*maaf jika ada kesalahan kata dan juga typo🤗... Tbc
━━━━━━━[❁]━━━━━━━
Tentang dia yang pernah singgah tanpa ada rasa. Namun, meninggalkan banyak luka───Arkanio.G.Rodriguez
━━━━━━━[❁]━━━━━━━Arkan mengambil langkah besar setelah mengetahui seorang cewek tengah memberikan sesuatu barang di dalam tasnya, dan benda itu yang telah dia cari beberapa saat lalu. Arkan tersenyum singkat, berjalan mendekati dimana tas miliknya berada dengan seorang cewek didepannya.
"Gue tahu lo yang ambil kunci mobil gue," ucap Arkan santai menumpu tangan kirinya pada jendela samping dan memasukkan tangan satunya dalam saku celana abu-abunya.
Cewek itu terpaku mendengar suara berat yang membuatnya menelan ludah susah payah. Tanpa menatap cowok di sampingnya, dia melepaskan tangannya dari tas milik cowok itu. Berusaha menormalkan nafasnya yang tersenggal-senggal, cewek itu merangkai kata yang patut diucapkan saat dia kepergok membuka tas cowok itu tanpa seizinnya.
Arkan terkekeh, "kenapa lo ketakutan gini sih? emang lo maling?" tanya Arkan.
Mendengar itu Starla tidak lagi memasang wajah ketakutan, dia mengira Arkan memarahinya. "Gue minta maaf udah lancang buka tas lo," tatapan Starla beralih pada Arkan yang memperhatikannya.
"Gue yang terima kasih, lo udah mau ngembaliin kunci mobil gue," tangan Arkan meraih tas ranselnya, lalu memasangnya dibahu sebelah kiri. "Gue kira lo bakal buang," lanjutnya.
Starla spontan melototinya, mana bisa dia berfikir sejauh itu. Dia mencebikkan bibirnya kesal. Kemudian Arkan menawarkannya untuk makan bersama sebagai imbalannya, kebetulan juga Starla belum makan sama sekali sejak pagi.
Starla mengikuti langkah Arkan dibelakangnya hingga di area parkiran. Starla masih diam di tempat menatap mobil Arkan yang sudah dibunyikan mesinnya artinya Arkan sudah berada didalamnya. Starla berfikir sebentar apa Arkan tidak menawari tumpangannya? Ck, terlalu berharap. Seharusnya Starla memesan ojek online sekarang.
Tiba-tiba mobil Arkan berjalan mundur hingga berhenti tepat didepan Starla saat ini. Kaca mobil bernuansa hitam itu mulai terbuka menampakkan wajah seseorang didalamnya. Arkan menekan tombol clakson membuat lamunan Starla terbuyarkan.
Starla mulai fokus pada satu objek, wajah Arkan yang keluar dari sisi jendela. "Kursi samping kemudi gue kosong, Apa iya lo gak mau duduk disamping gue?" kata Arkan setengah bertanya.
Sial, Starla dibuatnya bingung sekarang. Dia mendesah berat saat Arkan tersenyum dengan tampang buaya-nya bukan, lebih tepat wajah tanpa dosa telah membuat Starla bingung seribu bahasa.
"Skill nawar lo aneh, gue pesen ojek online aja dan gue bakal nungguin lo disana."
"Gue yang bakal nungguin lo,"
Starla terdiam dan Arkan masih menatapnya, tatapan itu membuat jantung Starla tidak aman disaat yang sama. Starla menyumpah serapah cowok itu dalam hatinya yang terus-menerus menatapnya.
Sudah terlalu lama menunggu. Arkan merasa kasihan dengan Starla yang masih setia berdiri. Dengan perkataan yang sama dia menyuruh Starla untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
Starla terdiam kembali, dia ragu jika harus menerima tumpangan dari Arkan. Starla termenung perihal pikirannya. Pertama, dia harus membuat topik sebanyak-banyaknya agar tidak terasa hening menyelimutinya. Kedua, kesehatan jantungnya sudah di jamin tidak aman pastinya saat duduk disampingnya seperti itu. Bukan aneh, dia memang merasakannya dan sama seperti waktu beberapa silam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA
Teen Fiction"𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊, 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚞𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚛𝚎𝚕𝚊." -𝓐𝓷𝓽𝓪𝓻𝓪 [❗ cerita ini hanya tersedia di wattpad, tidak ada dilapak lain❗] ─────────────────── Cerita awalnya menjadi pemula. Kisah remaja dengan sejejeran m...