Part 6

12 3 0
                                    

"Dari mana aja, lo, lama amat," semprot Anin saat Queen sampai kantin.

"Ada urusan bentar." Sontak Anin dan Qilla langsung menatap curiga kearah Queen.

"Kenapa lo pada?" tanya Queen bingung.

"Jujur sama kita!" tuding Anin membuat Queen memutar mata jengah, kenapa susah sekali merahasiakan sesuatu dari mereka berdua.

"Oke-oke, tapi nanti, gue ceritanya di chat aja, disini banyak orang, gue juga udah laper, mau makan," ujar Queen sedikit berbisik, setelah itu dia langsung melahap makanan yang sudah dipesankan oleh Anin.

"Huffttt, ya udah deh."

🎭

Saat ini rumah Queen sangat ramai karena kehadiran orang-orang yang memang sengaja Queen undang kerumahnya.

Ada Anin, Qilla, Qyro dan empat orang teman Queen yang sebenarnya adalah Bodyguard nya, yaitu Ronald, Febrian, Arnold, dan terakhir Karina.

Queen sengaja mengundang mereka untuk membicarakan masalah tadi siang dan juga sedikit melatih kemampuan beladiri dan menembak nya.

Queen mengajak mereka ke taman belakang rumahnya dan duduk disebuah gazebo.

Queen menyuruh Qyro untuk memutar rekaman cctv yang ia minta tadi siang, setelah menonton rekaman itu barulah Queen bersuara.

"Jadi, menurut kalian cara terbaik buat mengatasi mereka, apa?" tanya Queen yang ditujukan untuk semua orang

"Kalau menurut gue, kita ikutin aja dulu permainan mereka, baru nanti kita pikirin cara untuk menghancurkan mereka," saran Qyro.

"Gue setuju sama Qyro," ujar Anin dan Karina serempak membuat yang lain langsung menoleh kearah mereka.

"Saya setuju," ujar Febrian membuat suasana kembali serius.

"Saya juga," sambung Arnold.

"Oke, jadi kesimpulannya,  untuk saat ini kita diem aja dulu baru nanti bergerak, deal?"

"Deal."

"Sip. Tapi... gimana kalau mereka bermaksud nyelakain gue?"

"Disekolah kan udah ada beberapa Bodyguard," jawab Qyro dengan santai.

"Tapi, Ro, mereka kan juga harus jagain kalian, gak fokus ke gue doang, gimana kalau mereka lengah dan hal itu dimanfaatin musuh buat nyelakain gue." Qyro terdiam, membenarkan ucapan Queen.

"Gimana kalau salah satu dari mereka ada yang jadi guru atau apalah, di sekolah," celetuk Anin yang ditujukan kepada para Bodyguard Queen.

"Saya bersedia, saya akan menjadi guru di sekolah itu, kebetulan saya Sarjana Pendidikan," ujar Ronald dengan ekspresi datar. Diantara keempat Bodyguard Queen, memang  yang paling dingin adalah Ronald.

"Gue setuju," ujar Queen sumringah.

"Ya udah, udah deal kan semuanya, yuk latihan, nanti pulangnya kesorean," ajak Anin. Mereka semua segera beranjak menuju halaman yang memang disediakan untuk cucuk keluarga Shakee berlatih.

"Skuy lah."

Queen sudah siap dengan pistol di tangannya, disampingnya ada Qilla yang juga sedang memegang pistol dan sudah siap membidik target nya.

Kali ini Queen berlatih dengan didampingi Arnold.

"Oke, Queen, kali ini kita akan melatih fokus dan kecepatan kamu, kamu lihat pohon apel di depan sana?!" Queen memfokuskan pandangannya pada pohon apel yang berada beberapa meter di depannya.

MASCHERA : QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang