3

231 17 0
                                    

Putri berharap semuanya hanya mimpi, tetapi tidak. Ketika matahari membelai wajahnya dan mau tak mau membuat matanya terbuka, dia menemukan dirinya berada di kamar tidur massal itu lagi. Teman-teman sekamarnya juga mulai terjaga. Bibi Niti memerintahkan mereka agar bergegas, istana sudah menunggu. Putri hanya menurut. Pikirannya benar-benar kalut. Kenyataan bahwa dia kembali ke masa lalu membuatnya tak tahu harus berbuat apa. Orang-orang di sini menganggapnya Campa maka untuk sementara yang bisa dia lakukan adalah memainkan peran itu. Lagipula sebenarnya dia sedikit antusias dengan gagasan soal istana. Kemungkinan akan melihat raja, pangeran, dan kehidupan mereka cukup membuatnya bersemangat. Seperti masuk dalam dongeng rasanya.

But reality bites. Putri setengah mati menahan tawa saat melihat bangunan berpondasikan batu andesit, berdinding kayu, dan beratap lalang yang mereka sebut sebagai istana raja itu. Kompleks bangunan itu memang lebih luas dan lebih bagus dibandingkan rumah Daksa, namun dongeng masa kecilnya yang didominasi Cinderella, Putri Salju, dan Sleeping Beauty telah membuatnya meremehkan istana ini. Dongeng-dongeng itu menanamkan di benaknya bahwa istana adalah bangunan besar dan megah yang terbuat dari batu. Tapi ini? Tawanya hampir saja terlepas. Bibi Niti memelototinya. Aturan di istana selalu lebih ketat, bahkan tertawapun bisa membuat leher seseorang digorok.

Putri terpaksa bekerja seperti pelayan. Dia menanak entah berapa banyak nasi hingga kelelahan. Ketika Bibi Niti tak memerhatikan, dia langsung menyepi di sebuah lahan kosong yang di salah satu sudutnya terdapat pohon besar yang rindang. Putri duduk di atas batu besar di bawah pohon lalu memikirkan John Titor.

Kasus Titor sempat menghebohkan dunia maya beberapa waktu lalu. Dia membaca kisahnya sambil lalu di sebuah forum di internet. John Titor adalah seorang pria yang mengaku sebagai prajurit Amerika dari tahun 2036 dan kelahiran 1998. Menurutnya dia ditugaskan ke tahun 1975 karena mengemban misi mengambil komputer portable pertama di dunia, IBM 5100. Dia sempat mampir di tahun 2000-an untuk melihat keluarganya. Titor mengatakan mesin waktu yang dia pakai adalah C204. Mesin milik militer Amerika di tahun 2036 ini bisa memuat hingga 3 orang. Tapi bagaimanapun mesin canggih tersebut hanya mampu membawa penumpangnya maksimal 60 tahun ke belakang dengan kecepatan 10 tahun per jam. Putri bertanya-tanya apakah di Malioboro waktu itu tanpa sengaja dia menaiki mesin waktu yang jauh lebih canggih dibanding mesin waktu milik John?

Dia jadi tersenyum sendiri. Sungguh konyol membayangkan di Malioboro ada mesin waktu yang dia naiki tanpa sengaja. Lagipula banyak pihak bersikeras kalau John Titor cuma hoax.

Tapi dia berada di sini sekarang. Dia telah mundur beberapa abad ke belakang. Dan dia harus memikirkan bagaimana caranya agar bisa kembali. Namun mencari-cari mesin waktu yang belum jelas kepastiannya tampak seperti cara yang konyol untuk meraih tujuan itu.

Lalu ia bertemu Tabwӗl. Ketika itu Putri melihatnya di seberang lahan. Jarak mereka tidak terlalu jauh hingga Putri masih bisa melihat kalau cowok itu ganteng—luar biasa ganteng—jadi kemungkinan besar dia pangeran dari istana. Cowok itu juga melihatnya lalu mendatangi Putri. Putri menganggap pangeran itu pasti tertarik akan kecantikannya walau dia hanya pelayan. Oh, ini mirip dongeng pangeran yang jatuh cinta pada Upik Abu. Dia jadi salah tingkah, karena tak tahu bagaimana caranya menghadapi pangeran dari zaman ini. Apakah dia perlu berlutut? Membungkuk? Atau hanya menganggukkan kepala sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada? Tapi kenapa pangeran yang ini pakaiannya seperti rakyat biasa?

Belakangan baru diketahui ternyata dia memang tidak perlu repot-repot.

"Kepalamu tidak apa-apa?"

Pangeran itu ternyata mengenalnya dan menjadi orang kesekian yang bertanya tentang kepalanya. Tapi pertanyaan itu tak menyembunyikan raut wajahnya yang keheranan. Dia heran melihat pakaian Putri yang mungkin bisa dianggap terobosan fashion di zaman itu.

Itik Buruk Rupa (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang