[45]

8.5K 1.1K 165
                                    

SIMAK!










******************************
*
*****************************


" Siapa kau!? "


Tubuh wanita itu menegang kaku layaknya pohon, menggigil kedinginan tanpa sebab di ulahkan oleh suara datar begitu tajam dari balik punggung yang berlubang.

Bilah pedang perak tersebut melesat, menyilaukan cahaya pantulan bulan.

" Berbalik! "
Itu adalah perintah mutlak.

Wanita itu bergerak begitu lambat layaknya siput baru di tendang kerbau menghantam kayu besar.

Sial.

Wanita itu memucat, putih bersih seperti tak ada darah di balik lapisan kulit berdaging itu. Sedangkan matanya membola penuh kejutan.

Tentu saja!

" P-Pęŕmàìšùŕì K-Kim.....?? "

Kim Taehyung berdiri dengan angkuh. Wajahnya datar dengan sorot mata tajam membidik sasaran begitu tepat.

Tangan kiri masih ia acungkan, membawa pedang miliknya yang sangat tajam mampu membelah apa saja, apa lagi daging segar itu.

" Siapa kau!? "
Pertanyaan kembali di ulang.

Sedangkan wanita itu semakin tak bisa mengkontrol dirinya sendiri dengan benar. Terlihat dari mata yang memerah, memancarkan betapa takutnya ia.

" P-Pęŕmàìšùŕì Kim... A-apa maksud anda..?? S-saya.... "

" Jangan mencoba untuk mengelabui diriku, atau kau akan tau akibatnya. "

Matanya membola, apa ini adalah akhir dari segalanya?

" Pęŕmàìšùŕì Kim.... S-saya.... Saya... "

Taehyung mengangkat alisnya dengan penuh tantangan. Ada senyum sinis di sana.


" Kau bukan kawananku... Dan kau juga kawanan istana ini terlebih lagi berani mengaku sebagai adik dari Kim SeokJin.... Kau kira aku tidak tau itu? "

Wanita itu tiba tiba saja langsung jatuh, terduduk dan bersujud di lantai tak berani mendongak dengan tubuh bergetar hebat.

" Ampuni saya....! Hiks Ampuni saya Pęŕmàìšùŕì Kim..!! Saya hiks.... mohon, ampuni saya..!! "

" Apa hak mu meminta ampun padaku? "

" Pęŕmàìšùŕì Kim! Saya! Saya mengaku, saya salah! Saya mohon! Tolong ampuni saya... Biarkan saya hidup... "


Kim Taehyung berjongkok dengan menatap penuh rasa jijik. Tapi tetap di pertahankan pada wajahnya yang angkuh.

" Katakan. Siapa tuan mu dan apa tujuanmu di sini-

" Saya-

" - Jangan berani menipuku. Karena aku bisa memutuskan lehermu saat ini juga. Terlebih lagi....... "

Mata Taehyung berkilat samar, lidahnya terjulur untuk menjilat bibirnya yang agak kering. Menatap wanita muda itu dengan penuh minat.

" Terlebih lagi.... Aku sudah lama tidak memakan kawanan seperti mu, serigala kecil.... Dan kau tampak sangat muda.. Pasti daging mu masih sangat segar dan lembut di lidahku, bukan? "

ÌŤĘÁTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang