○ nine

3.8K 565 41
                                    

Vote euy !





.

Duduk senyaman mungkin di atas karpet bulu , ditemani sebungkus cemilan serta sekaleng minuman bersoda , senyuman itu tak pernah luntur ketika dengan asyiknya jari -jari tangan nya memainkan tombol navigasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk senyaman mungkin di atas karpet bulu , ditemani sebungkus cemilan serta sekaleng minuman bersoda , senyuman itu tak pernah luntur ketika dengan asyiknya jari -jari tangan nya memainkan tombol navigasi . Ya , game ular yang membuat Jeno begitu antusias memainkan nya . Apalagi dengan adanya sound efeck seperti sedang menyeruput mie dan getaran nya itu yang menambah keseruan permainannya . 

Handphone jadul pemberian Jaemin akhirnya dapat menghibur dirinya di waktu senggang saat libur seperti ini . Ya , Jeno tahu kabar tentang kematian salah satu rival balap liarnya ___Lucas Wong , dari Felix . Dia sempat shock dan tidak menyangka , apalagi beredar kabar bahwa si Alpha bertubuh bongsor itu tewas akibat multiple orgasm . Bukan kah itu sungguh mengerikan .


Lama memainkan game ular itu , rasa bosan menghampiri . Jeno pun mengutak -atik pengaturan dan menemukan menu nada dering . Navigasi tanda panah ke bawah pun dia tekan terus hingga menemukan tulisan cat . Suara kucing pun terdengar seiring vibrasi pada handphone jadul itu . Jeno mengulanginya lagi dan lagi sembari terkekeh geli . Ah , sepertinya dia memang perlu ke psikiater .

Jika ingat kucing , maka dirinya ingat ponsel kesayangan . Jeno rindu sangat . Helaan keluar , sembari menjatuhkan tubuh bongsornya di atas karpet bulu . Meratapi kesunyian dan kesendirian di rumah ini . Tanpa sadar tangan nya terulur ke atas , memandang handphone jadul nya dan mengetikkan nomor nya sendiri di sana . Call pun dipilihnya , dan telepon tersambung .


"Ya , halo ..."

Jeno segera bangkit dengan segala keterkejutan nya .

"H-hai ...ini aku ."

"Siapa ?"

"Pemilik ponsel ini ..."

"Oh ..., kau tahu , tadi siang aku menunggumu hampir setengah jam di caffe xxxx , tapi sepertinya kau tidak datang ya ...?"

"A-apa ...?, a-aku___

Jeno berpikir sejenak , namja ini datang dan menunggunya setengah jam disana . Bisa dia rasakan betapa bosan nya .

____, maaf , aku ada sedikit urusan mendadak jadi ya , aku ..."

"Iya , tidak apa -apa , mungkin lain kali kita bisa bertemu ..."

"Bagaimana jika besok ?, di caffe xxxx lagi ...?"

"Aa..., maaf tidak bisa , aku ada janji dengan seseorang , maaf ."

Terdengar kekehan malu -malu di sana dan Jeno tahu lawan bicaranya ini pasti sedang tersenyum manis .

"Baiklah , kalau begitu lain kali saja ..."

M.A.T.E || NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang