○ fifteen

2.5K 344 35
                                    

Vote euy !

Warning : 18+ scene









Kedua manik hitam Yangyang berbinar menatap layar display digital signage yang menampilkan beberapa menu resto di mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedua manik hitam Yangyang berbinar menatap layar display digital signage yang menampilkan beberapa menu resto di mall . Dia menoleh dimana Jaemin berdiri di sampingnya . Di tariknya ujung lengan baju si namja manis yang suka beraegyo itu .

"Ada apa ?"

"Tidakkah itu menyengat di lidah ?" Jari telunjuk Yangyang menunjuk pada menu yang terpampang di layar , dia penasaran dengan warna merahnya .

"Ya tetapi rasanya sangat lezat , namanya tteokkpokkie , kenapa ?"

"Aku ingin mencicipinya , aku lapar ."

"Waow ...kau bisa lapar !?" Tidak heran Jaemin berkata demikian , karena sebelumnya mereka terus bersitegang .

"Tentu saja ." Yangyang merengut .

"Hmm , aku tidak tahu dimana ada tteokpokki yang enak tetapi rata -rata di seluruh kedai semuanya enak , dan aku lebih suka membuatnya sendiri karena itu mudah ." Ungkap Jaemin .

"Waah , kau bisa !?" Yangyang begitu antusias .

"Tentu saja , jika kau mau kita bisa ke apartement ku ."

"Boleh -boleh ."

"Ayo ." Jaemin tersenyum , tangannya segera meraih tangan namja China itu . Untuk sementara mereka bisa akur .

Mereka kini berjalan beriringan dan hampir meninggalkan area mall itu . Namun langkah Jaemin terhenti seketika , dia berusaha mengingat sesuatu .

"Seperti ada yang terlupa !?"

"Apa itu ?"

"Gochujang , aku perlu membelinya , di apartementku habis ."

Ya , ternyata mereka berdua benar -benar telah melupakan dimana dan bagaimana keberadaan si omega mungil .






******



Zraaaasssshhh !!!


Suara air kran wastafel terdengar memenuhi kamar mandi . Dengan segera Jeno membasuh wajahnya berkali -kali dengan air berharap dapat mendinginkan kepala , dia berusaha keras menahan gejolak dalam dirinya .

Wajah tampan berahang tegas itu terpantul di kaca . Mencoba menetralkan nafas yang terengah memburu . Terlihat binar bola matanya kembali normal berubah warna dari merah bara menjadi sehitam jelaga . Jeno seketika merasa hebat karena telah mampu mengendalikan gejolak masa ruth -nya . Namun tidak dengan area selatannya yang kini menggembung sempurna .

"Ohh , shit ...!!!"

Dengan satu tarikan kebawah , boxer yang dikenakan nya pun melorot , begitu juga celana dalam yang terasa menyesakan . Duduk segera di atas closet , tangan Jeno kini fokus pada miliknya .


M.A.T.E || NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang