ɴᴏᴡ ᴘʟᴀʏɪɴɢ :
ʀᴀɪɴʙᴏᴡ - ɴᴄᴛ ᴅʀᴇᴀᴍ
3 hari lalu June mendapat kabar bahwa kerabatnya berpulang, jadi kini Jungwoo tinggal sendiri di kontrakan,
Tidak buruk, ya jika sekarang ia tidak sakit seperti ini.
Ia sudah tidak enak badan sejak semalam, badannya pegal pegal dan pusing, jika ada June mungkin sudah Jungwoo mintai pijit kaki kakinya, walau terkadang hal itu membuat June mengomel, ah jadi kangen June.
Juga Rose. Jungwoo sangat merindukan Rose, sangat. Ia merindukan bagaimana wanita itu tersenyum sangat ramah dan girang menemani anak anak di yayasan. Jungwoo bodoh.
Mungkin sudah kesejuta kalinya Jungwoo mengutuk dirinya sendiri, hanya saja kali ini tepat dititik terburuknya sebagai seorang manusia dan laki-laki.
Diatas kasur tipis yang sudah bertahun tahun bercumbu dengan keramik kos yang semakin lama mulai usang nan bau Jungwoo mulai menangis, ya seperti bocah memang tapi ia benar benar merindukan segala hal yang dulu ia dapat peluk erat, salah satunya Rose.
Huh. Sangat tidak berguna memang.
Tv ia biarkan memainkan aksinya tanpa di perhatikan sedetik pun, begitu pula jendela kamarnya yang terbuka mungkin sejak petang tadi,
Kalau saja ibunya disini pasti ia akan di omeli sampai menangis karena membiarkan jendela kamar terbuka begini, kalau kata ibu "jendela tuh ditutup, entar masuk nyamuk ngeluh lagii!" Ibu akan mengomel sambil memegang celemek yang biasanya menjelang malam akan ia lipat kembali setelah seharian di gunakan wara wiri.
Sebelum ia ingat bagaimana ibunya meninggal dengan kecewa. Ia sendiri merasa bersalah atas semua yang ibu alami, meski ia sadar ia bukanlah sosok tersangka utama atas kecewanya ibu. Ayah. Jelas satu-satunya orang yang ia tunjuk dengan sinis untuk segera berlutut memohon maaf atas semua kelakuannya.
Mungkin sedikit kilas balik,
Umur empat-belas tahun Jungwoo dihadapkan dua pilihan yang memberatkan, pulang bersama ayah atau tente mika. Matanya tidak bisa berbohong atas ke-tidak mau-annya kembali terus melihat ayah setiap pagi, tapi di sisi lain ia juga tidak bisa melepas sosok idolanya itu pergi begitu saja tanpa menitipnya nasihat-nasihat sebelum tidur seperti dulu. Maka itu dengan tak memutuskan apapun ia lantas menangis dengan kencangnya berlari melewati pinggir-pinggir jembatan sampai dengan tepi pantai, tak peduli seberapa banyak mata yang menatapnya heran ia tetap berlari sambil menangis tersedu-sedu. Ia mengadu pada tuhan mengapa bisa anak umur empat-belas tahun di hadapkan pilihan terberat yang mungkin seharusnya lebih cocok di berikan untuk pria dewasa tiga-puluh-lima tahun ketimbang seorang remaja yang bahkan masih bingung pulang sekolah harus ke kanan kah atau kiri. Dengan sedikit marah ia memukul pasir pasir yang jelas tidak akan mengadu sakit setiap ia melempar kepalan tangannya, ia terus mengomel, dengan sesekali menghapus jejak air mata yang jatuh. Narasi yang Jungwoo utarakan tetap sama "kenapa pilihannya susah sekali. Kenapa aku yang empat belas tahun ini yang tersakiti sendiri!" Lalu berakhir dengan terisak lebih keras memanggil ibu, seperti pada drama drama.
Ia sangat mengingat momen itu. Sebagai pria dewasa sekarang sesekali ia menyesali kepergiannya tanpa memutuskan apapun saat itu. Andai saat itu umur dan pikirannya sudah sematang sekarang ia jelas akan memutuskan sesuatu, bukannya lari dari kenyataan yang harus ia hadapi.
Jungwoo memang selalu bodoh memutuskan sesuatu, bahkan pada umur yang seringkali ia singgung matang ini.
Jungwoo selalu melakukan kesalahan besar yang merusak tatanan bahagianya yang hampir mendekat. Ceroboh.
🄿🄰🅂🅃🄰'🅂 🄺🄸🅃🄲🄷🄴🄽;
🄷🄰🄸! 🄱🄴🄻🄰🄺🄰🄽🄶🄰🄽 🄸🄽🄸 🄰🄺🅄 🄼🅄🅃🄴🅁 🅁🄰🄸🄽🄱🄾🅆🄽🅈🄰 🄳🅁🄴🄰🄼 🄷🄰🄼🄿🄸🅁 🅃🄸🄰🄿 🄳🄴🄽🄶🄴🅁🄸🄽 🄻🄰🄶🅄 :"). 🅄🄳🄰🄷 🅂🄸🄷 🄰🄺🅄 🄽🄶🄰🅂🄸🄷 🅃🄰🅄 🄸🅃🅄 🄰🄹🄰🄷! 🄷🄴🄷🄴. 🄶🄰🄳🄴🄽🄶, 🄰🄺🅄 🄱🄴🄽🄴🅁 🄱🄴🄽🄴🅁 🄱🄸🄽🄶🅄🄽🄶 🄱🄸🄻🄰🄽🄶🄽🅈🄰. 🅃🄰🄿🄸 🄺🄰🅈🄰🄺🄽🅈🄰 🄼🄴🅁🄴🄺🄰 🅂🄸🄰🄿🄰 🄰🄺🅄 🄱🄰🄺🄰🄻 🄱🅄🄰🅃 🄺🄾🄽🄵🄻🄸🄺 🄼🄴🄽🄳🄴🄺🄰🅃🄸 🄰🄺🄷🄸🅁🄽🅈🄰 🄳🄴🄷, 🄶🄰🄺 🄺🄾🄽🄵🄻🄸🄺 🄱🄴🅂🄰🅁 🄺🄾🄺! 🄺🄰🅁🄴🄽🄰 🄰🄺🅄 🄶🄰🄺 🄱🄸🅂🄰 🄱🄸🄺🄸🄽 🄺🄾🄽🄵🄻🄸🄺 🄹🅄🄶🄰... 🄴🄷🄴. 🄰🄺🅄 🄿🄴🄽🄶🄴🄽 🄽🄰🄽🅈🄰, 🄿🄰🄽🅃🄰🅂🄺🄰🄷 🄼🄴🅁🄴🄺🄰 🅂🄸🄰🄿🄰 🄳🄸🄰🄺🄷🄸🅁🄸? 🅃🄰🅄 🄰🄳🄰 🄷🄰🄻 🄷🄰🄻 🅈🄰🄽🄶 🄿🄴🅁🄻🅄 🄺🄸🅃🄰 🅂🄴🄼🅄🄰 🄹🄴🄻🄰🅂🄺🄰🄽 🄳🄰🄽 🄲🄴🅁🄽🄰 🄿🄴🅁🄻🄰🄷🄰🄽 🄻🄰🄷🄰🄽 🄰🄶🄰🅁 🅂🄸🄰🄿 🄼🄴🄽🄶🄰🄺🄷🄸🅁🄸🄽🅈🄰? 🄰🄳🄰🄺🄰🄷 🅂🄰🅁🄰🄽 🅈🄰🄽🄶 🄺🄰🄻🄸🄰🄽 🄼🄰🅄 🅃🄸🅃🄸🄿🄺🄰🄽 🄱🄰🅁🄰🄽🄶🄺🄰🄻🄸 3 🄺🄰🄻🄸🄼🄰🅃 🄳🄸 🄺🄾🄼🄴🄽🅃🄰🅁? 🄰🄺🅄 🄼🄴🄼🄱🅄🄺🄰 🄻🄰🄿🄰🄽🄶 🄻🄰🄿🄰🄽🄶 🅄🄽🅃🅄🄺 🅂🄴🄼🅄🄰 🄿🄴🄼🄱🄰🄲🄰 🄻🅄🄰🅁 🄱🄸🄰🅂🄰 🅄🄽🅃🅄🄺 🄼🄴🄼🄱🄴🅁🄸 🅂🄰🅁🄰🄽 🄼🄴🅁🄴🄺🄰 🅈🄰🄽🄶 🄷🄴🄱🄰🅃!
🄼🄰🄺🄰🅂🄸🄷 ! 🅂🄰🄻🄰🄼 🄿🄰🅂🅃🄰 🄷🄴🅁🄴!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka siapa?
Fiksi PenggemarRose, semua yang hancur dan apa yang akan di bangun kembali.