🍁Nathan dan Arga🍁

53 23 57
                                    

Happy Reading 🍁

Nathan masuk ke dalam rumah dengan mengendap - ngendap karna ia tak ingin satupun orang rumah menyadari jika ia datang . Ia menuju kamar dan mengambil sebuah koper kecil untuk mengisi beberapa baju , ia berniat untuk minggat dari rumah selama mungkin . Selesai memasukan baju , ia turun perlahan - lahan , ia bahkan melihat ke arah kanan dan kiri jaga - jaga ada orang atau tidak .

Ekhem!

Deheman Itu sontak saja membuat langkah Nathan terhenti . Ia menoleh ke arah belakang dan ternyata itu adalah abang nya yang ia paling takuti di rumah ini .

"Udah bosen lo tinggal di rumah? " ucap lelaki itu bertanya ke Nathan . Sementara itu Nathan hanya bisa menunduk kaku karna sudah tertangkap basah .

"Bang , jangan gitu dong sekali aja gue minggat masa engga boleh ." Nathan memohon kepada abang nya itu agar melepaskan dia untuk pergi .

"Kenapa telfon gue sama pesan yang gue kirim ga pernah lo baca ?"

"Hp gue mati!"

"Alesan aja lo , gue tau kok lo pergi karna takut kan di jemput polisi ke sini , karna habis nabrak orang ."

Deg!

"Bagaimana bisa abang gue tau , kalo gue nabrak orang , duh bisa tamat nih riwayat gue." Gumam Nathan di dalam hatinya.

"Udah raut wajah lo gausah kaget gitu, asal lo tau yang lo tabrak itu nyokap sahabat gue !"

Sontak saja apa yang dikatakan Gio membuat Nathan terkejut . Ternyata yang ia tabrak itu adalah mama dari sahabat nya bang Gio . Nathan tiba - tiba pusing mendadak , kalo begini sudah pasti ia bakalan di minta pertanggung jawaban dari pak polisi karna main kabur .

"Udah , gue gabakalan bilang ke sahabat gue kalo pelaku yang nabrak itu lo , tapi lo harus nurut apa kata gue , gue udah pesen tiket buat lo pindah ke tempat papa di German."

"Bang , gabisa dong ! Gue gamau tinggal sama papa!" Nathan membantah apa yang dikatakan Gio , bagaimana tidak semenjak papa memutuskan untuk pergi dari rumah meninggalkan mama dan mereka berdua , disaat Nathan berusia 5 tahun . Papa pergi dengan begitu tega meninggalkan mereka , bahkan mama sudah benci dengan papa yang sering membawa wanita selingkuhan nya . Hanya Gio yang masih sampai sekarang sering komunikasi dengan papa .

" Gue udah bilang sama papa , jadi seminggu lagi lo bakalan pergi ke sana , hanya itu satu - satu nya cara agar lo engga masuk penjara , lagi pula gue udah ngeliat ga ada saksi lain selain gue , jadi dengan lo pergi ke German otomatis semuanya bakalan aman." Ucap Gio dengan santai , tanpa memperdulikan perasaan Nathan sama sekali.

"Gak ! Lo gabisa seenak nya aja suruh gue tinggal di German , Mama pasti bakalan dukung gue untuk menetap di sini !" Dengan percaya diri Nathan mengatakan jika mama nya akan membela nya untuk tetap di sini .

"Jangan mimpi , gue udah sepakat sama mama , ingat ! Satu minggu lagi , gue mau pergi dulu ada janji !"

Gio pergi meninggalkan Nathan yang masih belum percaya apa yang abang nya katakan itu .

Flashback on.

"Iya hani sabar , aku bentar lagi nyampe di kafe , kamu tunggu di situ okeh cantik!"

THE BAD BOY  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang