O8

426 48 11
                                    

"puas ya, permaluin aku di depan umum?"

felix yang baru lepas sepatu sehabis dari tempat jeongin, langsung diserang pertanyaan sama minho.

capek. "aku baru pulang, loh. nggak dipersilahkan masuk dulu, gitu?"

"siapa cowok tadi di mall?"

felix lelah, mau duduk dulu.

cowok berpiyama hitam dengan mata bulat tersebut diam, mengikuti felix sambil menyilangkan tangan ketika yang jadi lawan bicaranya sudah duduk di sofa.

"kamu selingkuh?"

"nggak! itu teman kuliahku, dia sekedar lewat dan bantu aku keluar dari situasi tadi," erang felix, pusing. "dia pura-pura. biar aku nggak ngerasa malu di sana. puas? ada lagi yang mau ditanya?"

"kamu tau apa yang kamu lakuin tadi siang, felix?"

bahkan dia nggak manggil felix pakai pet call lagi. just name.

somehow, kata-kata dari lawan bicaranya bikin felix kesal. "kamu sendiri tau apa yang kamu perbuat, minho?"

"yes, i do. aku lagi jalan-jalan sama lia."

boom!

ada perasaan meledak di dada felix, membuncah dan bikin mood-nya runyam seketika.

minho bahkan mengakui kalau mereka berdua jalan-jalan. "well then, jokes on you, man. bisa-bisanya kamu jalan-jalan sama lia? kamu masih inget aku siapa, kan?"

"kamu tetap pacar aku, felix! bisa nggak sih kamu jangan cemburu sama lia?! di mana rasa percaya kamu sama aku??"

suara minho meninggi, yang mana malah bikin felix makin terbakar api emosi. "berapa kali kamu jalan sama lia?"

"kenapa kamu harus tahu?"

"karena aku pacar kamu!" felix tak tahan untuk menaikkan nadanya dalam amarah, "di mana kejujuran kamu, hah? emangnya kamu kira aku nggak pernah ngeliat kamu sama lia jalan selain tadi siang? aku juga pernah ngeliat kamu jalan sama lia di mall! kenapa kamu nggak bilang dari awal?"

"kamu yang main jambak rambut orang, felix—"

"karena aku tau sifat lia!" geram felix penuh emosi. "kamu tau kan dia dulu kayak apa? harusnya kamu jauhin dia, minho!"

"kamu nggak ngerti, felix. selamanya kamu nggak bakal pernah ngerti!"

"ngerti apa?"

"ngertiin aku! you would never understand me!"

"yeah, i don't. tahu alasannya apa? karena kamu nggak pernah cerita! kamu diemin aku! you never talk to me! never!"

"apakah dengan aku cerita kamu akan percaya?! dan apa kamu akan peduli sama aku?!"

mata felix mulai melelehkan air mata setelah berusaha ia tahan di apartemen hyunjin. sialan, kenapa sih kelenjar lakrimalis miliknya nggak berhenti mengeluarkan air mata?

"gimana kamu tahu kalau aku peduli ketika kamu nggak pernah membuka diri? makanya tuh kamu cerita ke aku! hampir empat tahun ini kamu anggap aku apa??? your sexual gratification??"

"jaga ucapan kamu ya, felix. aku nggak pernah menganggap kamu begitu."

"then just fucking tell me! how many times do I have to say, minho?!"

"oke! aku bakal cerita!"

muka minho yang frustasi pun menarik napas panjang, sementara felix menunggu yang lebih tua membuka diri.






stay beautiful - minlix [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang