa aku boleh membeli buah yang mahal itu lagi?" tanya Kotoko. "apa kau menyukai melon dan anggur itu?" tanya Naoki. "aa... tambah dengan mangga nya, itu enak sekalii... aku akan memberikan juga untuk Kana" ujar Kotoko yang sudah kembali ceria. "kau suka sekali berbelanja.." ujar Naoki.
Namun sebelum Naoki mengejar Kotoko...
"Setsuna..." suara itu menghentikan langkah Setsuna yang akan kembali ke sel. "Naoki...kau akhirnya datang" wajah Setsuna pun bahagia.
"kau tidak perlu duduk, saya tidak akan lama" Naoki pun sengaja menggunakan bahasa formal. "Naoki.... Aku tau kau akan datang dan melihat betapa aku mencintaimu, Kotoko seharusnya melihat ini"
"berhentilah bermimpi, jangan pernah menganggu Kotoko apalagi merendahkannya, kau tidak pantas dan tidak ada apa-apanya dengan Kotoko. Saya sudah memilih Kotoko, berhentilah menganggu kami dan menjauhlah jika kau sudah bebas nanti"
Naoki pun pergi, namun tidak berapa lama, Setsuna yang diam pun berteriak dan memanggil Naoki, ia berusaha mengejar Naoki namun sayang ditahan dengan cepat oleh petugas disampingnya. Setsuna pun kembali dipaksa masuk kedalam kurungannya dengan teriakannya memanggil Naoki.
Naoki pun mengejar cepat Kotoko, Naoki sudah melihat Kotoko ketika keluar rumah dan tidak menyadari keberadaan Naoki. Dan Naoki semakin yakin Kotoko menuju penjara karena arahnya kali berbeda dari biasanya. Naoki menunggu Kotoko berbicara dengan Setsuna, ia mendapatkan izin melihat Kotoko dari balik dinding dan mendengar percakapan mereka. Setelah melihat Kotoko pergi, Naoki pun langsung menemui Setsuna. Setelah itu Naoki berusaha mencari Kotoko dan menanyakan ke petugas, seorang petugas mengatakan Kotoko berjalan menuju arah barat. Dan benar saja, Kotoko berhenti disebuah taman, Naoki yang melihat itu pun mencari mesin penjual minuman dan membeli sekaleng kopi hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Itazura na Kiss (Playful Kiss)
Fanfictionini versi fanfic dari aku, kalau versi Korea judul Dramanya Playful Kiss, tapi aku lebih suka dengan versi Jepangnya.. Itazura Na Kiss hehehe