O1O

458 58 1
                                    

⚠️⚠️

kinda explicit, ada bagian cupang ping pong paw wkwkwk.

thank you for your concern, happy reading!

!¡!¡!¡

the d-day.

minho baru saja membuka pintu apartemen, ketika mendapati isi tempat tinggalnya terasa temaram malam ini.

"huh? felix?"

kakinya yang jenjang mulai melepas sneakers yang dipakai, menaruhnya  kembali di kotak selagi berjalan menyusuri ruangan.

gelap. tumben banget lampu masih mati?

"felix? deer, where are you?"

pats!

lampu ruang dapur langsung menyala. menunjukkan sosok bersurai pendek, tengah memegang sebuah kue dan lilin di atasnya.

"selamat ulang tahun minho!"

senyum tulus minho muncul, perlahan ia mendekati felix dan memeluk tubuhnya, "aku pulang. makasih ya buat kejutannya."

"sama-samaa. ayoo ih, tiup dulu lilinnya. jangan lupa make a wish!"

minho kembali menyeringai, "harus aku kasih tau nggak wish-nya?"

"keep it to yourself, babe. it's a secret."

minho mengangguk pelan dan mulai menutup mata. sedikit komat-kamit, mata bulat pria itu terbuka dan meniup nyala api di depannya.

"horeee, selamat ulang tahun minho!"

bukan jawaban yang felix dapat, melainkan dekapan erat dari belakang.

pelukan dan usapan berubah menjadi ciuman. tangan felix memegang kue ulang tahun, sementara yang satunya lagi menyender meja dapur di belakang—menahan diri agar pinggang tidak terantuk meja. berbeda dengan sosok yang lebih tinggi memeluk pinggang yang lebih muda dengan satu tangan, fokus melahap lembut belah bibir lawan mainnya.

lambat dan panas, gairah keduanya mulai muncul. minho tahan tenguk felix, memejamkan mata dan mengikuti insting buasnya. felix pun tak berbeda jauh, menikmat sambil sesekali mencecap bibir bagian bawah sang dominan sebagai balasannya.

hisapan demi hisapan, lumatan demi lumatan terjadi. selama lima menit penuh mereka isi dengan ciuman.

chup, chup.

leher dan tulang selangka yang lebih muda terlihat membiru, akibat gigitan kecil yang sebelumnya menjejaki area tersebut. siapa lagi kalau bukan minho pelakunya.

mata bersorot nafsu dan rindu terlihat dari mata cokelat tersebut.

ah, felix merasa gila sekarang.

"do you know, how much that i miss you?"

sang submisif hanya tertawa. selagi tangan minho sibuk merengkuh felix, yang dipeluk menaruh kue di meja, lalu menangkup pipi si dominan. "tumben, manja banget?"

"is that a problem? emang salah bersikap clingy sama pasangan sendiri?"

felix hanya tertawa canggung, mengusap kepala pria yang rambutnya mulai kembali hitam tersebut. "nggak kok, gapapa."

"hmmm..."

minho baru menyadari, ada sisa bekas air mata di pelupuk netra felix.

felix, menangis?

stay beautiful - minlix [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang