From Itazura na Kiss (Playful Kiss)

PART 15

Mulai dari sini Tanaka-sama akan kita biasakan dengan nama hariannya, Setsuno (biasakan yaa, hehehehehe)

-------------------

Ketika Kotoko ingin menghindar dari Tanaka, "Kotoko, bisa bicara sebentar?" Tanya Tanaka. "ah, aku ada janji.." ujar Kotoko. "hanya sebentar..." mau tidak mau Kotoko pun mengikuti.

"Yuki-Kuunn... ayoo..." Konomi mulai khawatir dan menarik Yuki. Tanaka pun mengajak Kotoko ke restoran sebuah hotel di lantai 30. Sementara Yuki dengan cepat menghubungi Kakaknya. Tanaka memilih sebuah meja yang posisinya lebih privasi, jauh dari tamu yang lain. "Tanaka-sama, ada apa?" Tanya Kotoko. "aku mau kau meninggalkan Irie-sensei" itu terdengar seperti perintah. "haahh????" Kotoko pun kaget dan posisi kembali berdiri. "aku langsung saja, kau tidak pantas sama sekali dengan Irie-sensei, dia lebih pantas denganku.." ucap Tanaka tanpa basa-basi.

"tidak... Irie-kun suamiku!!!" nada Kotoko mulai tinggi. "kau...!!!! Sama sekali tidak cocok dengan dia, lihatlah sikapmu yang semaumu, tidak punya kelas, apa kau tidak diajarkan oleh orang tuamu.." kata-kata Tanaka sangat menusuk Kotoko, dengan cepat Kotoko mengambil minumannya dan menyiram ke wajah Tanaka. "kau gila!!!! Lihat... kau menyiramku!!!" Tanaka sangat marah sembari membersihkan air yang ada diwajahnya.

Kemudian Kotoko sadar ia sudah menyiram seorang Komisaris tempat ia bekerja, "Kotoko-San.. kau.. kau aku pecat dari Rumah Sakit!!" ucap Tanaka. Kotoko pun kaget dan mulai bingung harus bagaimana, kemudian Konomi pun datang. "cukup!!! Anda... sudah keterlaluan... Onee-san, ayo kita pergi.." Konomi pun membawa Kotoko keluar ruangan itu."Kau siapa?!" tanya Tanaka menunjuk Konomi, "Kotoko..." Tanaka mencoba menghentikan mereka. "menjauh dari Kotoko!!!" Yuki pun mengucapkan kalimat itu dengan sikap dingin dan marah.

Konomi menarik Kotoko menuju lift, dengan cepat Konomi memencet tombol lift, kemudian "Kotoko..." itu suara Naoki. "Irie-kun..... irie-kuuunnn" kemudian Kotoko memeluk Naoki yang masih berada didalam lift. Naoki memberi kode ke Konomi dan Yuki untuk menjauh. Yuki sudah melaporkan melalui chat apa yang terjadi. Naoki menarik Kotoko untuk keluar lift, namun Kotoko menahan Naoki dengan memeluknya. "Irie-kun.. ayo pulang... ayo kita pulang..." terdengar suara Kotoko yang melemah. Pintu lift pun ditutup, meninggalkan Yuki dan Konomi disana.

 "Kotoko.... Aku lapar, kita beli sesuatu... hmm kau mau ke toko kue diseberang?" Naoki mencoba membujuk. Kotoko hanya mengangguk,"hapus dulu air matamu, kau jelek sekali" ujar Naoki. Dan Kotoko membersihkan wajahnya dengan sapu tangan sebelum pintu terbuka.

Kotoko sangat girang dan memilih beberapa kue, bahkan Naoki membiarkan Kotoko memilih apa yang ia mau, bahkan Naoki tau itu tidak akan dimakan. "Irie-kun...a-aku dipecat" ucap Kotoko dimobil sambil menatap kue yang akan ia akan makan. "aku juga dipecat" ujar Naoki. "HAAAAAA, Ke-KEEEE-KEna-KENAPAAA?!!!!" Kotoko kaget bukan kepalang. "biarkan saja, ayo kita pulang" ujar Naoki. "ta-tapi aku menyiram Tanaka-sama.... Irie-kuunn... bagaimana inii..??" Kotoko panik. "Kotoko.... Tenanglaahh..." dengan nada yang sedikit ketus.

Malamnya Naoki mengirimkan sebuah surel ke Rumah Sakit, kemudian membuat geger semua jajaran di Rumah Sakit. Naoki mematikan hp nya dan hp Kotoko. "Kotoko... aku berangkat dulu, hari ini aku akan cepat kembali" ujar Naoki.

Naoki dipanggil oleh pihak Rumah Sakit, kemudian datang kesana tanpa sepengetahuan Kotoko. "Irie-Sensei... banyak orang membutuhkanmu" ucap Dokter lain. "saya tidak bisa bertahan di Rumah sakit ini jika salah satu pejabat disini ikut campur dalam urusan rumah tangga saya" ucap Naoki mantap. "apa maksudmu Irie-Sensei?" Tanya Direktur Utama. "apakah pantas seorang Komisaris menyuruh istri saya berpisah dengan saya?" Naoki tidak menyebutkan nama, tapi semua orang tau itu mengarah ke Tanaka. "Irie-Sensei, saya yakin ini salah paham... Irie-Sensei, biarkan kami menyelesaikan ini, Irie-Sensei... mungkin saat ini, surat pengunduran diri anda kami anggap Anda cuti demi kelahiran anak pertama Anda" Direktur Utama memberi hormat, kemudian dibalas Naoki dan keluar dari ruangan