Hal yang paling menyebalkan menurut Yamada adalah saat Nakajima pergi entah ke mana dan menyuruhnya ke rumah menyelesaikan pekerjaannya. Memang benar dia sekretarisnya tapi bukan berarti dia butlernya kan?
dan lagi, di rumah sang presedir ada Arioka. Cih, Yamada sangat tidak menyukai pemuda itu. Suaranya yang memekakkan telinga, bicara tidak bisa berhenti, dan suka marah-marah. Yamada bertanya-tanya dalam hati, kenapa Takaki tahan dengannya.
Yamada sungguh mengutuk Arioka dalam hatinya. Lihat saja, orang yang sejak tadi dipikirkannya tengah mengomel pada seorang maid dan suara melengkingnya sangat mengganggu.
“Oi chibi! Bisakah kau diam?! Aku tidak bisa bekerja!”
“Apa kau bilang?!” Arioka yang tidak terima mendatangi Yamada. “Ucapkan sekali lagi!”
“Chibi! Chibi! Chibi!”
Nyaris saja Arioka memukul Yamada jika saja teriakan salah satu maid tidak menginterupsi.
“Arioka-sama!”
“Ck, awas kau!”
Dengan perasaan bersungut-sungut kekasih Takaki meninggalkan Yamada dan menghampiri maid yang tadi memanggilnya. Yamada sendiri tidak peduli dan kembali bekerja. Suasana yang tenang membuat pikirannya jernih, pekerjaanpun lebih cepat selesai.
Sekitar setengah jam kemudian Arioka kembali. Yamada yang sudah bersiap pulang mengamati perubahan wajah pemuda itu. Matanya sedikit sembab, seperti habis menangis. Awalnya dia tidak ambil pusing, tapi saat melihat pemuda itu duduk di sofa ruang tengah dengan kepala menengadah, Yamada yakin Arioka baru saja mendapat masalah.
“Silahkan, Arioka-sama.”
Seorang maid membawa nampan berisi secangkir teh pada Arioka. Yamada terus memperhatikan gerak-gerik pemuda itu. Ketika Arioka mengangkat cangkirnya tangannya gemetar dan cangkir itu meluncur jatuh.
Prang!!
“Arioka-sama!”
Beberapa maid di sana segera menghampiri Arioka. Kekhawatiran tergambar jelas saat Arioka meneteskan air matanya. Dia menangis tersedu-sedu. Tampak jelas emosi yang selama ini ditahannya. Suara isakannya menggema di seluruh ruangan.
Dibantu dua orang maid, Arioka kembali ke kamarnya di lantai dua. Sisa maid yang lain membereskan pecahan beling yang berserakan. Jujur saja, Yamada tidak tahu harus apa. Semua yang ada di rumah ini terasa aneh baginya.
“Apa yang terjadi di keluarga ini?”
#
Suasana sarapan di sebuah mansion yang megah tampak sunyi. Hanya ada Yaotome yang duduk di meja makan. Dia seorang diri, dan Sakurai hanya berdiri di dekatnya kalau-kalau sang jurnalis itu butuh sesuatu.
Beberapa butler dan maid hilir mudik menawarkan menu sarapan. Sejak tadi Yaotome sama sekali tidak menyentuh makanannya, membuat para koki di sana kebingungan untuk menghidangkan apa di meja.
“Yaotome-sama.” Sakurai berjalan menghampiri Yaotome. “Setidaknya makanlah sesuatu agar perut Yaotome-sama terisi.”
“Aku tidak selera.”
“Mana bisa begitu. Jika Yaotome-sama tidak makan presedir-”
“Apa dia tidak pernah memberi kabar?” Yaotome sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya dari vas bunga di meja.
“Presedir selalu menelpon di malam hari menanyakan anda.”
“Kapan dia pulang?”
“Presedir tidak memberi tahu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
FanfictionTitle: Complicated Author: Hima Cast: All member hsj Guest: banyak Genre: OOC, Drama, family, romance, friendship, BL, angst, dll. Pair: Main pair: YabuHika, Yamachii - slight pair: YabuNoo, YabuDai, YabuTaka, TakaNoo, TakaDai, TakaHika, InooDai, Hi...