Rada aneh sih nulis kayak gini padahal yang baca cerita ini nyaris ga ada dan pengikutku bahkan betul-betul nihil.
But here I am anyway...
Jadi aku kepikiran nulis pengumuman karena baru nyadar kalo aku nyantumin Bandara Adi Sucipto padahal sekarang Yogya udah punya YIA.
Alasannya karena cerita ini adalah cerita lama yang aku tulis sekitar tahun 2009. Dan waktu ngepublish aku ga kepikiran sama sekaliuntuk ganti nama bandaranya.
Sori kalo ada yang ngerasa aneh atau gimana
Btw, aku juga sekalian mau kasih tahu bahwa banyak hal dalam cerita ini yang merupakan hasil riset literatur.
Misalnya tentang Balitung dan para rakai, status Balitung yang aslinya cuma menantu Watuhumalang, Daksa yang akhirnya berhasil menggantikan Balitung (selamat ya :D), perihal ibukota Mataram kuno masa itu, gaya berpakaian, bahkan nama-nama tokoh dan peristiwa-peristiwa aku coba sesuaikan dengan yang sesungguhnya ada di masa itu.
Meski karena keterbatasan sumber banyak juga hal yang aku karang sendiri. salah satunya Pu Kayatini
Anyway...walau udah lama, tapi aku masih ingat proses penulisan cerita ini sangat menyenangkan. Jadi aku harap banyak juga yang senang menjadi pembacanya.
Sampai jumpa di cerita berikutnya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Itik Buruk Rupa (TAMAT)
Historische Romane**part lengkap** Seorang 'puteri' di era modern tak sengaja terlempar Masa Balitung. Di sana ia bisa melihat raja dan ratu, berjalan di istana, bertemu dengan 'pangeran' tampan...namun sayangnya hanya dalam wujud sebagai pelayan rendahan.