13. first kiss Alea? 18+

788 7 7
                                    

"ALEAAAAA......"

Teriakan seseorang membuat Alea menoleh. Dikejauhan sana, ada Juli, Terres, dan Hera teman kelas Alea.

Alea tersenyum, seraya menghampiri mereka.

Sampai akhirnya mereka bertemu.

"Mau kemana kalian?" Tanya Alea dengan ramah.

"Nganterin tas lo, kelas udah di kunci sama si Adnan ketua kelas." Jawab Hera seraya memberikan tas Alea pada pemiliknya.

"Eh, ehm.. terimakasih, maap merepotkan." Ucap Alea.

"Yaelahh, selaw si Le." Sahut Hera.

"Oh yah Le...." panggil Juli membuat Alea menatapnya. "Kita bertiga mau pada main dirumah gue, lo mau ikut?" Tawarnya.

"Iya Le, pung-pung lagi pulang cepet." Sahut Terres semangat.

"Engh... maap yah, aku gak bisa." Tolak Alea halus.

"Yahhh.. kenapa?" Tanya Hera.

"Aku gabisa.. mungkin lain kali yah.."

"Ck, ikut atuh Le.. ayok..." pinta Juli, ia sudah menggandeng lengan Alea.

"Sudahlah, Alea mau jalan sama gue." Potong Ando, melepaskan gandengan Juli.

"Dih, emang iyah Le?" Tanya Terres tak percaya.

"Ngadii lo mah do!" Cibir Hera.

"Ish.. seriusan," sahut Ando.

"Apa sih Do, ngarep lo!" Sinis Juli.

"Beneran gue, yakan Le..." lirik Ando dengan senyum sok tampannya.

"Uhm.. tidak." Sahut Alea membuat tawa tiga gadis didepannya pecah.

"Ahahaha... mamam tuh jalan!" Umpat Juli.

"Gue kalo jadi lo malu Do," sambung Hera.

"Anjirrr ngakak gue." Tambah Terres yang termasuk dalam golongan orang yang humornya receh.

"Alea kok jahat sih." Ucap Ando menatap Alea yang memasang wajah biasa saja merasa tak bersalah.

"Jahatnya kenapa?" Tanya Alea dengan polos.

"Au ah."

"Eh kok marah?"

"Ahaha udah ah," lerai Juli. "Ini.. serius lo gak ikut?" Tanyanya lagi.

Alea menggeleng pelan. "Engga dulu yah Jul, mungkin next time."

"Ohyah, besok sabtu jangan sampai gak masuk yah. Soalnya besok dikasih kisi-kisi untuk semua materi ujian." Peringat Hera.

"Oh.. baik, terimakasih sudah memberitahu."

"Yaudah deh,kalau gitu kita cabut duluan yahh.." pamit Terres.

"Iyah.."

"Dahh Leaa..."

"Seee youuu!!!"

"Yah.. hati-hati." Balas Alea. Ia tersenyum menatap kepergian teman-temannya. Teman? Apakah sekarang ia sudah memiliki teman?

Beberapa saat hening, Alea sibuk melihat kepergian teman-temannya sampai punggung mereka menghilang terhalang tembok.

Lantas, Alea menoleh kesamping tempat Ando tadi berdiri. Tapi.. pria itu ternyata sudah berpindah tempat.

"Ngapain?" Tanya Alea, ia kini sudah berada disebelah Ando yang sibuk menjulurkan tangannya kedepan agar terkena air hujan.

Ando menoleh, lalu tersenyum. "Le, cukup air hujan aja yang dingin dan ngebuat sakit. Lo jangan yah."

Four in OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang