○ eighteen

1.8K 278 13
                                    

Vote euy !





Hangat , hanya itu yang Renjun rasakan , saat tangannya bertaut dengan tangan Jeno , menuntun mengajaknya untuk menapaki jalanan yang sedikit menanjak naik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hangat , hanya itu yang Renjun rasakan , saat tangannya bertaut dengan tangan Jeno , menuntun mengajaknya untuk menapaki jalanan yang sedikit menanjak naik .

"Hati -hati jangan sampai kakimu terantuk !"

Kepalanya mendongak sejenak , kemudian mengangguk kecil . Terus mengikuti hingga sampai di atas bukit , Naksan Park . Matanya berbinar memandang indahnya kerlap kerlip lampu kota Seoul di bawah sana , diiringi hembusan angin malam yang sepoi -sepoi . Sungguh suasana romantis namun sayangnya dingin . Renjun pun melipat kedua tangannya di dada .

"Tunggu disini !"

Tubuh bongsor itu menghilang kembali menuruni jalanan meninggalkan Renjun yang mulai menyamankan duduknya di sebuah bangku panjang . Memandang ke bawah sana dengan pikiran berkecamuk akan permintaan Jeno yang tiba -tiba beberapa saat yang lalu , pun itu di barengi sebuah ciuman mesra di depan umum . Ah , mengingatnya Renjun malu seketika .

Haruskah Renjun menerimanya ?, padahal niat awal Renjun menemuinya hanya untuk menegaskan bahwa mereka hanya sekedar teman yang khilaf melakukan , dan mengharap Jeno untuk melupakan apa yang terjadi , namun mengapa menjadi seperti ini .

"Ini ."

Berjengit menoleh karena terkejut , Renjun mengelus dada tak menyadari kehadiran Jeno . Tangannya menerima minuman kaleng ginger ale yang Jeno beli di vending mechine di bawah sana .

"T -terima kasih ."

Terdengar kekehan dari si empunya senyum bulan sabit . Mereka duduk bersebelahan sembari menikmati suasana .

"Kau belum pernah berkunjung ke sini ?" Sekedar basa -basi karena Renjun tidak kunjung membuka suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau belum pernah berkunjung ke sini ?" Sekedar basa -basi karena Renjun tidak kunjung membuka suara .

"Belum pernah , aku anak rumahan ." Jawab Renjun . Tentu saja , lagipula dia bukan asli orang Korea .

"Oh ...aku pernah beberapa kali ke sini , bersama keluarga , dan terakhir kali bersama seorang teman ." Jeno berusaha mengingat -ingat kapan terakhir berkunjung ke tempat yang kini mereka pijak .

M.A.T.E || NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang