Pukul 7 pagi Jungkook terbangun dari tidurnya–akhirnya ia semalam dapat terlelap saat jarum jam menunjukkan sekitar pukul 5 pagi–dia nengok kearah kirinya, dimana Taehyung masih tertidur lelap. Dilihatnya wajah pacarnya itu, kelopak matanya yang tertutup, hidung mancungnya, rahang tegasnya–yang suka banget bikin Jungkook iri–lalu bibir tebalnya. Jungkook menggigit pelan bibir dalamnya sebelum menghembuskan nafasnya. Ia memilih bangkit dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi setelah ngebenerin selimut yang nutupin tubuh Taehyung.
20 menit selanjutnya lelaki manis itu akhirnya keluar dari kamar mandi, dia sekarang udah rapih dengan kaos oblong warna putih dan celana jeans hitamnya. Jungkook berdiri di depan cermin, natap lekat pantulan dirinya, dia baru sadar kalau rambutnya udah bertambah lebih panjang hampir melewati batas telinganya. Mungkin lain kali bakalan dia potong.
Jungkook ngeliat lagi kearah Taehyung yang masih tertidur–ga ada niat untuk ngebangunin, karena Jungkook terlalu hafal sama habit Taehyung yang bakalan lebih milih bangun agak siangan–jadinya dia cuma ngambil backpacknya trus disampirin di punggung kananya.
"Aku pergi, Hyung," lalu ngelangkahin kakinya untuk keluar kamar.
Setelah make sepatu, Jungkook ngambil ponsel yang ada di saku celananya, mengetikkan beberapa kata kepada sahabatnya, Hani, bahwa untuk hari ini dia akan absen. Jungkook pikir mungkin dia butuh refreshing dulu.
***
Jungkook ngucapin terimakasih ke abang gojek setelah dia ngasihin uang untuk ngebayar ongkosnya. Dia berenti di depan sebuah cafe yang ga asing banget sih buat dia, kangen juga dia sama cafenya karena akhir-akhir ini dia udah jarang kesini.
Jungkook ngelangkahin kakinya masuk ke cafe yang untungnya masih ga terlalu rame, dia ngeliat si pemilik cafe yang sibuk ngelayanin pelanggan di balik meja kasir. Jungkook ketawa kecil waktu matanya ketemu pandang sama orang itu yang dibales senyuman sama lawannya.
"Hai, Hyung," Jungkook nyapa setelah pelanggan yang tadi dilayanin udah pergi.
"Hai, masih inget sama tempat ini ternyata?" bales orang itu halus tapi sarat akan sindiran.
Jungkook cekikikan denger balesannya, "Aku pesen susu pisangnya satu ya, Hyung,"
"Kaya anak kecil aja,"
"Minum susu itu ga ada batasan usia, Yoongi hyung,"
Yoongi–si pemilik cafe–cuma muter bola matanya males ngedenger jawaban dari yang lebih muda. Sambil nunggu pesanannya siap, Jungkook natap ke sekeliling cafe, matanya ngebulet lucu waktu dia ngeliat figur seseorang yang dia kenal lagi duduk di pojok ruangan dengan kopinya yang tinggal setengah dan lagi ngeliat ke arah dia. Mereka tatap-tatapan selama beberapa detik sebelum suara Yoongi manggil namanya, ngebuat Jungkook ngalihin pandangannya dari orang tersebut.
"Nih, susunya dah jadi,"
"Kok aku baru tau disini ada Jimin?" tanya Jungkook sambil tangannya ngeluarin kartu dari dalem dompetnya.
"Nggak usah bayar," Yoongi nahan Jungkook yang mau bayar minumannya, "Dia udah disini daritadi, dari cafe buka. Dan Jungkook, dia lebih tua dari kamu, yang sopan."
Jungkook ngangguk paham, "Iya, maaf, aku kesana dulu ya, Hyung,"
Yoongi bergumam sebagai jawaban.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/135312348-288-k510916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Home [VKOOK / TAEKOOK]
Fanfiction[SEMI BAKU] Taehyung itu egois dan Jungkook terlalu bodoh untuk selalu menyambutnya kembali. "Nggak apa, kalau Hyung mau main yang jauh, tapi jangan lupa pulang ya." Karena bagi Kim Taehyung, Jeon Jungkook adalah segalanya. Termasuk rumahnya untuk k...