Guratan lelah terlukis di wajah tampan Juyeon yang tengah berdiri di depan ruang bersalin. Masih terekam jelas wajah penuh peluh dan ringisan pilu yang keluar dari bibir istrinya.
Tadi pagi ia kembali berhubungan intim dengan Chanhee. Hingga setelah pelepasan datang ia merasakan cairan bening mengalir di selangkangan istrinya dengan rintihan kesakitan yang keluar dari bibir istrinya itu.
Ternyata cairan bening tadi adalah air ketuban istrinya yang pecah. Rangsangan yang Juyeon berikan membuat bayinya lahir lebih cepat 2 minggu sebelum perkiraan. Dengan secepat kilat, memakai baju juga menyiapkan perlengkapan di bantu beberapa maid di manison nya. Juyeon membawa istrinya ke rumah sakit.
"Juyeon, bagaimana keadaan menantu mama?" tanya Shinhye yang baru saja datang.
Juyeon menoleh kearah ibu dan ayahnya itu. Melihat raut wajah anaknya itu membuat kedua orang tua itu tersenyum paham. Shinhye membawa tubuh tegap anaknya itu kedalam dekapannya. mengusap sayang punggung lebar itu dengan bisikan yang menenangkan.
Hingga tak berselang lama terlihat seorang suster keluar dari dalam ruang bersalin. Juyeon segera melepas pelukan ibunya itu, melangkah mendekati suster.
"Dengan tuan Lee Juyeon," tanya suster itu.
"Iya sus, dengan saya sendiri." jawab Juyeon.
Suster nampak mengangguk kan kepalanya, "Nyonya ingin tuan Juyeon menemaninya selama persalinan." ucap suster itu.
Bulir keringat dingin keluar di kening Juyeon. Namun melihat Shinhye menganggukkan kepala dan mendorong tubuhnya kearah ruangan persalinan, Juyeon pun melangkah masuk kedalam ruangan itu.
Terlihat istri cantiknya melayangkan eyesmile kearahnya meskipun rintihan kesakitan keluar dari bibir mungilnya. Sebelah tangan nya terulur kearah Juyeon. Juyeon pun segera menggenggam tangan mungil istirnya.
"Sudah siap Nyonya Lee? Jalan lahir sudah terbuka semua." Tanya dokter dengan penjelasan di akhir.
Chanhee menganggukkan kepalanya. Dalam proses melahirkan itu, terlihat dokter yang memberi arahan, Chanhee yang mengejan juga mengatur nafas sesuai arahan, dan Juyeon yang membisikkan serangkaian kalimat penyemangat untuk istrinya melupakan sakit di lengan nya yang di cengkram kuat ketika Chanhee mengejan.
Hingga akhirnya terdengar tangisan keras bayi yang akhirnya lahir ke dunia yang dengan takdir yang telah di gariskan juga cobaan hidup yang akan selalu menyertainya.
'Lee Sunwoo'
Adalah nama yang Chanhee dan Juyeon berikan untuk malaikat kecil yang Tuhan titipkan agar mereka berdua merawatnya dengan kebahagiaan serta mendidik agar menjadi berguna untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.
~o0o~
5 Tahun kemudian
Keluarga kecil yang berisikan Juyeon, Chanhee dan Sunwoo tengah piknik di sebuah taman yang terkenal dengan keindahan juga kebersihannya. Terlihat Sunwoo yang tengah asik bermain bola bersama dengan anak anak kecil lain yang sedang berada di kawasan taman itu.
Sementara Juyeon nampak tengah merapikan alas untuk tempat keluarga kecilnya duduk menikmati hamparan warna warni bunga tulip yang bermekaran di taman itu.
"Kak, ini bekal piknik nya" ucap Chanhee yang berjalan kearah Juyeon dengan membawa keranjang berisikan makanan juga minuman. Perut buncit nya yang besar nampak sedikit membuatnya kesusahan berjalan.
Juyeon yang terkejut langsung melangkah menghampiri istrinya, "Sayang, kan aku udah bilang jangan bawa yang berat-berat. Lihat, kamu kelelahan dan kaki kamu mulai membengkak sayang." ucap nya khawatir lalu mengambil keranjang yang di bawa istrinya itu.
Sementara Chanhee hanya tertawa pelan. Suaminya sangat menggemaskan di matanya. "Chanie kuat kak, anggap aja sekalian olahraga. Baby di perut juga engga rewel kok." ucapnya menenangkan.
Juyeon nampak menggembungkan pipinya. Ia kesal dengan istrinya yang sangat tidak peka itu. Padahal dia kan ingin menjadi suami yang keren.
Melihat suaminya membuat Chanhee tertawa dengan indahnya. Tawa yang mampu membuat Juyeon akhirnya tersenyum dan menarik pelan istrinya agar duduk di pangkuannya.
Posisinya Chanhee membelakangi Juyeon sehingga ia dapat melihat Sunwoo yang melambaikan tangan kearahnya dengan senyuman manis tersemat di bibirnya.
Juyeon memeluk Chanhee dari belakang. Meluruskan kakinya, begitupun dengan Chanhee yang ikut meluruskan kaki di antara kaki Juyeon. Juyeon nampak mengusap perut buncit Chanhee.
'duk'
Juyeon tersentak kaget sementara Chanhee kembali tertawa seraya ikut mengusap perutnya.
"Baby senang ya di ajak piknik dan di usap usap sama daddy heung?," ucap Chanhee seraya terkekeh pelan.
"Daddy sayang baby, abang sama istri daddy. Sehat terus ya nak di dalam perut papa. Daddy gak sabar ketemu kamu." Ucap Juyeon seraya mengusap perut Chanhee.
'duk, duk'
Dua tendangan kedua nya dapatkan dan mampu membuat pasangan itu tertawa bahagia. Kebahagiaan bertambah ketika Sunwoo datang dengan tubuh penuh keringat ikut berbincang dengan ayah juga papa nya. Bahkan berteriak antusias ketika tangan kecilnya merasakan tendangan calon adik nya.
"Adek nanti kalo udah keluar main sama abang ya, kita main bola sama sama okee." Sunwoo mengajak adik nya itu berbincang seraya menempelkan pipinya di perut bucit papanya.
'duk'
Tendangan kembali ia dapatkan membuat Sunwoo tertawa bahagia. Chanhee dan Juyeon yang melihatnya pun ikut tertawa.
Ini lah akhir dari perjalanan Juyeon, Chanhee, Sunwoo dan calon adiknya. Semoga keluarga kecil ini selalu harmonis hingga selama lamanya.
~o0o~
END
Akhirnya selesai juga. Maaf ya misal gak ngefeel dan kesan nya buru buru. Soalnya aku udah gak ada ide. Makasih banyak udah menjadi pembaca setia series "MY ANGEL" Selama ini.
I LOVE U GUYS ❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANGEL || SEASON 2
Cerita Pendek'Masa lalu tak akan terulang, aku akan menjaganya dari semua orang yang ingin menyakitinya,' - Lee Juyeon ⚠ Warning-! ⚠ Boy Love Area! Boy × Boy Mpreg !! Juyeon Top! New Bot!