07 : Mantab-mantab

17.6K 543 30
                                    

🔞⚠







Suara decakan antara perpaduan kulit yang basah karena keringat itu terdengar menggema di ruangan, sautan-sautan suara desah itu terdengar saling berbalasan sedikit terpotong dengan tempo yang mereka buat.

"A-akhh, yeah.. good"

Jeffrey mengelus lekukan pinggang yessa, menatap wanitanya yang sedang menumpakinya. "You, look so hot."

Yessa terus bergerak, kepalanya mendongak dengan mulut yang terbuka juga mata yang terpejam. "Say my name, baby.."

"J-jeff.. ahhh, i can't!"

"Jangan di tahan,"

Yessa melepaskan pelepasan keduanya itu, tubuhnya melemas. Lantas tubuh polosnya itu terjatuh di dada jeffrey, dengan penyatuan yang masih terhubung.

"Wait, w-what.. are you tired?" Jeffrey bertanya seraya mengelus surai yessa yang sudah basah oleh keringat itu, yessa mengangguk.

Membalikan tubuhnya, kini giliran yessa yang di bawah. Jeffrey melipat kaki yessa hingga lututnya hampir menyentuh dadanya. "Tahan, sedikit lagi."

"A-AKH!" Yessa terpekik, baru tadi ia merasa sedikit lega. Namun naas, pria itu belum mendapatkan kebebasannya. Hingga berakhir yessa yang harus melayani jeffrey, entah sampai kapan.

"Arghh.. fuck! Why you still tigh!" Jeffrey yang mengerang itu terus menggerakan tenaganya yang tersisa, berusaha mendapatkan pelepasannya.

Tubuh yessa naik turun di atas kasur, seirama dengan pergerakan yang jeffrey buat. "Ah! J-jeff! Pelan please!"

Tuli, jeffrey terus bergerak seakan tidak mendengar permohonan yessa. Ia benar-benar menggila, bergerak cepat dengan bibir nya yang tadi terbuka kini memilih untuk melumat labium yessa secara brutal.

"Mmmphh!" Yessa tak tahan, ia ingin mendesah sekeras mungkin sekarang. Namum sialnya bibir tebal jeffrey malah menyumpal mulutnya.

Ciuman itu turun ke leher, dengan pergerakan jeffrey yang tiba-tiba melambat. "Aakhh!" Yessa sedikit terpekik kala pergerakan lambat itu malah terganti dengan hentakan kasar.

"Ngghhh!" Jeffrey melenguh, pelepasan nya ternyata lumayan banyak. Mungkin ada beberapa yang keluar, tidak semua tertampung oleh yessa. "Aku pengen istirahat.."

"Sure." Jeffrey membarikan tubuh nya di samping yessa, dengan miliknya yang masih tertanam di milik yessa.

"Sleep well, princess."


_ _ _




Karena kegiatan semalam yang banyak memakan banyak waktu itu, kini yessa ribut sendiri menyiapkan sarapan juga kebutuhannya.

Oh, ayolah. Yessa bisa aja nggak sarapan dan langsung berangkat ke kampus. Tapi jeffrey? Pria itu bahkan sekarang masih mandi.

"Kak!!"

"Iyaa!! Bentar lagi pake dasi!" Jeffrey yang di lantai dua balas berteriak.

Tak lama, pria itu muncul dan kini memilih duduk di meja makan. "Nasi goreng.."yessa menaruh piring kaca itu di hadapan jeffrey.

"Sama telor gosong." Lanjutnya, lantas gadis itu menaruh telur gosong di atas piring jeffrey.

Pria itu tersenyum. "Telurnya bolong di tengah? Kenapa?"

"Biar nyamain pipi kakak." Mendengar jawaban aneh dari bibir yessa, jeffrey hanya bisa menggelengkan kepalanya. Padahal jelas-jelas bagian kuning nya itu di makan yessa, ga sopan.

"Kenapa liatin?"

"Ganteng,"

Jeffrey hanya tersenyum seraya menggelengkan kepala. Yessa nggak bisa bohong, jeffrey dalam keadaan apapun emang ganteng banget. Seakan nggak ngasih celah untuk wajahnya berubah jadi jelek, atau yessa yang masih belom sadar. Entahlah.

"Berangkat kampus nya saya anterin, nggak papa 'kan?"

Ya nggak papa dong ganteng.

Yessa hanya menganggukan kepala lantas mengambil piring kotor itu, yessa bukan manusia yang biasa nimbun piring kotor di westafel. Dia lebih suka, selesai pakai langsung cuci.

Seperti sekarang, yessa langsung mencuci piring itu. Tapi tiba-tiba di selip kegiatan nya mencuci piring, ada sepasang tangan kekar yang melingkar di pinggangnya.

Oke, mungkin ini biasa terjadi di film-film, tapi yessa merasakan nya secara langsung sekarang. Dan rasanya seperti odading mang oleh, anjing banget!

"Makasih sarapan nasi gorengnya, biarpun telurnya gosong" suara jeffrey terdengar meledek di akhir kata. Yessa hanya diam, tidak berani merespon apapun saat sedang dalam  posisi dekat dengan jeffrey seperti ini.

"Udah," ucap yessa menyudahi sesi mencuci piringnya itu. Lantas kaki jenjang nya melangkah menuju ruang tamu, dimana sudah ada tas ranselnya.

"Kak.." panggilnya pada sosok pria ber jas yang kini masih saja memeluknya dari belakang sedari tadi. "Lepas dulu."

"Nggak mauuu."

Sial, kenapa jeffrey jadi manja-manja kaya gini. 'Kan yessa jadi gemes. "Nanti keburu siang, 'kan nggak lucu kalo aku di usir pak sehun."

Walau jujur yessa menyukai perlakuan jeffrey yang seperti ini, tapi 'kan dia harus kuliah. "Ampe garasi kaya gininya ya, saya mau isi energi."

Yessa hanya tertawa, dan membiarkan jeffrey memeluknya. Hingga mereka sampai di luar rumah, yessa merasa sedikit risih kala  jeffrey yang masih memeluknya erat.

"Kak, udahan ah, di liatin anak kost-san sebrang."

Yessa menatap beberapa gadis yang menatap mereka, beberapa orang yang wajahnya yessa kenali. Salah satunya yeri, gadis itu sudah teraenyum jahil ke arahnya.

"Kak, udah ya."

Pelukan itu terlepas, jeffrey menatap yessa dengan mulut yang di manyunkan. "Pulang kerja nanti isi batre lagi ya."

"Iyaaaa, ya ampun"

Akhirnya kedua pasturi yang masih hanyut dalam asmaraloka itu melaju dengan mobil menuju kampus yessa.

"Pulang jam berapa?"

"Aku udah nggak ada kelas kok jam dua."

Jeffrey menangguk dengan mata yang menatap keatas, pria itu tengah Berpikir. "Saya pulang malem kayanya, kamu pulang sendiri nggak papa."

"Biasanya aja aku pulang sendiri kak, tenang aja."

Jeffrey tersenyum untuk kesekian kalinya. "Gemes banget si pipi bolongnyaaa!" Yessa menusuk kedua pipi jeffrey dengan telunjuknya, yang refleks membuat wajah mereka mendekat.

Karena jeffrey pikir sayang kalo di anggurin, pria itu kini memilih menarik leher belakang yessa dengan tangan kanannya. Lantas mencium bibir itu sedikit kasar.

"Mmphh!"

Yessa mendorong dada jeffrey.

"Udahan dulu, aku mau kuliah!" Ucap yessa dan segera keluar dari mobil jeffrey.

Jeffrey tersenyum memandang bahu sempit itu kian menjauh. Hingga akhirnya senyum itu perlahan luntur kala membuka berita yang sekertaris nya bagikan padanya.

Model Chaeyeon jung! Si blasteran korea itu balik ke kampung halamannya!!





_ _ _







Nah kan, aku masih gugup ngetik scene nae-nae kaya gitu :"))

Married With Single Dad | Jeong Jaehyun [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang