Part 20

685 38 0
                                    

Hasil dari kantor polisi membuat Yuki, Naoki dan Ayah Shigeki geram. "Kenapa Setsuna tidak sadar diri?" tanya Yuki. "yaaa... dia masih saja membuat masalah padahal sudah dipenjara" Ayah Shigeki pun mengambil HPnya dan menelfon seseorang.

"Tanaka-sama.. sepertinya sebentar lagi Anda akan mendapatkan kabar yang tidak mengenak-kan dari Inggris" ujar Ayah Shigeki. "Irie-sama, ada apa?" tanya Tanaka dari balik telfon. "lihatlah apa yang saya kirimkan ke email Anda" dan Ayah Shigeki pun mematikan telfon. "Ayah mengirim apa?" tanya Yuki. Tak lama HP Ayah Shigeki pun berdering. "Irie-sama, biarkan saya menyelesaikan ini dengan putri saya, saya minta maaf, tolong jangan diperpanjang kembali"

Ayah Shigeki pun menghela nafas berat,"baiklah... silahkan" kemudian mematikan telfonnya.

"Naoki, kita lihat bagaimana Tanaka menyelesaikan masalah yang dibuat putrinya kali ini" ujar Ayah Shigeki. Sesampai dirumah, semua terkejut karena Alex adalah suruhan dari Setsuna. Tentu saja kali ini disembunyikan dari Kotoko. Mereka tidak ingin Kotoko kembali jatuh sakit.

Dan disaat barberque ditaman samping villa, Ibu membuat sebuah pengumuman yang membuat semua orang kaget dan gembira. Ibu pun memulai dengan mengetuk pelan gelasnya dan mengangkatnya sedikit lebih tinggi. "Dengar, Ibu punya info menarik" dan semua pun mendengarkan. "Kalian tau Ibu adalah orang yang punya perencanaan yang paling baik diantara kalian semua, hohohoho.... Aku tidak sabar memberitahukan ini.... jadi sebelum kita pulang, Ibu dan Kris sudah menyusun perjalanan berkemah keluarga daaann...... tentu saja, disana kita akan mengadakan sebuah pesta pernikahan" ujar Ibu bahagia dan semangat. "waaahh... Kana.... Kita akan jalan-jalan" ujar Kotoko menatap Kana dengan semangat dan mata berbinar. "Pernikahan siapa?" tanya Naoki. "Yuki & Konomi-can" jawab Ibu girang. "ooo......APAAA??!!!!" semua orang pun mengatakan hal yang sama, kecuali Kris yang sudah mengetahui dan Kotoko yang meresponnya dengan girang.

"kalian bersiap-siap saja, dan tidak perlu memikirkan apa-apa, Konomi... Ibu sudah mengatur semuanya, tenang saja, ayo bersulang demi Yuki dan Konomi-can" ujar Ibu dan otomotis semua orang mengikuti perintah Ibu. 

Besoknya sebuah bus besar dan tergolong cukup mewah pun datang, mereka berangkat dengan perjalanan 4 jam menuju daerah pegunungan yang memang menjadi tempat wisata berkemah untuk keluarga. Selama di perjalanan mereka karaoke, bermain musik dan bermain kartu. Dan disaat Kana tidur, semua pun menghentikan aktifitas yang membuat suara, agar Kana tidak terbangun. "Ibu memang luar biasa untuk hal yang seperti ini" ujar Naoki yang langsung duduk disebelah Yuki, dan mereka sama-sama memandang Ibunya yang berbicara banyak dengan Kotoko dan Konomi. 

"hmmm... suami?" Naoki pun mulai menganggu adiknya.

"aku tidak menyangka pernikahanmu juga diatur oleh Ibu" tambah Naoki. "Onii-chan, sudahlah.... lagipula siapa diantara kita yang berani membantah Ibu?!"tanya Yuki.

"benar.... apa rencanamu?" tanya Naoki. "yaahh... semua sudah direncanakan, aku tidak punya rencana lagi"tambah Yuki. "hmmm....jadi kau juga ingin menikahi Konomi?"goda Naoki. "mau bagaimana, ia selalu menyeretku kesana kemari... aku terpaksa mengikutinya"Yuki malu mengakui kalau ia juga sebenarnya sudah sejak lama menyukai dan berpacaran dengan Konomi, tapi masih menyembunyikan dari keluarganya. "hmmmmm......" tanggap Naoki memandang usil adiknya.

"Onii-chan... hentikaann" Yuki pun berdiri dan pindah mendekati keponakannya yang tidur.

Setelah sampai disana, para lelaki pun mendirikan beberapa buah tenda dan mulai membuat api unggun. Kotoko tidak membantu banyak karena menjaga Kana, sementara para wanita menyiapkan makan malam. Kotoko pun keluar dari tenda setelah memastikan Kana tertidur,"Kotoko, Kana sudah tidur?" tanya Kris. "iyaa.. maaf aku tidak banyak membantu" ujar Kotoko. "tidak apa-apa, Kotoko ayo kesini...kita makan, dagingnya enak sekali" ujar Ayah Shigeki.

Kotoko duduk disebuah kursi yang kosong dan mulai menyantap daging."waahh enaakkkk" ujar Kotoko. Dan tak lama Kotoko pun bersin, Naoki yang duduk disebelah Kotoko pun berdiri dan mengambil sebuah selimut kemudian menyelimuti Kotoko. "Naokiiiii... kamu romantis sekalii" teriak Kris, dan Kinosuke yang melihat reaksi Kris tidak mau kalah, kemudian mengambil selimut dan memberikan kepada Kris. "Irie-kunn.. Arigatoooo" dan Kotoko pun memeluk Naoki, reaksi Naoki seperti biasa hanya diam sembari menyeruput segelas kopi hangat buatan Kotoko.

"Lusa, pernikahan Yuki dan Konomi, waahh Ibu senang kita semua sudah lengkap" ujar Ibu. "Ibu, hentikan bicara itu... makan saja" ujar Yuki menyembunyikan malunya. "Yukii... kau pasti malu yaaa" ujar Kinosuke menganggu. "sudah hentikan..." dan Yuki pun menyuap daging semakin cepat hingga membuat semua orang tertawa.

Hari itu pun tiba, pernikahan Yuki dan Konomi pun dilaksanakan,Konomi tampil cantik dan membuat Yuki pangling. Sementara itu orang tua Konomi juga sudah hadir di Inggris, semua sudah diatur oleh Ibu dan Kris. Pesta itu pun berjalan mulus dan lancar, semua berbahagia, Kotoko pun tampil cantik membuat Naoki pun pangling. Malamnya ketika Kotoko telah memastikan Kana tertidur ia pun bersiap untuk membersihkan tubuhnya. "Irie-kun, aku akan mandi duluan" ujar Kotoko, dengan cepat Naoki menarik Kotoko ke pelukannya. "Irie-kun..." ujar Kotoko dan membalas pelukan Kotoko. Naoki pun mencium lembut istrinya, "tampaknya tidak hanya Yuki yang akan melakukan malam pertamanya.." dan Naoki pun kembali mencium istrinya.

Mereka pun bermesraan mulai dari kamar, kemudian pindah ke kamar mandi, setelah itu Naoki menutup kemesraan itu diatas tempat tidur dan mereka pun kelelahan.

Lusa mereka semua kembali kecuali Yuki dan Konomi yang melanjutkan bulan madu mereka di Inggris. "Ibu tidak berencana pindah rumah bukan?" tanya Naoki sesampai di Jepang dan dalam perjalanan pulang. Naoki semakin curiga karena jalan mereka pun berbeda arah," aku sudah menebak, ibu memang luar biasa" gumam Naoki. Dan Kotoko sangat takjub, rumah kali ini lebih besar dari sebelumnya. "aku ingin kita selalu berkumpul bersama, sampai waktunya tiba.. Kotoko, kau mau kan?"tanya Ibu sembari mengenggam tangan Kotoko. "mmmm" Kotoko pun mengangguk bersemangat.

"Lagi-lagi....." gumam Naoki melihat Ibu dan istrinya. Naoki pun mengambil Kana dan berbisik,"apa kau juga akan seperti Ibu dan Nenekmu?" dan pertanyaan itu disambut senyuman manis Kana.

------

2 Bulan setelah kejadian di Inggris, dan pernikahan Yuki dan Konomi, akhirnya Ayah Setsuna kembali datang ke rumah baru mereka.

"Irie-sama... maafkan saya..." ujar Tanaka dan menundukkan kepalanya, kemudian para asisten Tanaka pun bergantian masuk membawakan banyak barang ke dalam rumah. "Tanaka-sama, apa ini?" tanya Ayah Shigeki.

"saya berharap jangan menolak ini, saya tau ini bukanlah apa-apa buat Anda, tapi saya mohon terimalah... ini hanyalah bentuk ungkapan permintaan maaf, yaaa... memang saya tidak berhak mendapatkannya, saya... telah salah mendidik putri saya, saya terlalu memanjakan dia, saya benar-benar mencontoh bagaimana sebuah keluarga dari anda, Irie-Sama"ujar Ayah Setsuna panjang lebar.

"tapi.... Ini terlalu banyak.." ujar Ayah Shigeki. "saya mohon... jangan menolaknya.." ujar Ayah Setsuna. Dan hadiah-hadiah itu pun pada akhirnya diterima oleh Ayah Shigeki.

"Bagaimanapun ini memang berat buat Tanaka-sama" ujar Ayah ketika semua selesai makan malam. Kotoko berada di kamar Kana sembari menidurkan Kana, sementara Yuki dan Konomi sedang berada diluar kota menyelesaikan pekerjaan mereka. "yaa... tapi bagaimana pun putrinya salah" ujar Ibu. "benar sekali, dia mengakui kalau dia salah mendidik putrinya"

"Yah, biar kan saja, biarkan Setsuna menjalani hukumannya... aku masuk kamar duluan" ujar Naoki dan meninggalkan ruang keluarga. "Kotoko..." Naoki melihat Kotoko belum masuk kamar, Naoki pun mengecek ke kamar putrinya. "benar saja... sesuai dugaanku" ujar Naoki. Kotoko tertidur dikamar Kana, sementara putrinya belum tertidur. Kana masih bermain dengan beberapa permainannya yang berserakan. 

Kotoko sudah mulai aktif kembali bekerja, dan tubuhnya masih menyesuaikan dengan semua kesibukan itu. "Papa memang tidak pernah berharap banyak dari Mama-mu, hanya saja Papa ingin kalian berdua terus disamping Papa" tak lama Kana pun tertidur, dan Naoki pun mengangkat Kotoko dan memindahkan ke kamar mereka.

From Itazura na Kiss (Playful Kiss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang