🐱 Abandoned 🐱

536 54 1
                                    

Haknyeon berjalan pulang menuju apartemen nya. Hari ini dia pulang agak larut karena mengambil jatah lembur agar esok dia bisa mengambil cuti selama beberapa hari. Bukan untuk sesuatu yang penting, hanya ingin mengistirahatkan dirinya sendiri. Dia butuh refreshing.

Srakkk... Srakkk...

Haknyeon mendengar suara aneh dari arah tumpukan sampah di pinggir jalan. Dia itu penakut tapi nekat, jadi walaupun takut, rasa penasarannya lebih mendominasi. Haknyeon mendekati tumpukan sampah tersebut dan mulai menggeser beberapa bungkus sampah dan mendapati seekor kucing hitam dengan choker di lehernya.

"Oh, itu kucing!!" Haknyeon memekik tertahan, kucing nya menggemaskan sekali:(. Haknyeon membawa kucing tersebut ke pangkuannya dan sedikit membersihkannya dari beberapa daun kering yang menempel di bulu lebatnya. "Tapi sepertinya kau punya pemilik ya?" Haknyeon bermonolog ketika melihat choker yang terpasang di leher kucing tersebut. "Tidak apa-apa, sekarang biar kubawa pulang dulu, setelah itu besok aku cari pemilikmu oke?" kucing itu tidak menjawab, hanya menggerung dan menduselkan kepalanya masuk ke dalam pelukan Haknyeon, nampaknya kucing tersebut sudah mengantuk. Jadi Haknyeon langsung membawanya menuju ke apartemen nya.

★・・・・・・★

Sesampainya di apartemen, Haknyeon langsung melepas sepatu nya dan kucing tersebut melompat dari pangkuannya dan langsung menuju ke sofa yang ada di ruang tengah. Menyamankan dirinya disana. Haknyeon hanya tersenyum gemas dan segera pergi untuk bersih-bersih.

Selesai melakukan kegiatan bersih-bersihnya, Haknyeon berjalan menuju dapur untuk menyeduh ramyeon, dia lapar sekali omong-omong. Padahal dia sudah makan sebelum pulang tadi, tapi rasa lapar nya entah kenapa muncul kembali.

Setelah menyeduh mie-nya, Haknyeon membawanya ke ruang tengah dan mendudukkan dirinya di depan meja ruang tengah dan bersandar di kaki sofa, tepat di depan kucing hitam yang sekarang sudah terlelap. Sambil menyantap hidangan malam nya, Haknyeon menatap ponselnya, hanya melihat-lihat sosial medianya dan melihat berita-berita terbaru.

Selesai dengan makanannya, Haknyeon tidak langsung pergi ke kamar dan memutuskan untuk diam sejenak disana. Tapi sepertinya dia terlalu lama terdiam sampai tidak sadar kantuk menguasai dirinya dan akhirnya membuatnya tertidur di atas meja yang pastinya sangat tidak nyaman.

★・・・・・・★

Pagi harinya, Haknyeon terbangun di kamarnya, dia mengernyit bingung. Dia ingat betul kalau dia ketiduran di ruang tengah, dan dia tidak mempunyai kebiasaan Sleep Walking.

Berusaha mengenyahkan pikiran anehnya, Haknyeon langsung menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya untuk mencuci muka dan menggosok giginya. Mandi? Oh, ayolah dia sedang berlibur, untuk apa mandi?

Setelahnya dia keluar dan berjalan turun. Dia mencium aroma masakan dan semakin merinding, dia yakin kalau kakaknya tidak bilang akan datang, atau temannya yang lain. Lalu, siapa yang berada di dapurnya?

Haknyeon lantas berlari menuju dapur tidak lupa dengan tongkat baseball di tangannya, itu dari kakak nya, katanya senjata darurat kalau saja ada orang jahat menerobos masuk. Tangannya sudah siap untuk memukul siapapun yang berada di dapurnya.

Begitu masuk dia melihat seorang pria dengan pakaian serba hitam dan rambut hitamnya sedang membelakanginya, sepertinya sedang memasak, soalnya Haknyeon mencium aroma masakannya. "S-siapa kau?!" Haknyeon bertanya sambil mengacungkan tongkat baseball nya. Lelaki tadi berbalik dan menunjukkan cengiran lebarnya. "Hei, kau tidak ingat aku? Padahal kau yang menolongku semalam" ucap pria tersebut.

Haknyeon menajamkan tatapannya, tapi itu tidak seram sama sekali, tolong beritahu dia. "Jangan membohongiku! Aku tidak menolong siapapun semalam! Kecuali seekor.... kucing" tongkat baseball masih teracung, suaranya memelan di akhir kalimat dan langsung menggelengkan kepalanya, dia tidak hidup di dunia fantasi, tidak mungkin apa yang ada di pikirannya terjadi. Tetapi pria tersebut malah tersenyum lebar dan mengangguk "Benar! Aku kucing itu! Namaku Sunwoo!!" ucapnya dengan nada riang.

Haknyeon menatap horror ke arah pria tersebut, "kau gila! Pergi dari rumahku sekarang!" gertak Haknyeon. Pria tersebut malah terdiam, perlahan mengambil langkah mendekat dan menurunkan tongkat baseball tersebut agar dia bisa berdiri tepat di depan Haknyeon.

Kalau dia memang kucing semalam, kenapa dia bisa jadi setinggi ini? Kucing tadi malam kan kucing kecil menggemaskan, pikir Haknyeon. Tapi setelahnya dia langsung sadar dan melangkah mundur lalu mengacungkan kembali tongkat baseball nya "jangan mendekati ku! Pergi dari sini! Sebelum aku benar-benar memukulmu!" matanya mulai menampakkan ketakutan. Tapi dia masih berusaha mengusir orang asing yang mengaku bernama Sunwoo tersebut.

"Dengar! Mau kau kucing jadi-jadian ataupun bukan, aku tidak peduli. Yang penting kau keluar dari sini! Se.Ka.Rang!" Haknyeon menekankan kata terakhirnya dengan nada marah.

Sunwoo menghela nafas dan melepas apron yang terpasang di tubuhnya, meletakkan nya secara sembarang dan kembali mendekati Haknyeon, kali ini dia mengambil tongkat baseball tersebut dan melemparnya ke sembarang arah. Haknyeon melotot melihat senjata nya dengan mudah direbut dan diambil begitu saja. Dia terpojok sekarang! Siapapun tolong Haknyeon.

Tatapan Sunwoo menjadi serius dan lebih tajam. Tidak ada lagi binar ceria di matanya ataupun senyum lebar di bibirnya. Ekspresinya murni menggambarkan keseriusan dan tidak mau dibantah.

"Kau sudah mengambilku. Itu berarti kau harus bertanggungjawab atas aku dan merawatku." ucapnya datar namun penuh penekanan.

Haknyeon ketakutan, dia mau pulang saja ke rumah orang tuanya kalau begini.

Kkeut~~

Inspired by this Sunwoo's photo

Inspired by this Sunwoo's photo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you~~

Comfort Zone « SUNHAK »Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang