Jungkook bersungut-sungut mengikuti perkataan Taehyung untuk 'meneduh'.
“Padahal kan tidak hujan, kenapa pula aku disuruh meneduh.” gumamnya jengkel.
Lima menit Jungkook berputar mencari tempat yang bisa ia teduhi dari sengatan panasnya matahari, lima menit itu juga ia tidak berhasil mendapatinya karena, gosh, hampir seluruh area dipenuhi mahasiswa/i sepertinya.
“Hell, aku baru tau jika kampus termasuk tempat umum. Ku kira yang berkuliah disini hanya aku seorang.” monolognya sendiri.
(Ni bocah ngapa yak, bocah ngapa yak. Oke balik.)
Akhirnya Jungkook menyerah, dia memilih untuk berdiri di samping seorang gadis berambut pirang.
“Hei, apakah kau juga sedang menunggu jemputan?” tanya gadis itu ramah.
Jungkook menolehkan kepalanya, memandang bingung sebentar, “Ah, ya, kau juga?” balas Jungkook ramah.
Gadis itu menganggukkan kepalanya, tersenyum sekali sebelum mengulurkan tangannya.
“Aku Hyemi, Bae Hyemi.”
Ragu-ragu Jungkook menerima uluran tangannya, balas menggenggam.
“Aku Jeon Jungkook.”
“Senang berkenalan denganmu, Jungkook-ssi, ah, ya, jemputanku sudah datang. Aku duluan ya?”
“Ya, hati-hati, Hyemi-ssi.”
Tuut! Tuut!
Jungkook segera mengambil benda pipih di dalam saku jaketnya, mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat ID caller. Simple, karena ia terlalu hafal ringtone yang sengaja diatur oleh kekasihnya sendiri.
“....”
“Oh, tunggu aku disana, ssaem.”
“...”
“Ya-YA! BIARKAN AKU YANG KESㅡ”
Piip! Piip!
“Sial,” Jungkook menggeram marah saat telfon dimatikan sepihak oleh Taehyung.
“Memang dia siapa, heh? Seenaknya mematikan telfon.” monolognya marah, sebelum menghembuskan nafas sambil mengelus dada menggumankan, "Sabar, sabar.” berulang kali.
.
.
.
Taehyung menghembuskan nafas lega saat akhirnya Hyemi yang terus merengek minta dijemput bisa dibujuk, beralih menghubungi Jungkook yang sudah menunggunya lama.
Sambungan kedua akhirnya telfon itu diangkat, “Jung, aku sudah hampir sampai.”
“.....”
“Aku akan segera kesana, diam disitu jika kau tidak ingin kulitmu terbakar selama berjalan kemari.”
Kemudian langsung mematikan jaringan telfon sebelum kelincinya selesai bicara. Terkekeh kecil membayangkan muka marah Jungkook yang sangat menggemaskan.
10 menit kemudian, akhirnya Taehyung menepikan mobilnya. Kembali terkekeh kecil saat Jungkook bersungut-sungut menghampirinya.
“Hei, manis.”
“Manis gigimu, cepat, ssaem. Aku ingin cepat sampai apartement. Serius, disini panas. Dan ditambah menungㅡ”
Cup!
KAMU SEDANG MEMBACA
Home [VKOOK / TAEKOOK]
Fanfiction[SEMI BAKU] Taehyung itu egois dan Jungkook terlalu bodoh untuk selalu menyambutnya kembali. "Nggak apa, kalau Hyung mau main yang jauh, tapi jangan lupa pulang ya." Karena bagi Kim Taehyung, Jeon Jungkook adalah segalanya. Termasuk rumahnya untuk k...