Mereka siapa?

Mama dan Mama

ɴᴏᴡ ᴘʟᴀʏɪɴɢ ; ʜᴀᴘᴘɪᴇʀ - ᴇᴅ ꜱʜᴇᴇʀᴀɴ

Jaehyun belum terlelap, bahkan hingga menjelang fajar matanya masih belum menunjukkan tanda tanda untuk kembali tidur

Berjam-jam memandangi langit tentu membuat dia lelah, tapi ia tidak berniat untuk segera beristirahat layaknya manusia normal lainnya,

Kamar Jaemin sudah tertutup pintunya, Jaehyun pastikan ia akan segera baik baik saja, meski tak tahu apa yang sedang adiknya itu permasalahkan.

Jam menunjukkan pukul 04, membuat hawa rumah menjadi lebih sejuk mungkin lebih dingin, terlebih lagi Jaehyun yang sejak semalam sudah duduk di kursi balkon berjam-jam, hanya berniat menumpahkan kesedihannya belakangan ini

Lampu Jaemin menyala, menampar Jaehyun sesaat karena dinyalakan tiba-tiba, itu menarik perhatian Jaehyun untuk mendekat--tidak berniat menguping. Jaehyun bukan manusia super yang bisa mendengar percakapan Jaemin dengan jarak sebegitu jauh

"Jaem!!" Panggil Jaehyun, harap harap Jaemin bisa mendengar panggilannya,

Nihil, alih alih mendengar panggilan Jaehyun Jaemin dengan cepat menutup pintu balkon, Jaehyun tau, Jaemin sama sekali tidak mendengar panggilannya maka itu ia menutup pintu tanpa tahu Jaehyun juga sedang disana,

Jaemin subuh ini menjadi kalang kabut, ia benar benar tidak bisa menahan emosi mendengar pacarnya, Ryujin. yang tiba-tiba mengajaknya putus,

Huh, bukan Jaemin sih kalau kasar dan keras, tapi untuk Ryujin..,ia tidak yakin bisa selembut kebanyakan orang.

Mama pernah bilang, "lakukan sesuatu yang kamu suka, bebas dan semangat. Tidak ada larangan untuk membahagiakan diri kamu! Tapi satu syaratnya, hal yang kamu lakukan itu harus bermanfaat!" Mama bicara begitu saat memasangkan kancing kemeja Jaemin menjelang pertemuan mereka dengan Jaehyun dan Siwon tepatnya saat Jaemin duduk dikelas 1 smp, ia ingat malam itu dia ketakutan sekali, kenangan keras yang dulu bapak ukir pada dirinya membuat ia takut sekaligus benci dengan sosok bapak, tapi syukur sejuta syukur, ia mendapat ayah yang baik sekarang. Entah, Papa membawa banyak kebaikan untuknya termasuk kak Jaehyun.

Back to topic. Tentang Ryujin yang tak berhenti meraung merengek padanya sejak kemarin. Ia tak nyaman, Jujur.

Kalau kata mama kita harus melakukan hal yang bermanfaat dan membuat kita senang, lalu sekarang apakah Ryujin-maksudnya hubungan mereka sudah membuatnya cukup senang?

Sepertinya tidak, kasarnya sih sudah tidak bermanfaat tidak bahagia lagi.

Ok. Gak usah basa basi.

"Ryu, ayo putus"

Yoona berhenti tepat didepan pintu kamar anak sambungnya, Jaehyun.

Sejak tadi ia memang berencana mengunjungi kamar Jaehyun sepulang belanja, tapi keraguannya sesekali membuatnya mengurungkan niat mengetuk pintu kayu itu

Dengan dua buah frame ditangan kanan dan kirinya akhirnya tangan yoona mulai bergerak mengetuk pintu Jaehyun hati-hati

"Jae..mama masuk ya?"

"Iya mah"

Yoona muncul membuat Jaehyun kebingungan sesaat, ia sudah melahap sarapannya beberapa jam lalu, lalu kenapa Yoona data--ah tak masalah

"Mama butuh apa?"

"Boleh..mama pajang ini?"

Jaehyun tau apa yang mama maksud, maka itu dia melirik benda di tangan yoona,

Memperlihatkan dua frame putih dengan foto keluarga mereka lalu frame selanjutnya adalah fotonya sendiri

"Mama, mama kemarin liat kamar kamu polos Jae, mumpung tadi keluar mama bikinin fotonya nih..boleh?"

"Kalau jaehyun mau pasang yang ini aja gapapa nak." Ucapnya sambil meletakkan frame foto Jaehyun seorang

"Yaudah mama keluar dulu ya Jae!" Ucap yoona sambil melangkah keluar dengan frame putih lainnya masih ia genggam di tangan kanannya

"Mah.."

"Gapapa, itu juga pasang aja" Jaehyun menunjuk tangan kanan yoona yang terdapat frame putih yang berukuran lebih besar

Yoona menebar senyumnya lalu mulai meletakkan foto keluarga mereka di meja Jaehyun hati hati.

"Jae, mama juga ada cetak foto mama Jessica...kamu mau pajang juga gak?"

"Gausah mah. Foto mama tetap ada di laci.."

ᴘᴀꜱᴛᴀ'ꜱ ᴋɪᴛᴄʜᴇɴ ;

ᴅᴏᴜʙʟᴇ ᴜᴘ ᴅᴇʜ ꜱᴇᴋᴀʟɪ ᴋᴀʟɪ, ʜᴇʜᴇ :') ᴇɴᴊᴏʏ ʏᴀ-! ʜᴀᴠᴇ ᴀ ɴɪᴄᴇ ᴅᴀʏ-!

M

au tanya!! Kalian ada yang tahu gak siapa idol yang jadi visualisasi laras(pacarnya tama) di narasi, 2021? Ehe random...belakangan ini aku lagi bacain tulisan sastra bagian dua😆 makasih