"Onii-chaan... Ibu tidak menemukan Kotoko" Ibu pun panik sembari menelfon Naoki. "Ibu, tenanglah.. apa Ibu sudah menelfonnya?" tanya Naoki. "aaa a-aku akan menelfonnya, Ibu panik dan tidak punya pikiran untuk menelfon Kotoko-can" dengan cepat Ibu mematikan telfon kemudian mencoba menelfon Kotoko.
Sementara itu Kotoko sudah masuk mobil sport Alex dengan atap terbuka dan mendengar telfonnya berdering. "aaa ini Ibu" jawab Kotoko senang. Tiba-tiba Alex menginjak rem dan mobil itu pun berhenti mendadak. HP Kotoko pun terlempar keluar. "HP ku... Ayo kita berhenti, Ibu menelfon" ujar Kotoko dan menarik lengan baju Alex. "tidak akan selamat, tidak apa-apa, saya sudah ingat lokasi villa itu, nanti kita juga akan sampai disana"
Dan Naoki pun sudah mencoba menghubungi HP Kotoko beberapa kali, tapi sudah tidak aktif. Naoki pun dengan cepat menjemput anak dan Ibunya. "Dimana Ibu dan Kotoko terakhir bertemu?" tanya Naoki. "Disini.... Onii-chan, bagaimana ini... Kotoko bagaimana, apa dia akan baik-baik saja?" Ibu pun panik. "tenanglah, Ibu pulang lah dulu dengan Kana, aku akan mencari Kotoko" ujar Naoki. Setelah memesan taksi untuk Ibu dan Kana, Naoki pun menanyakan ke beberapa orang sekitar. Kemudian Naoki pun menemukan info pertamanya, Kotoko berjalan dengan seorang pria menuju ke arah parkir. Naoki pun berlari kesana dan tidak menemukan apa-apa. Kemudian Naoki pun menanyakan ke petugas parkir, info kedua pun petugas memperlihatkan cctv dan melihat Kotoko keluar area parkir dengan sebuah sebuah mobil sport.
Naoki pun terus menelusuri jalanan dan berhenti di kantor polisi terdekat, ia pun dengan segera membuat laporan. Naoki pun terus menelusuri jalan hingga malam pun tiba.
Sementara itu Kotoko, setelah HP nya jatuh dari mobil, ia terus panik dan berteriak ke Alex, meminta mobil dihentikan. Bahkan Kotoko pun berancang-ancang untuk melompat, dengan cepat Alex mengaktifkan bagian atas mobilnya. "I'm sorry... Kotoko" Dengan cepat Alex membekap mulut Kotoko hingga Kotoko pun pingsan. Alex menghentikan mobilnya disebuah apartemen mewah, kemudian membopong Kotoko ke lantai 24, Kotoko pun dibawa ke sebuah kamar. Dini hari, Kotoko pun sadar dan melihat situasi disekelilingnya. Kamar gelap, hanya cahaya yang masuk dari balik tirai jendela. Ketika Kotoko membuka tirai jendela, Kotoko kaget ia berada disebuah gedung tinggi. "luar biasa.... Waaahh.. ini dimana?" Kotoko pun takjub dengan gedung tinggi lainnya. Jujur, itu begitu indah menurutnya. pemandangan indah gedung-gedung tinggi di malam hari, dengan lampu yang gemerlap.
"aah, Irie-Kun...." Kotoko pun tersadar mencari hp nya, kemudian ia kembali menyadari hp nya sudah tidak ada. Kemudian dia membuka pintu namun sayang pintu itu pun terkunci. Kotoko kembali ke jendela, namun tidak ada celah untuk lari dari sana. Jendela itu tertutup mati. Kotoko pun kembali berlari ke pintu kamar dan memukul sekeras mungkin, dan berteriak memanggil Naoki sambil menangis.
Sementara itu di Villa semua sibuk mencari informasi dimana keberadaan Kotoko. Dengan berbekal video CCTV, mereka berusaha melacak keberadaan mobil itu. Siangnya, Kepolisian Inggris pun menginformasikan pemilik mobil dan melacak keberadaan mobil sport itu. Naoki pun berangkat dengan Yuki. Mereka berhenti disebuah apartemen dan langsung menuju lantai 24, debdab berbekal setelah mencari tau lebih lengkap dimana pemilik mobil sport itu. Naoki dan Yuki kaget ketika mengetahui pemilik mobil dan apartemen adalah Setsuna. "Onii-chan, bukannya dia sudah dipenjara" Yuki mengungkapkan kalimat itu di dalam lift dengan bahasa Jepang. "kita lihat saja" ujar Naoki.
Mereka berhenti di lantai 24, ada 3 orang Polisi mendampingi mereka. Kemudian Polisi mengetuk pintu apartemen, Alex pun membuka pintu dan sedikit kaget dengan kedatangan Polisi serta 2 pria yang tidak ia kenal.
"yes...?" tanya Alex.
"kami ingin mencari Tanaka Setsuna..." tanya Polisi
"Aah, saya tidak mengenalnya" jawab Alex. "tapi disini ruangan ini milik Tanaka Setsuna" ujar Polisi. "aahh... saya baru membeli apartemen ini" jawab Alex kembali. "boleh kami periksa surat kepemilikan Anda" tanya Polisi.
"aah, saya belum sempat mengurusnya, jadi apartemen ini masih atas nama wanita itu" jawab Alex lagi.
"oke, Tuan Alex, kami minta anda bekerjasama, lihat ini.... Dimana wanita ini sekarang?" tanya Polisi lain. Alex pun kaget melihat fotonya terlihat jelas membawa mobil dan ada Kotoko disampingnya. Setelah tau maksud dari kedatangan para Polisi, dengan cepat Alex berusaha menutup pintu, namun dengan cepat sebelah kaki seorang polisi menahan pintu itu. Kemudian Polisi lain mendorong pintu dan Alex terjatuh, dengan cepat Polisi memborgol Alex kemudian membaca hak dia sebagai warga negara. 2 Polisi lain mengeledah apartemen mewah itu.
Naoki dan Yuki pun ikut mencari dan mengeledah apartemen itu. Naoki pun sampai disebuah pintu kamar yang statusnya terkunci. "Kotoko...." Naoki mengetuk pintu dan memanggil Kotoko. "irie-kun.... Irie-kuunn" teriak Kotoko dari balik pintu.
"Kotoko..... " Naoki berusaha membuka pintu tapi tidak bisa. Yuki pun mendekati Alex, "dimana kuncinya?!" bentak Yuki. Karena posisi Alex yang sudah terpojok, ia pun menunjukkan dimana posisi kunci kamar. Dengan cepat Yuki memberi kunci itu ke Naoki, dan dengan cepat Naoki membukanya. Ketika pintu terbuka, Kotoko sudah berlinang air mata dan ia dengan cepat memeluk Naoki. "Irie-kuunn....aku pikir aku akan mati disini dan tidak bertemu denganmu lagi..." tangis Kotoko pecah, Naoki merasakan tubuh Kotoko bergetar karena takut. "Kotoko... semua baik-baik saja" ujar Naoki masih memeluk Kotoko.
"Anda menculiknya?! Sebaiknya Anda memberikan jawaban di kantor polisi, ayo" dan Polisi pun membawa Alex keluar dengan tangan sudah diborgol.
------
Kotoko pun kembali kerumah dengan Naoki dan Yuki. Dirumah Kotoko dipeluk oleh Ibu, Konomi dan Chris. "Siapa Alex?" tanya Ayah Shigeki. "Aku juga tidak tau.." ujar Naoki yang sudah duduk disofa ruang tengah dan masih memeluk Kotoko. Naoki pun melihat Kotoko yang pucat,"Kotoko... kau sudah makan?" tanya Naoki. "a-aku tidak lapar..." jawab Kotoko dan mempererat pelukannya ke tubuh Naoki. "Kotoko-can, apa dari kemaren kau sudah makan?" tanya Ibu. Kotoko pun mengeleng pelan. "Aku akan siapkan makanan" ujar Kinosuke dan dengan cepat langsung menuju dapur.
Kana pun bangun, dan Konomi memberikan Kana ke tangan Kotoko. Kotoko pun memeluk putrinya. "Mama pikir, tidak akan bertemu denganmu lagi Kana..." Kotoko pun memeluk Kana lagi dan menangis. "Kotoko, tidak apa-apa, semua baik-baik saja sekarang" ujar Naoki.
"Besok aku akan ke kantor polisi dengan Ayah, kami akan mencari tau siapa Alex" Yuki pun tiba-tiba berdiri dan berkata mantap. "Kotoko-san... jangan khawatir, aku janji akan membereskan ini" tambah Yuki. "terimakasih Yuki" ujar Kotoko. Tak lama Kinosuke membawa nampan yang penuh dengan makanan mengiurkan. "Kotoko, makanlah... aku membuatkan ini untukmu" ujar Kinosuke. "terimakasih Kinosuke, masakanmu selalu enak" ujar Kotoko.
2 hal yang mengalihkan perhatian Kotoko saat ini adalah perhatian dari Naoki serta lucunya Kana. "Irie-kun, aku senang kamu setiap hari menjadi perhatian denganku..." Kotoko pun memeluk Naoki yang membaca buku diatas ranjang. "hmmm... tidurlah" ujar Naoki yang masih membaca buku. "Irie-kun, kenapa ya ada orang yang begitu jahat? Apakah aku pernah berbuat salah sebelumnya?" tiba-tiba Kotoko bertanya itu dan masih memeluk Naoki. "sudahlah, tidak usah dipikirkan..." ujar Naoki kemudian menutup bukunya. "ayo tidur..." Naoki pun memperbaiki posisinya dan bersiap tidur. Kotoko pun bergeser dan mematikan lampu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Itazura na Kiss (Playful Kiss)
Fanfictionini versi fanfic dari aku, kalau versi Korea judul Dramanya Playful Kiss, tapi aku lebih suka dengan versi Jepangnya.. Itazura Na Kiss hehehe