PART 5

963 54 3
                                    

Memasuki kandungan 3 bulan, Naoki dibuat bingung dengan penawaran Rumah Sakit untuk mengambil gelar lebih tinggi lagi. Dengan dukungan dari Kotoko, Naoki pun mengambil pendidikan untuk gelar lebih tinggi. "Kotoko... aku masih ada yang harus dikerjakan, aku akan mengantarmu lebih dahulu" ujar Naoki. "ah, baiklah..." ujar Kotoko. "Irie-Sensei" sapa Tanaka. "oh, Tanaka-sama" ujar Naoki dan Kotoko serempak kemudian memberi salam. "ayo kita keruangan ku, kita perlu membahas tentang penelitianmu di Rumah Sakit ini.. itu sangat bagus" ujar Tanaka-Sama.

"Tanaka-Sama, aku akan keruanganmu.. tapi aku perlu mengantarkan istriku terlebih dahulu" ujar Naoki. "ah, aku pikir kita perlu segera ..." potong Tanaka

"Irie-kun, aku akan pulang sendiri" ujar Kotoko

"tapi..."

"tidak apa-apa" ujar Kotoko kemudian memberi salam dan pergi. 

"aahh nak, sepertinya kita akan sering berdua... Otou-san mu akan sangat sibuk" gumam Kotoko sembari jalan dan memegang perutnya. Ditengah menunggu bis, Kotoko yang duduk sendirian di halte bus memandang langit yang sudah gelap. "kau tau, aku mungkin sama dengan ibuku.. kami sepertinya sama-sama menyukai memandang langit.. bahkan disaat tidurpun kami suka memandang langit-langit rumah, apa kau juga akan sama?" tiba-tiba saja air mata Kotoko mengalir. Dan Bis pun datang, Kotoko naik Bis kemudian memilih duduk dekat jendela.

Sesampainya di halte berikutnya, Konomi sudah menunggu Kotoko. "Konomi-chan" Kotoko pun kaget. "tadi Onii-san menelpon kerumah, dan meminta Yuki-kun menunggumu di halte. Tapi Yuki-kun belum kembali, jadi aku saja yang menjemputmu" jawab Konomi. "mungkin aku akan lebih sering pulang sendiri, aku harus bisa tidak merepotkan Irie-kun, dia sedang disibukkan oleh pekerjaan dan tugas penelitiannya" ujar Kotoko menyemangati diri sendiri. "Onee-san, aku akan menemanimu... beritahu aku jika kau sudah pulang, aku akan menunggumu dihalte ini"

"Konomi-chaann..." Kotoko pun memeluk Konomi. "aku berharap kalian cepat menikah" tambah Kotoko. "Onee-saaaannn...." Konomi pun malu. "kenapa?" Tanya Kotoko

"Yuki-kun masih harus menyelesaikan kuliahnya, dan sampai sekarang kami tidak ada membahas tentang itu..." Konomi menunduk. "nanti akan aku tanyakan" ujar Kotoko

"jangan Onee-san, aku maluu... Yuki-kun juga sibuk membantu di perusahaan keluarga" pembahasan mereka membuat perjalanan kerumah semakin menyenangkan.

Sesampainya Naoki dirumah, ia mendapati Kotoko sudah tertidur lelap. Naoki pun segera membersihkan badan, dan bergabung dengan istrinya. Hari-hari berikutnya Naoki sudah disibukkan dengan belajar dan pekerjaannya. "Irie-kun... aku merindukanmu... tapi aku tidak boleh menganggumu" Kotoko bergumam sembari memandang Naoki yang masih belajar. Naokipun melihat ke arah hp nya yang berdering. "ah, baiklah...." Ujar Naoki.

"Kotoko, istirahatlah dirumah... aku keluar dulu untuk membahas penelitian" ujar Naoki

"dengan Tanaka-sama?" Tanya Kotoko

"iya... aku akan bersiap" ujar Naoki

Dan Naoki pun pergi, setelah pamit mengelus rambut Kotoko. Tampak wajah tidak menyenangkan diraut wajah Kotoko, Naoki menangkap itu sebelum ia berangkat,"ada apa?" Tanya Naoki. "Irie-kun.... Aku sudah lama tidak makan berdua denganmu... akhir-akhir ini aku tidak selera makan" pinta Kotoko. "baiklah... nanti kita akan pergi" ujar Naoki. "benarkah?!" Kotoko pun langsung girang. "haaa... nanti aku jemput, sekarang istirahatlah"

Sore itu Kotoko sudah siap, namun Naoki tidak mengabari Kotoko sama sekali. "Okaa-san, aku pergi dulu..." pamit Kotoko. "Kotoko, tunggulah dulu... "bujuk Ibu Noriko. "tidak apa-apa... aku sudah lama tidak berjalan Bu..." kemudian Kotoko pun pamit dan pergi. Kotoko mengirim pesan ke Naoki, mengatakan kalau ia akan menunggu Naoki di restoran yang sudah dijanjikan.

From Itazura na Kiss (Playful Kiss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang