Part 3 : Berita

311 42 2
                                    

Sore itu Minho mampir ke kafe setelah pulang dari kantor. Suasana kafe yang tenang membuat Minho jadi nyaman. Tidak terdengar suara berisik apa pun karena kafe tidak begitu ramai. Hanya tiga atau empat meja yang di gunakan termasuk milik Minho.

Matanya menatap keseluruh sudut kafe. Melihat interior yang terpasang sampai ia tak sengaja bertatapan dengan seseorang yang ia kenal.

Dirinya seperti di hipnotis. Matanya melihat tanpa kedip. Untuk kesekian kalinya, Minho mengagumi wajah tetangga sebelah rumah nya itu.

Minho sampai heran kenapa dia sebegitu sukanya melihat wajah si tupai.

"Kak Minho"

Jisung melambaikan tangannya, tersenyum lebar kearah laki-laki yang memiliki gigi kelinci.

Jisung menyusul meja milik Minho, membawa pesanannya yang berupa strawberry smoothie dan sepiring kecil cheesecake.

"Kak Minho baru pulang kerja ya?" tanya si tupai

Jisung baru tahu kalau Minho lebih tua darinya tiga hari yang lalu. Saat Jisung berkunjung ke rumah Minho, memberikan laki-laki itu sedikit kue yang di buat olehnya.

"Iya, kamu kenapa belum pulang?" gantian si kelinci yang bertanya pada si tupai

"Habis ngerjain tugas bareng temen kak", Minho cuma mengangguk.

Suara televisi terdengar. Layar itu menampilkan seorang wanita paruh baya yang sedang membacakan sebuah berita tentang pembunuhan.

Iya, akhir-akhir ini berita pembunuhan tersebar di daerah lingkungan Minho dan Jisung. Warga dihimbau untuk berhati-hati saat keluar rumah di malam hari.

Hampir setiap seminggu sekali atau seminggu duakali, ada saja orang yang meninggal karena di bunuh. Dan mayatnya sering di temukan dengan daging bagian anggota tubuh teriris atau di mutilasi.

"Sebaiknya kita pulang sekarang" ajak Minho

"Nggak mau lebih lama disini kak? aku masih pengen ngobrol sama kakak" pinta Jisung

"Ngobrolnya nanti aja di rumah, ini udah mulai gelap, mending pulang sekarang, takutnya ada apa-apa di jalan. Kamu kan tahu kalo disini udah rawan pembunuhan" ujar Minho

"Iya deh kak"

Mereka beranjak dari tempat mereka duduk, berjalan keluar sambil mengobrol ringan. Meski, si tupai yang lebih banyak bicara.




































****

Si Kelinci yang Mengagumi Si Tupai [Minsung ver.] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang