Sementara Kotoko berada di Kamar mandi, Naoki yang masih dalam posisi berdiri menunggu Kotoko dan memandangi hp nya, kaget ketika seseorang memeluknya dengan cepat. "ayo kita pergi... ayo kita pergiiii..." dari suara itu Naoki tau itu Setsuna. Rambutnya sudah dipotong dan berganti warna dengan lebih gelap, kemudian ia menggunakan topi dan kemeja longgar serta celana pendek. "diamlah..." Naoki dengan cepat mendorong Setsuna. "Naoki, aku tau kita masih punya kesempatan"
"kau sudah gila.." ujar Naoki dingin, namun Naoki tau ini kesempatannya untuk menangkap Setsuna. Ia harus memanfaatkan keadaan. "Ayo... kita harus segera pergi dari sini" Setsuna pun menarik tangan Naoki. "kau mau kemana?" Tanya Naoki. "keluar dari sini"
"tidak, ayo ikut aku, semua orang akan melihatmu" ujar Naoki dan menarik tangan Setsuna. "Naoki, ini yang aku harapkan selama ini, agar kau melihatku... " gumam Setsuna. "Naoki, aku tau, ayo ke atas, dulu aku senang menghirup udara di atap rumah sakit ini.." ujar Setsuna yang bergantian menarik tangan Naoki kemudian mereka pun menuju rooftop.
Mereka pun sampai diatas Rooftop, Setsuna pun langsung memeluk Naoki. "setelah semua kembali, ayo kita pergi dari sini, aku sudah menyiapkan tempat tinggal untuk kita" ujar Setsuna, namun Naoki tidak membalas pelukan itu. Naoki sedari tadi sudah menghubungi Yuki dan membiarkan telfonnya aktif. Yuki dengan cepat pun menghubungi polisi dan segera menuju Rumah Sakit. "apa kau sering ke atap Rumah Sakit ini?" Tanya Naoki. "yaa.. ketika aku melihat Kotoko sering menganggumu, tapi aku masih belum bisa melakukan apa-apa, aku sudah berusaha menyingkirkannya tapi tetap saja ia selamat" tiba-tiba saja Setsuna melepas pelukannya dan menjadi marah ketika menceritakan Kotoko.
"Naoki, tinggalkan Kotokoo...!!" bentak Setsuna. Ia sudah kehilangan akal sehat karena cintanya. "Setsuna..." Naoki hanya bisa mengatakan itu, ia tidak ingin lebih jauh melangkah, yang ia perlukan hanyalah mengulur waktu sampai Yuki dan polisi datang. "Irie-kuunn" Kotoko tiba-tiba muncul darii balik pintu dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. "Kotoko... pergilah" ujar Naoki. "Irie-kuuunn.." Kotoko tidak percaya Naoki mengusirnya. "Pergilah Kotoko... tinggalkan kami" ujar Naoki dengan tegas. "kenapa kau melakukan ini?" Kotoko pun menangis.
Dengan cepat Setsuna mendekati Kotoko, kemudian mencoba mendorong Kotoko namun ditahan oleh Naoki. "Kotoko pergilah.. " bentak Naoki. Kotoko pun kaget dan hanya diam bagaimana melihat Naoki menahan Setsuna dengan memeluknya. Tanpa sadar Setsuna dengan cepat mengeluarkan senjata api dari dalam tas nya dan mengarahkan ke Kotoko, dengan cepat Naoki meraih tangan Setsuna kemudian tembakan itu meleset ke atas langit. Kotoko pun menutup telinga dan duduk, Kotoko sangat trauma, takut dan hanya diam mengigil diatas lantai. Naoki melihat istrinya mengalami goncangan hebat lagi, kemudian ia dengan cepat meraih senjata api ditangan Setsuna dan membuangnya. "kau gila..." ucap Naoki tegas.
"Naoki, kau sudah berjanji untuk pergi denganku.. ayo.. kita tinggalkan dia, bunuh saja Kotoko" ujar Setsuna kemudian memandangi Kotoko yang masih duduk dilantai yang dingin dan masih menutup telingannya.
"Kotoko...." Ujar Naoki mencoba mendekati Kotoko, namun ia kalah cepat dan Setsuna pun meraih rambut Kotoko kemudian menariknya kuat. Kotoko kesakitan dan semakin menjerit ketika Setsuna menarik Kotoko ke arah pinggir gedung.
"Onii-chaann..." Yuki datang dengan cepat, dan melihat Kotoko ditarik kuat oleh Setsuna ke arah pinggir gedung. Semua berusaha mendekati Setsuna dan Kotoko.
"Irie-kuunn..." Kotoko menangis menahan sakit ketika rambutnya ditarik begitu kuat. Polisi pun menyebar dan memberi kode ke Polisi lain untuk bersiap dibawah. "sebaiknya jangan bertindak gegabah" ujar salah satu Polisi.
"kau memanggil Polisi, bukannya kau berjanji padaku.." Setsuna pun seperti putus asa dan menangis. "Setsunaa... Setsuna..." itu suara Ayah Setsuna. "ayah...." Setsuna pun kaget dengan kehadiran Ayahnya.
"Setsuna, turunlah... lepaskan dia, ayo kita pulang" ujar Tanaka membujuk putrinya turun. "TIDAK ADA GUNANYA, KALIAN SEMUA BERBOHONG, AYAH BERJANJI AKAN MEMENUHI SEMUA KEINGINNANKU!!!!" Bentak Setsuna. Sementara Kotoko memegang tangan Setsuna yang masih menarik rambutnya. Kotoko pun mendorong kuat Setsuna, dan mereka pun jatuh namun ke arah yang salah. Naoki dan Tanaka dengan cepat meraih orang yang mereka sayangi. "Kotoko... Ayo, naik..." Kotoko berusaha mengangkat tubuhnya namun lengannya kesakitan, karena ia bergantungan hanya dengan sebelah tangan bekas luka tembakan itu. "Irie-kunn... lengganku sakitt..." ujar Kotoko menangis dan berteriak.
Sementara itu Tanaka meraih sebelah tangan putrinya, dan memegangnya erat dengan kedua tangannya. "ayah... maafkan akuu... tidak ada gunanya aku kembali padamu". Polisi pun yang berusaha meraih Setsuna tidak bisa melakukan apa-apa, Setsuna melepas genggaman tangan Ayahnya, dan Setsuna pun jatuh dari gedung tinggi itu.
"Kotoko... lihat aku!!!! berikan tanganmu yang lain.." bentak Naoki. Kotoko melihat bagaimana Setsuna jatuh, Naoki tidak ingin Kotoko melihat kejadian tragis itu. "Kotoko..!!!" bentak Naoki, dan Kotoko pun tersadar kemudian ia memberikan tangannya yang bebas, Yuki pun ikut membantu Kotoko, dengan cepat Yuki meraih tangan Kotoko yang lain kemudian berusaha mengangkat Kotoko. Kotoko pun berhasil diselamatkan, Naoki memeluk Kotoko dengan erat, dan memeriksa kondisi tubuh Kotoko. Ia melihat ada darah yang keluar dari baju Kotoko, "lukamuu terbuka.." ujar Naoki. Dengan cepat Naoki mengangkat Kotoko dan membawanya keruang perawatan.
Sementara itu Ayah Setsuna hanya bisa menangis, ia menyesal tidak bisa menyelamatkan putrinya. Setsuna pun memilih bunuh diri dengan tragis. Yuki pun hanya bisa menemani Tanaka disana meratapi kematian Putrinya.
"Kotoko.... " Naoki pun meraih wajah istrinya dengan mata yang bengkak, wajah imut Kotoko merah, matanya bengkak, rambut berantakan dan Naoki pun mencium istrinya dengan cepat dan tergesa-gesa. Naoki sangat takut kehilangan Kotoko, tapi ia tau sekarang ini semua sudah berakhir. "Kotoko... maafkan aku.." ujar Naoki. Dan Kotoko yang seperti baru menyadari apa yang terjadi,memanggil Naoki dengan cukup kuat dan keras kemudian memeluk Naoki. "Irie-kuunn.... Irie-kuunnn....." Kotoko tau ini telah berakhir, namun ia tidak siap ketika melihat Setsuna memutuskan untuk jatuh dari gedung itu.
"Kotoko...."Naoki pun memeluk istrinya, dan mencium istrinya tanpa henti di wajah dan rambut Kotoko. "semua sudah berakhir.. Kotoko"
1 jam kemudian, Ayah Shigeki, Ibu dan Konomi pun datang. Mereka memeluk Kotoko dan menemaninya, Naoki pun memberikan segelas coklat hangat untuk Kotoko, pejabat rumah sakitpun datang untuk kasus ini.
Ayah Shigeki pun menemui Tanaka dan memberi hormat kepadanya, kemudian mencoba menghiburnya. "aku telah gagal menjadi seorang ayah..." ujar Tanaka, dan ayah Shigeki hanya bisa menepuk pundak Tanaka yang menunduk dan menangis.
-----
6 Bulan setelah kejadian itu, Naoki menepati janjinya untuk membawa Kotoko ke Akita. Mereka pun berziarah kesana kemudian berjalan-jalan. Saat mereka berada di sebuah Villa, Naoki memperhatikan makan Kotoko yang sangat lahap dan tidak memilih apapun yang ada dihadapannya. Yuki pun demikian, ia melihat Konomi juga mengikuti gaya makan Kotoko yang lahap. Kemudian kedua pria itu mendekati istri mereka, villa itu cukup dingin diakhir tahun, semua sedang bergembira menikmati daging yang dibakar. Naoki dan Yuki pun berdiri dihadapan istri mereka, "Irie-kuun.. ada apa?" Tanya Kotoko yang kaget melihat Naoki menatapnya. "Yukii—kuun" Konomi pun demikian.
"apa.. kau hamiil?" Tanya Naoki dan Yuki serentak. Otomatis semua pun kaget dan terdiam, kemudian ayah dan ibu pun bersorak dan memeluk kedua menantu mereka. Tak disangka, Kotoko dan Konomi pun hamil disaat bersamaan. Ini merupakan kabar baik setelah semua insiden Setsuna berakhir.
Ayah Shigeki pun gembira, ketika kedua menantunya melahirkan Putra yang sehat. Ibu Noriko juga tidak kalah, ia sangat senang kedua menantu kesayangannya melahirkan putra mereka dengan selamat. Sementara Kana sangat senang ia punya 2 adik sekaligus.
"terimakasih Kotoko..." Naoki pun mencium lembut Kotoko dimalam itu.
------
Akhirnya aku menepati janji dan menyelesaikan fanfic ini sekaligus
Semoga kalian menyukai fanfic ini
Sehat selalu ditengah pandemi ini ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
From Itazura na Kiss (Playful Kiss)
Fanfictionini versi fanfic dari aku, kalau versi Korea judul Dramanya Playful Kiss, tapi aku lebih suka dengan versi Jepangnya.. Itazura Na Kiss hehehe