7. Truth or Dare

445 13 3
                                    

Jam pelajaran olah raga sudah dimulai sejam yang lalu, seperti biasa setengah jam terakhir pak Jay akan membebaskan para anak muridnya untuk melakukan olah raga yang mereka suka.

Ada yang bermain futsal, badminton, volli, basket, dan bahkan ada yang hanya duduk-duduk santai dipinggir lapangan.

Sialnya, ternyata jam olahraga kelas Alea sama dengan jam olahraga kelas geng nanza.

Tapi, Alea tidak begitu perduli. Ia sibuk bermain badminton bersama Hera. Sedangkan Juni dan Terres duduk dipinggir lapangan menunggu giliran.

"Aku gak bisa.." jujurnya setelah berapa kali tidak bisa membalikan bola pada Hera.

"Gapapa Le, nanti juga bisa." Sahut Juni menyemangati.

Alea tersenyum tipis dan kembali mengambil bola yang jatuh. Ia tidak pernah memainkan permainan ini sebelumnya.

"Ahahaha.. pegang raketnya aja gak bisa itu si Alea.." teriak Kanaya dengan tawanya.

Lantas, semua teman-temannya ikut tertawa.

"Jangan bilang, kalo dia gak pernah main badminton?" Ucap Yusi lalu tertawa.

Nanza tersenyum tipis. Ia melihat wajah Alea yang memerah. " udah oiii, ntar nangis di omelin doinya loh..."

"Siapa doinya?" Tanya Serta lugu.

"Yah.. babang tampan ahahaha.." jawab Nanza lalu tertawa heboh.

"Udah Le, gausah didengerin." Bisik Hera menghampiri Alea yang terdiam.

"Aku emang gak pernah main badminton sebelumnya." Jujur Alea.

"Yah,.. gapapa." Kata Hera.

Lalu Juni dan Terres mendekat.

"Aku udahan aja." Pinta Alea.

"Eh kenapa?" Tanya Juni.

"Jangan bilang karena omongan geng bully iu." Tebak Terres.

Alea tersenyum tipis. "Gak ko, aku emang udah lelah."

"Serius lo? Baru main bentar padahal." Tanya Hera.

Alea mengangguk. "Serius, aku capek." Katanya meyakinkan.

"Yaudah, gantian deh gue yang main." Kata Juni mengambil alih raket Alea.

"Ehh.. Res, main volli sini! Gue kurang orang." Teriak teman kelas dari kejauhan.

Terres menoleh ia mengacungkan jempol. Lalu tatapannya kembali pada teman-temannya. "Ayok Le ikut." Ajaknya.

Volli? Alea bahkan belum pernah menyentuh bola Volli.

"Tidak, aku tidak bisa." Tolak Alea lembut.

"Gapapa, belajar." Suruh Juni.

"Engga, aku mau istirahat aja." Kata Alea.

Terres mengangguk. "Yaudah, gue tinggal dulu yah."

"Iyah, semangat." Seru Alea dengan senyum tipisnya.

"Yaudah, lo kalo capek duduk aja sana. Ngadem." Suru Hera dan Alea menurut.

Alea berjalan kearah pinggir lapangan. Dibawah pohon, diatas rumput ia duduk menyaksikan Hera dan Juni yang bermain dengan seimbang.

"Alea."

Merasa namanya disebut Alea menoleh kearah sumber suara. Geng Nanza ternyata yang memanggilnya.

"Kenapa?" Tanya Alea.

Lima siswi itu mendekat, mengambil posisi duduk didekat Alea.

"Lo bete gak.?" Tanya Serta.

Four in OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang