Please Come Back To Me

31 5 26
                                    

Haruto berdiri di depan pintu dorm sambil terus menunduk. Hampir setengah jam ia melakukan hal tidak jelas ini. Ia terus menimbang apakah ini adalah cara yang keren?

Ah... astaga. Baru kali ini Haruto mengejar seorang gadis, biasanya para gadislah yang mengejarnya. Meski rasanya agak memalukan, tapi demi gadis yang ia cintai itu Haruto rela.

Setelah melakukan perdebatan bathin yang cukup lama, akhirnya Haruto memilih untuk menekan bel. Di tangannya terdapat banyak sekali paperbag. Bahkan Haruto tampak kesusahan membawanya karena memang sangat banyak sekali.

Clek!

Haruto menahan napasnya dan harap-harap cemas kalau saja yang membukakan pintu untuknya ini adalah mantan kekasihnya—Kyungmi.

Tapi kali ini Haruto boleh menghembuskan napas lega saat ia melihat bahwa yang sedang membukakan pintu untuknya adalah kakak pertama Kyungmi—Micha.

"Haruto?" ucap Micha sambil membulatkan matanya samar.

Ya, reaksi Micha ini memang tidak berlebihan mengingat Haruto memang jarang sekali berkunjung ke dorm yang di tinggali Jihoon, Mashiho, Doyoung dan Jeongwoo itu.

"Hai, Noon."

Senyum Micha terkembang, "Hai, ayo sini masuk!" ajak Micha sambil membuka pintu lebih lebar dan bergeser ke samping untuk memberi jalan bagi Haruto.

"Dimana yang lain? Mengapa sepi sekali?" tanya Haruto saat ia mengedarkan pandangannya dan berjalan ke ruang tengah.

"Semua penghuni sedang mandi. Setelah ini juga pasti akan keluar untuk makan malam."

Haruto menganguk-angguk, "Ha... seperti itu."

"Kamu sekalian makan malam saja dengan kami, Ruto-yah."

Haruto menatap Micha sambil membulatkan matanya, "Boleh?"

Micha tertawa, "Hahaha... kenapa tidak boleh?"

Haruto menunduk, "Eum... aku waktu itu sudah membuat keributan ketika datang kemari 'kan, Noon?"

Micha tersenyum tipis, "Iya sih. Tapi, sudahlah. Ku anggap waktu itu kamu sedang kesurupan hantu penunggu dorm ini."

Haruto tertawa, "Hahaha... ya, Noona benar."

"Ya sudah kalau begitu. Aku tinggal dulu ke kamar ya? Aku perlu mandi juga."
Haruto mengangguk, "Ya, Noon."

"Jika kamu haus, ambil saja minuman di kulkas."

"Ada cola 'kan, Noon?"

Micha mengangguk, "Ya, ada banyak sekali."

Setelah menjawab ini, Micha langsung hilang di balik pintu meninggalkan Haruto yang duduk sendiri di ruang tengah.

Haruto mengedarkan pandangan ke sekeliling. Letak dan interior dorm disini sama saja dengan dormnya, hanya saja disini ada gadis yang ia cinta sedangkan di dormnya tidak ada.

Haruto menghela napas lalu mulai melangkahkan kakinya kearah dapur. Haruto bermaksud mengambil cola. Tenggorokannya entah mengapa terasa kering sekali.

Sejujurnya jantung Haruto terus berdetak tak normal sedari tadi. Hari ini ia harus menyelesaikan segalanya dengan Kyungmi. Ia akan meminta maaf terlebih dahulu dan soal perasaan, entahlah. Jujur saja ia ingin kembali lagi dengan Kyungmi. Tapi, jika memang Kyungmi sudah kecewa dan benar-benar melupakannya, maka mau tidak mau ia harus menerima semua itu dengan lapang dada.

Jika kebahagiaan Kyungmi bukan lagi ada padanya dan sudah gadis itu temui pada diri Doyoung, apa yang bisa Haruto perbuat lagi selain hanya menerima?

Dimension [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang