Part 4 : Jamuan makan malam

270 41 4
                                    

Dengan setelan baju serba hitam, Minho berdiri mengetuk pintu rumah Jisung.

Kemarin tetangga manisnya itu mengundang Minho makan malam bersama.

Ajakan itu membuat Minho berpikir, menduga-duga, jika Jisung menyukai dirinya. Hmm, tingkat kepercayaan diri seorang Lee Minho memang tinggi.

Sebab, semenjak pertemuan pertama mereka Jisung sering kali menjumpainya yang membuat mereka jadi dekat.

CKLEK

Pintu terbuka, memperlihatkan wajah cantik dan manis Jisung yang membuat Minho jatuh hati. Ia sempat terpana sampai tak mengedipkan matanya sesaat.

"Kak Minho udah dateng, ayo masuk makanannya udah siap" ucap si tupai tersenyum.

Minho mengikuti langkah si pemilik rumah menuju dapur yang juga berfungsi sebagai ruang makan. Dan melihat-lihat sebentar isi rumah si tupai yang terasa nyaman.

"Kamu masak semur daging?" tanya si kelinci

Jisung tersenyum manis, "Iya kak, bukannya kak Minho suka semur daging? Makanya aku masakin"

Minho jadi tersentuh dengan Jisung. Ternyata, Jisung ingat makanan kesukaannya. Padahal, Jisung menanyakan itu sudah tiga minggu yang lalu. Jisung ini menjadi orang kedua setelah mamanya yang mengingat makanan kesukaannya. Ayah Minho saja tidak ingat.

"Makasih banyak ya, udah mau masakin ini, harusnya kamu nggak perlu masak daging buat kakak, sekarang harga daging kan mahal, mending uang kamu kamu tabung" ujar Minho

"Ihh, gak apa-apa kali kak sekali-kali bikinin kak Minho makanan kesukaan kakak, asal nggak berkali-kali aja hehe..."

Minho mengusak pelan pucuk kepala Jisung saking gemasnya melihat wajah mirip tupai laki-laki di depannya yang tersenyum lebar.

"Iya, makasih Jisungie"

Jisung tertawa pelan, jantung Minho semakin berdebar. Ia harus meminta pada si tupai untuk tidak sering tertawa di depannya.

"Dari tadi makasih mulu kak, ayo di makan sebelum dingin" ajak si tupai

Jisung mengambilkan nasi untuk Minho dan memberikannya sepotong semur daging di piringnya.

"Ayo coba di makan kak, enak loh dagingnya"

Minho mulai menyuapkan sesendok semur daging ke dalam mulutnya.

"Gimana kak?"

"Enak, masakan kamu enak, kakak baru tau kamu pinter masak, kakak pikir cuma bisa bikin kue aja"

"Jisung gitu loh"

"Dagingnya juga lembut banget, nggak kayak daging yang biasa kakak makan. Enak banget"

Jisung tersenyum bangga mendengar perkataan Minho. Lalu, ia ikut memakan masakannya.

































****

Si Kelinci yang Mengagumi Si Tupai [Minsung ver.] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang