🍁Cie jadian🍁

14 3 0
                                    

"Duh , gara -gara Nana nih gue harus ke supermarket beli mie , iya sih mumpung besok libur jadi hari ini harus marathon nonton drakor , tapi kan kenapa gue yang harus capek-capek beli makanan , lah dia malah enak-enakan rebahan di rumah gue."

Tadinya Bila berencana untuk nonton drakor sendirian , tapi bukan nya Nana tidak bisa membuat siapa pun terkejut dengan kedatangan nya tiba-tiba. Maklum Nana seperti tamu tidak di undang pulang tidak di antar.

Bila mulai mencari mie apa yang akan mereka makan nanti , kebetulan tempat nya begitu tinggi hingga membuat dirinya yang pendek tidak bisa mengapai mie itu.

"Duhh , gimana si nih tinggi bangget."

Daffa yang kebetulan juga mencari beberapa cemilan untuk teman-teman nya tak sengaja melihat Bila yang meloncat -loncat untuk mengambil mie .

Daffa menahan diri untuk tidak membantu Bila , ia ingin melihat seberapa keras Bila berjuang untuk mengapai mie itu.

"Huh? tinggi banget ga ada penjaga lagi , kan gabisa minta tolong."

"Ini!" Bila mendongak ke arah sumber suara , ia terkejut bahkan matanya membulat begitu sempurna "Kok lo ada di sini sih?"

"Kenapa hm?? kan kita jodoh makanya bakalan ketemu terus."

Bila mendengus sebal menatap Daffa , ketika ia hendak mengambil mie itu Daffa malah mengerjainya dengan menjinjitkan kakinya hingga Bila tidak bisa mengapai mie nya.

"Ihh, sini gak?"

"Boleh tapi ada syarat nya."

Bila mendelik , ia mencium aroma-aroma yang tidak beres di dalam pikiran Daffa .

"Apa syarat nya ?"

"Jadi pacar gue." Balas Daffa dengan senyum yang begitu lebar.

Tuhkan apa yang gue bilang , nih cowok ga ada niat ikhlas masa mau nolongin pake syarat , dah tuh ga nanggung lagi syarat nya pake jadi pacar segala , udah tau gue belum move on dari Nathan . Gue terima atau enggak yah?

"Hei , tinggal bilang iya atau iya janggan pake acara ngelamun."

"Huem kalo gue gamau gimana?"

Daffa dengan santai meletakkan mie itu kembali ke tempat nya." Yaudah."

"Hei tunggu bentar ."

"Jadi gimana?" tanya Daffa memastika  kepada Bila.

"Iya gue mau!"

Daffa langsung meloncat kegirangan seperti anak kecil.

"Oke mulai sekarang detik ini kamu gaboleh deket sama siapa pun selain aku pacar kamu!"

Mendengar perkataan dari Daffa membuat Bila terkejut " Dih gamau possesive banget lo jadi cowok."

"Sayang mulai detik ini panggil aku -kamu gaboleh lo -gue ga sopan."

Bila menarik nafasnya , ia berusaha menaham emosi yang ingin membeludak saat ini.

"Iya sayang , siniin mie nya."

"Bentar tadi panggil apa hm?"

Bila menatap Daffa dengan raut wajah malas" Au ah gelap."

Sesampainya di kasir , Daffa dengan cepat menyamai belanjaan nya dengan Bila.

"Berapa mbak?"

"Ehh enak aja , gue punya uang sendiri ."

"Sayang kamu ngomong apa , mau aku cium hm?"

Bila langsung mencubit perut Daffa , ia begitu malu di tambah lagi Daffa bicara begitu keras hingga membuat mbak-mbak kasir terkekeh .

"Cepetan bayar!"

"Sakit tahu." Daffa masih meringgis karena cubitan Bila begitu sakit.

Setelah membayar Bila langsung mengambil kantong belajaan dari Daffa , bahkan tanpa mengucapkan terima kasih ia pergi begitu saja.

*********

Ceklek!

"Lama banget sih Bil , gue udah keburu lapar."

"Ini!"

Dahi Nana mengerut , apa yang terjadi kenapa wajah Bila berubah sejelek keresek , perasaan tadi baik-baik aja.

"Kenapa lo?"

"Bete gue."

"Iya kenapa sayang ?"

"Lo tau kan , cowok yang nongkrong di kantin terus ngasih gue makan?"

Nana mengangguk.

"Tadi gue ketemu dia ."

Nana mengangguk lagi"Terus?"

"Gue ditembak sama dia ."

Nana terkejut , bahkan kini matanya sudah melotot menatap Bila hampir tidak percaya , bagaimana Bisa cowok seganteng Daffa nembak Bila.

"Kok bisa sih , jadi lo terima."

"Iya , panjang banget cerita nya males gue ngebahas dia ."

"Gue kepo berat nih Bil , kasih tau napa."

Bila menatap Nana dengan raut wajah malas , Nana kalo kepo bakalan sampe ke akar-akarnya . Hanya Bila yang sanggup bersahabatan dengan Nana meskipun Nana terkadang sungguh meresahkan.


THE BAD BOY  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang