Part 5 : Dalam bahaya

257 38 0
                                    

Tiba-tiba Minho ingin makan mie instan di jam 10 malam. Jadi, ia ke dapur melihat stok mie instannya yang ternyata habis.

Mengetahui di rak penyimpanan mie instannya habis, ia terpaksa keluar untuk membeli mie instan di minimarket yang jaraknya lumayan dekat dari rumahnya.

Padahal ia sudah makan jam 7 tadi, tapi rasanya Minho ingin sekali makan mie instan. Seperti orang ngidam.

Minho mengambil jaket dan dompetnya di kamar, memakainya karena di luar lumayan dingin. Ia berjalan kaki dari rumah ke minimarket.

Di jam segini, suasana malam hari di daerah rumahnya sangat sepi, kendaraan saja jarang ada yang lewat. Setelah pemberitahuan dari walikota untuk tidak keluar malam dan kunci pintu rumah supaya aman, tidak ada yang berani berkeliaran di malam hari karena berita pembunuhan di daerah meraka.

Seharusnya, Minho tetap di rumah dan beristirahat. Bukannya mencari bahaya dengan keluar malam hanya untuk membeli mie instan. Padahal, ia bisa membelinya besok.

Sekali lagi, Minho seperti orang ngidam. Oke.

Setelah mendapatkan apa yang di inginkan, Minho kembali ke rumah dengan menenteng plastik di tangan kanannya.

Dari jauh dia seperti melihat seseorang yang ia kenal sedang di tarik seseorang yang lain.

Minho menajamkan penglihatannya di malam hari dengan mengandalkan lampu jalan. Ia melebarkan matanya, seseorang yang ia kenal itu Jisung.

Mengetahui itu Jisung, Minho berlari mendekat, menendang pria yang menarik tangan laki-laki manis itu.

Pria itu membalas dengan memukul wajah Minho sampai ia tersungkur di tanah.

Minho tidak tinggal diam, ia membalas kembali pria itu dengan menendang perutnya lalu memukul wajah pria itu yang hampir kehilangan kesadarannya, namun pria itu berhasil lolos sebelum Minho kembali melayangkan pukulannya.

Minho menegakkan tubuhnya yang sempat di dorong oleh pria itu, kemudian mengalihkan perhatiannya pada Jisung yang berdiri tak jauh darinya.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Minho khawatir

Jisung cuma mengangguk, mungkin dia masih syok dengan kejadian tadi.

"Kamu ngapain sih keluar malam? Kan bahaya Jisung" Minho tetap berbicara dengan nada halus, ia tidak ingin menyakiti si tupai dengan perkataannya.

Jisung menunduk, "Lalu, kenapa kakak keluar malam?" Ia balik bertanya

Minho menghela nafas, "Kakak pergi ke minimarket-

Eh iya, di mana belanjaan ku?"

Minho tak sadar bahwa plastik yang di pegangnya terlempar entah kemana.

"Emang kakak beli apa?"

"Cuma beli mie instan"

"Aku punya di rumah, nanti aku kasih ke kak Minho"

"Nggak usah, biar kakak beli lagi besok-

Kalo kamu ngapain pergi malem malem?"

"Mau ke minimarket beli kecap, eh malah pas jalan tiba-tiba tangan aku di tarik-tarik, di suruh ikut orang tadi. Untung ada kak Minho, makasih ya kak" Jisung tersenyum menatap Minho.

Di malam hari pun wajah Jisung terlihat sangat cantik dan manis, meski langit gelap dan penerangan lampu yang tak begitu terang. Minho di buat jatuh hati untuk kesekian kalinya.

"Kak Minho kok lihatin aku terus sih"

"E-eh maaf"

"Hehee, kak Minho lucu deh, Aku suka"

Pipi dan telinganya mulai memerah, rasanya ingin melayang. Jisung bilang ia menyukai dirinya. Mimpi apa ia kemarin.

"Ihh, kak Minho kenapa sih ngelamun terus, ini udah nyampe depan rumah kak Minho loh"

"Eh, maaf-maaf nggak fokus, oh iya katanya kamu tadi mau beli kecap kan, kakak punya, pakai punya kakak aja dulu" tawar Minho

Jisung tersenyum ikut Minho masuk ke dalam rumahnya.

Sembari menyodorkan sebotol kecap, Minho bertanya, "Kamu malam-malam gini mau masak apa? Kok cari kecap"

"Olahan daging"

"Daging lagi?"

Jisung hanya mengangguk.

'Jisung suka banget makan daging ya'

"Makasih ya kak Minho, besok aku ganti, aku pulang dulu"

"Jangan boros Jisung"

"Nggak kok kak, bye-bye"

Minho tersenyum melihat tingkah Jisung yang lucu. Si tupai berjalan sambil sedikit melompat-lompat gembira seperti anak kecil. Dan jangan lupa senyuman manis yang menghiasi wajahnya.












































****

Si Kelinci yang Mengagumi Si Tupai [Minsung ver.] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang