○ six

4.4K 618 120
                                    

Vote euy !








Mata si omega sipit mengerjap , setelahnya menelisik namja jangkung dengan senyum manis di hadapan nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata si omega sipit mengerjap , setelahnya menelisik namja jangkung dengan senyum manis di hadapan nya itu . Kini dia tahu jika dia di bohongi , namun dia tak mau ambil pusing dengan masalah itu . Toh dia tidak dirugikan .

"Aku sudah memilikinya ."

Namja asal China itu menunjukkan ponsel logo Apple krowak seri ke 12 pro max -nya . Sungguh luar biasa .

"Iya , tapi aku membutuhkan uang untuk biaya perawatan teman ku , dan jika kau bersedia membeli ponsel jelek ini maka kau juga akan mendapatkan berkah karena membantuku ."

Pencerahan macam apa itu , namun Chenle tergelak juga . Mimik wajahnya terlihat menimang -nimang . Bukan masalah uang , keluarga Huang adalah keluarga yang kaya raya di China , hanya saja Chenle takut sang kakak akan memarahinya .  Ya , Huang Renjun dengan prinsip hidup sederhana .

"Baiklah !"

Sang beta mengulas senyum , dia kemudian memberikan ponsel Apple seri 11 milik Jeno itu pada Chenle . Terlihat Chenle memeriksa data di dalam nya . Seolah tahu Jaemin angkat suara .

"Jangan kawatir , di dalam nya hanya ada gambar dan video kucing ..."

Hanya sebuah anggukan .


"Chenle yaa~ ."

Si sipit menoleh , wajah berseri sang kakak lah yang dia dapati , sembari berjalan menghampiri dirinya . Dia bersyukur , kakak tersayangnya sudah dalam keadaan baik .

"Kakak , sudah selesai ?"

"Yap ." Anggukan mantap dari sang omega manis .

"Kita pulang , tapi sebelumnya aku ingin sedikit bersedekah dengan membeli ponsel ini ."

Ponsel itupun berpindah tangan , dari Chenle ke sang kakak . Renjun mengernyit , itu menandakan dia tidak begitu tertarik dengan ponsel itu .

"Untuk apa ?, kau sudah memiliki yang lebih bagus Chenle yaa ."

"Koleksi , kakak tahu ___

Chenle terkekeh .

____, bufet tv di apartement membutuhkan sesuatu untuk  mengganjalnya ." Mungkin bagi kaum missqueen , jantung mereka akan mendadak nyeri , sakit dan bahkan kejang -kejang setelah mendengar ucapan Chenle .

"Ya , baiklah ." Seulas senyum dari Renjun . Untuk kali ini saja dia membiarkan adiknya menghamburkan sedikit uang .

Jaemin tersenyum , bukan karena interaksi kedua orang bersaudara itu , tetapi karena senyum menawan dari yang disebut kakak . Jaemin akui , dia tertarik .

"Hei , ikut kami ke ATM , aku harus mengambil uangnya dahulu !"

"Ya , tak masalah ."






M.A.T.E || NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang